Manfaat Fermentasi Kulit Nanas untuk Pertanian

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidak banyak yang mengetahui bahwa selain daging buah nanas, ternyata kulit nanas memiliki banyak manfaat. Manfaat kulit nanas untuk diet dapat digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Kulit nanas yang difermentasikan menjadi berbagai produk bermanfaat bagi kesehatan.

Kulit nanas terkenal dengan kandungan antioksidan, serat, protein, dan nanoselulosa. Nanoselulosa sendiri memiliki fungsi dalam berbagai bidang seperti pada industri makanan, farmasi, dan medis. Pada saat ini kulit nanas lebih banyak digunakan dengan memfermentasinya. Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh dari fermentasi kulit nanas.

1. Pupuk Organik Cair

Pupuk merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Pupuk yang beredar dipasaran saat ini dapat dibedakan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik lebih banyak dijadikan pilihan oleh masyarakat saat ini.

Hal ini mengingat ada banyaknya efek samping pada penggunaan pupuk anorganik. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI merilis bahwa penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Kerusakan yang dimaksud seperti tanah media tanam menjadi lebih keras dan mikroorganisme yang mempengaruhi jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman menjadi berkurang. Alternatif yang dapat ditawarkan dengan adanya kekurangan pada pupuk anorganik adalah mulai beralih menggunakan pupuk organik.

Kulit buah nanas dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pupuk organik. Sebagai salah satu limbah dari rumah tangga dan pengelolaan makanan, maka dirasa tepat guna apabila kulit nanas diolah menjadi salah satu pupuk organik. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari penggunaan pupuk organik cair (POC) yang berasal dari kulit nanas.

Kulit nanas sebagai POC ternyata memiliki kandungan yang lengkap seperti unsur hara mikro yaitu Fe (besi), boron, mangan, seng, dan klor. Pada setiap tanaman biasanya akan memerlukan unsur hara mikro seperti N, P, dan K sekitar 0,3-5% (tergantung dari jenis dan berat tanamannya).

Kandungan gula pada kulit nanas dapat mencapai 9,9 gram. Ditambah lagi kulit nanas juga memiliki kandungan B3, dimana zat ini dibutuhkan tanaman agar lebih kebal terhadap hama berbagai macam penyakit. Selain kulit nanas beberapa produk alami yang dapat dimanfaatkan sebagai POC adalah ampas tebu, abu daun kelapa, dan batang pisang.

Cara Membuat POC Kulit Nanas

  • Siapkan kulit nanas
  • Potong atau blender kulit nanas agar menjadi bagian yang kecil-kecil
  • Masukkan kulit nanas yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam urban komposter
  • Campurkan dekomposter untuk membuat pupuk organik (bokashi fermentasi)
  • Tutup lubang dekomposter 5-10 hari
  • Pada hari ke 11, buatlah perbandingan 1:100 pada POC kulit nanas dan air untuk mengurangi keasamannya
  • POC siap digunakan

2. Media Tanam

Penggunaan media tanam dari hasil fermentasi kulit nanas masih berkaitan dengan POC kulit nanas. Setelah terjadinya fermentasi selama 3 minggu pada pembuatan POC nanas, ampas dari kulit nanas yang tersisa dapat digunakan sebagai media tanam.

Cara penggunanannya juga cukup mudah, yaitu :

  • Campurkan ampas kulit nanas dengan tanah dalam keadaan tertutup. Jangan lupa untuk memeram seluruh hasil bokashi dengan tanah agar menghasilkan hasil yang sempurna.
  • Setelah itu, siap digunakan sebagai media tanam yang kaya akan unsur hara dan nutrisi.

Pada kulit nanas sendiri ditemukan juga adanya kandungan ZPT yang merupakan hormon pertumbuhan. ZPT kepanjangan dari Zat Perangsang Tumbuh tentunya berfungsi untuk membantu perutmbuhan tanaman menjadi semakin subur.

Selain itu, zat alkaloid sebagai penyubur tanah juga ditemukan pada kulit nanas. Bahan alami lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam adalah kotoran kelinci, abu dapur, dan arang sekam.

3. Produksi Bio-Alkohol

Pada penelitian yang dilakukan di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyebutkan bahwa limbah kulit nanas memiliko potensi yang besar untuk diolah menjadi bio-alkohol melalui proses fermentasi. Jika dipresentasikan kulit nanas mengandung karbohidrat sebesar 17,53% dan gula sebesar 13,65%.

Jumlah kedua zat ini dinilai cukup tinggi untuk mengkonversikan kulit nanas menjadi bio-alkohol. Salah satu bio-alkohol yang dapat dihasilkan dari fermentasi kulit nanas adalah bioetanol.

Biotenaol adalah hasil dari gula yang difermentasikan menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Berdasarkan tim peneliti dari ITN Malang mneyebutkan bahwa 30 g ragi S. cerevisiae dan kulit nanas jika direndam selama 10 hari akan menghasilkan bio-alkohol 3,965%.

4. Pakan Ternak

Pada beberapa daerah di Indonesia seringkali ditemukan kulit nanas digunakan sebagai pakan ternak terutama untuk ransum pakan unggas. Sebaiknya penggunaan kulit nanas secara langsung untuk ransum pakan ternak dihindari.

Hal ini dikarenakan pada kulit nanas terdapat kandungan serat kasar (19,69%) dan protein kasar yang rendah (3,5%). Salah satu cara untuk meningkatkan kadar protein kasar dan menurunkan serat kasar yaitu fermentasi.

Fermentasi sederhana dan mudah dapat dilakukan dengan cara mencampurkan kulit nanas dengan yoghurt. Dengan mencampurkan yoghurt sebanyak 3ml/kg ke kulit nanas akan memberikan efek yang lebih baik ketimbang penggunaan kulit nanas langsung sebagai pakan ternak.

Selain fermentasi kulit nanas ada banyak tumbuhan khususnya dedaunan yang dapat langsung digunakan untuk pakan ternak seperti daun bunga matahari, daun gamal, daun pepaya, dan daun enceng gondok.

Dengan banyaknya manfaat yang dapar diperoleh dari fermentasi kulit nanas, jangan langsung membuang kulit nanas saat mengupas nanas. Limbah rumah tangga tersebut dapat diolah dengan fermantasi dan tentunya sangat berguna bagi kehidupan manusia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn