Ibu menyusui akan mengalami perubahan yang besar pada bagian payudara. Perubahan ini bahkan terjadi sejak masa kehamilan.
Perubahan-perubahan pada payudara ibu menyusui tersebut antara lain:
- Bagian areola bertambah hitam dan membesar, yang mana dipengaruhi oleh manfaat hormon estrogen yang berguna bagi tubuh
- Terjadi perubahan hormon yang mendorong produksi ASI pada payudara
- Payudara bertambah besar
Menyusui sendiri juga bisa terbilang berat, karena dapat terjadi hal-hal seperti payudara bengkak, mastitis, ASI tidak keluar, dll. Berbagai masalah tersebut dapat muncul apabila ibu menyusui kurang memberikan perawatan kepada payudara sejak dini.
Oleh karenanya, merawat payudara selama menyusui begitu penting. Berikut beberapa manfaat perawatan payudara ibu menyusui:
1. Menghindari Payudara Bengkak
Kondisi payudara bengkak akan menimbulkan rasa keras, kencang, bahkan sakit pada payudara. Payudara yang bengkak bisa jadi merupakan akibat dari ASI yang terproduksi melebihi kebutuhan bayi atau bisa jadi karena pelekatan bayi saat menyusui yang kurang sempurna.
Jika pelekatan bayi kurang sempurna, maka pelekatannya perlu dibetulkan terlebih dahulu supaya bayi juga bisa mendapatkan asupan ASI yang cukup tiap kali menyusu. Selain itu, melakukan perawatan tambahan pada payudara ibu menyusui juga dapat menghindarkan payudara dari pembengkakan ini.
Ibu menyusui dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan perawatan dan manfaat rumah sakit untuk masyarakat secara profesional. Namun, perawatan sendiri di rumah pun bisa terlebih dahulu diupayakan.
Perawatan pada payudara untuk menghindari pembengkakan bisa dilakukan dengan cara:
- Menggunakan bra khusus ibu menyusui yang nyaman
- Menggunakan pakaian yang longgar selama masa menyusui
- Kompres payudara dengan air hangat secara rutin
- Mandi dengan air hangat
- Pijat payudara
2. ASI Lancar
Perawatan seperti yang telah disebutkan di atas juga bermanfaat untuk memperlancar aliran ASI. ASI yang lancar tentu merupakan impian atau keinginan setiap ibu yang sedang menyusui. Faktanya, tak semua ibu menyusui langsung diberkahi dengan aliran ASI yang lancar.
Banyak sekali faktor penyebabnya, namun yang paling sering terjadi ialah pelekatan mulut bayi yang dilakukan secara asal-asalan. Pelekatan yang kurang sempurna akan membuat aliran ASI tidak masuk ke dalam mulut bayi. Padahal, sebenarnya, di payudara ibu sudah terproduksi ASI yang cukup.
Maka, jika tidak tersalurkan dengan benar, aliran ASI bisa menjadi tersumbat. Sering-seringlah melakukan perawatan, seperti kompres hangat atau mandi air hangat dan pijat payudara hingga puting untuk selalu membuat aliran ASI menjadi lancar.
Tak lupa juga untuk terus berupaya menyusui bayi secara langsung, sembari menyempurnakan pelekatan mulut bayi pada payudara ibu. Lebih baik lagi jika ibu menyusui juga mengonsumsi kurma untuk ibu menyusui agar ASI makin lancar.
3. Mengurangi Resiko Mastitis
Mastitis merupakan suatu kondisi komplikasi dari payudara bengkak. Pembengkakan payudara yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi lebih buruk. Pada kondisi mastitis, payudara tak hanya menjadi bengkak, sakit dan terasa panas, namun juga meradang.
Ditambah lagi, ibu menyusui juga akan merasakan gejala kurang enak badan yang mirip dengan gejala flu. Maka, teruslah menyempurnakan pelekatan bayi saat menyusui secara langsung. Selain itu, dapat juga menggunakan manfaat daun cabai untuk payudara wanita guna mengurangi peradangan.
Jika payudara masih terasa penuh bahkan saat sudah selesai menyusui, ASI dapat diperah saja untuk mengurangi resiko mastitis.
4. Tidak Ada Bisul dan Ruam pada Payudara
Bisul dan ruam bisa saja terjadi pada payudara ibu menyusui. Ini merupakan keadaan lanjutan apabila ibu menyusui mengabaikan kondisi payudara bengkak dan mastitis. Oleh karenanya, perawatan payudara yang tepat tentu sangat bermanfaat untuk menghindari bisul dan ruam pada payudara.
Yang pasti akan membuat kurang nyaman saat ibu menyusui bayi. Jika ibu menyusui sudah melakukan perawatan payudara di rumah, namun kondisi payudara belum juga membaik, ada baiknya untuk segera menghubungi klinik laktasi atau tenaga medis terdekat yang mumpuni.
5. Bayi Menyusu dengan Sempurna
Selain merawat payudara secara rutin sejak dini, inti lain dari payudara yang sehat selama masa menyusui adalah bayi menyusu dengan sempurna. Dengan kata lain, pelekatan pada payudara yang sempurna. Pelekatan yang sempurna ini termasuk perawatan terhadap puting.
Saat kehamilan, puting ibu menjadi lebih besar dan lebih sensitif. Maka, apabila pelekatan saat bayi menyusu dilakukan dengan kurang sempurna, gerakan menyusu bayi yang menekan dan mengisap puting dapat melukainya.
Apalagi, kegiatan menyusui sering kali tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat atau tergantung kebutuhan si bayi. Ditambah lagi, menyusui bayi bukan merupakan kegiatan tiga kali sehari seperti halnya makan.
Terkadang, menyusui bayi dapat dilakukan minimal 12 kali sehari pada masa awal kelahiran. Jadi, pastikan posisi mulut bayi saat menyusu sudah benar, agar puting tidak terluka, bahkan hingga berdarah.