Pin polio adalah singkatan dari pekan imunisasi nasional polio. Polio merupakan penyakit yang dapat menimbulkan kelumpuhan yang disebabkan oleh virus. Tapi disamping virus berbahaya manfaat virus dalam kehidupan manusia juga ada. Satu – satunya cara mencegah polio adalah dengan manfaat imunisasi. Polio banyak menyerang anak berusia lima belas tahun kebawah. Tapi sasaran untuk pin poli ini adalah balita berumur 0 sampai 59 bulan.
Pin polio ini sendiri bertujuan untuk imunisasi polio sebagai tambahan tanpa mempertimbangkan imunisasi polio sebelumnya. Pekan imunisasi polio ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan setempat. Pin polio merupakan perjuangan seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah penyakit polio.
Pin polio memiliki manfaat tidak hanya bagi anak tapi juga pada orang tua, Berikut ini penjelasannya :
1. Meningkatkan kekebalan tubuh anak
Tujuan diberikan imunisasi polio bagi anak adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dari virus yang dapat menyebabkan polio. Polio tidak dapat di obati tapi dapat dicegah dengan pemberian vaksin bagi anak dibawah umur 59 bulan.
Artikel terkait sistem kekebalan tubuh :
2. Peran orang tua
Orang tua harus mengetahui mulai dari manfaat pin polio, gejala penyakit polio dan penyebab penyakit polio bagi anak. Sehingga saat menemukan tanda – tandanya orang tua bisa lansung bisa membawa anak ke puskesmas terdekat. Ini penting mengingat penyakit polio dalam kondisi darurat dapat menyebabkan kematian bagi anak.
Efek Samping Imunisasi Polio
Imunisasi polio diberikan kepada anak sesuai dengan jadwal pemberian manfaat vaksin untuk polio sudah diatur sebelumnya. Jadwal imunisasi polio mengacu pada pemberitahuan yang diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia kepanjangan dari IDAI, bahwa imunisasi polio diberikan dengan jadwal sebanyak minimal empat kali dalam empat minggu dengan usia anak 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Dan jadwal imunisasi polio ini dapat di tunda jika anak yang bersangkutan mengalami demam maka jadwal imunisasinya di majukan saat demam anak sudah mulai turun.
Efek samping polio sangat jarang terjadi. Tapi ada beberapa anak yang merasakan gejala ringan seperti pusing, diare dan nyeri otot setelah pemberian vaksin imunisasi polio.
Vaksin polio terbagi menjadi dua yaitu :
1. Oral Polio Vaccine
Vaksin ini banyak di gunakan di Indonesia. Efek samping dari oral polio vaccine ini hampir tidak ada. Itulah sebabnya vaksin ini banyak digunakan. Indonesia merupakan negara yang menggunakan vaksin jenis ini untuk penyakit polio.Vaksin ini diberikan dengan cara di tetes pada mulut anak sebanyak dua kali tetes.
2. Incativated Polio Vaccine
Vaksin ini memiliki efek samping ringan berupa :
a. Anak tiba – tiba menderita demam setelah diberi suntikan vaksin Incativates Polio Vaccine. Dan akan menghilang efek setelah beberap jam.
Artikel terkait cara menurunkan demam :
b. Tempat suntikan vaksin terkadang memerah dan bengkak disertai rasa nyeri untuk sementara waktu dan akan hilang dengan sendirinya. Vaksin IPV ini cara pemberiannya adalah dengan di suntik kepada lengan anak. Vaksi IPV ini merupakan virus polio yang telah dimatikan untuk di berikan pada anak yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak. Efek samping dari imunisasi polio ini dapat terasa oleh anak sesaat setelah diberi vaksin. Orang tua untuk ini di minta lebih peka terhadap efek samping yang mungkin muncul pada anak balita setelah pemberian vaksin polio.
Tentang Penyakit Polio
Polio disebabkan oleh virus yang menular ke penderita. Virus polio akan menyerang dengan menunjukkan gejala non paralitik berupa flu selama kurang lebih sepuluh hari. Polio ini banyak menyerang anak dengan usia di bawah lima belas tahun. Dan yang paling rentan adalah anak dengan umur 59 bulan. Setiap penyakit yang menyerang biasanya menunjukkan gejala – gejala. Gejala terparah dari penyakit polio ini adalah kematian sesudah itu kelumpuhan. Gejala polio tidak selamanya juga akan tampak. Terkadang penyakit polio tidak menunjukkan gejala yang berarti.
Gejala penyakit polio dibagi menjadi dua bagian :
- Gejala Paralitik
Gejala paralitik adalah gejala yang awalnya sama dengan gejala non paralitik. Namun gejala ini dapat berkembang menjadi lebih parah jika bagian tubuh yang diserang adalah tulang belakang ata pun otak. Gejala paralitik ini jarang terjadi. Namun gejala paralitik yang bertambah parah mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1. Rasa nyeri yang terasa diseluruh tubuh
Saat gejala ini dialami oleh anak, anak akan merasakan rasa nyeri di seluruh tubuhnya. Seluruh tubuhnya akan terasa ringan seperti melayang. Jika anak menunjukkan gejala ini segera bawa ke puskesmas.
2. Anggota badan mulai terasa lumpuh
Angota badan mulai terasa lumpuh secara bertahap. Biasanya yang paling terasa adalah bagian bawah yaitu kaki.
3. Kematian karena virus polio
Jika bertambah parah dan terlambat penanganan maka polio ini dapat menyebabkan kematian kepada anak.
- Gejala Non Paralitik
Gejala non paralitik ini merupakan gejala polio yang banyak terjadi. Gejalanya biasanya diawali dengan tanda – tanda sebagai berikut :
1.Sakit flu selama sepuluh hari berturut – turut
Mengalami sakit flu yang tidak kunjung sembuh. Biasanya flu menyerang selama sepuluh hari atau bahkan lebih.
Artikel terkait :
2. Radang tenggorokan
Tenggorokan terasa seperti terbakar. Karena virus polio mulai menjakiti tubuh balita.
Artikel terkait :
3. Sakit kepala
Radang tenggorokan juga disertai rasa sakit kepala secara keseluruhan. Disini peran orang tua sangat penting untuk mengetahui gejala – gejala dari penyakit polio.
Artikel terkait :
4. Kelelahan
Kelelahan yang dirasakan di seluruh tubuh juga bisa menjadi salah satu gejala non paralitik dari penyakit polio ini.
Artikel terkait :
5. Punggung nyeri dan kaku
Rasa nyeri juga terasa di bagian tubuh yaitu punggung anak. Selain rasa nyeri punggung juga tidak bisa leluasa digerakkan karena terasa kaku.
Artikel terkait :
Virus yang menular bisa melalui tinja dan dahak untuk itu penting bagi orang tua mengawasi agar lingkungan tempat bermain anak bersih dan aman.