Ketika mendengar kata filsafat kebanyakan orang pasti langsung mengernyitkan dahi, setidaknya dalam pikiran atau dalam hati. Filsafat dipandang sebagai sesuatu yang rumit, njelimet, dan memusingkan. Bagaimana tidak, kita diminta berpikir mengenai suatu objek secara mendalam tidak hanya pada apa yang terlihat saja namun terus menggali hingga makna terdalam dari objek tersebut. Sehingga cukup banyak orang yang malas mempelajari cabang ilmu yang satu ini.
Artikel terkait:
Padahal bisa dikatakan filsafat adalah induk dari bidang keilmuan lainnya karena di dalamnya dibahas akar masalah dari berbagai bidang keilmuan. Mencoba mencari makna dibalik semua teori dan pengetahuan yang ada. Dengan mempelajari filsafat kita dapat berpikir jauh lebih mendasar dan terbuka sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya menjadi teori semata namun dapat dimaknai secara lebih mendalam.
Artikel terkait:
Oleh karena itu ilmu filsafat ada dalam berbagai bidang keilmuan baik sains, budaya, ekonomi, hukum, dan lain sebagainya. Karena di balik segala sesuatu pasti memiliki makna terdalam yang mendasari timbulnya berbagai teori ilmu pengetahuan tersebut. Contohnya ilmu ekonomi, jika kita belajar ekonomi sudah pasti kita akan mempelajari berbagai teori dan pengetahuan tentang ekonomi mulai dari motif ekonomi, teori ekonomi dari berbagai ahli, mengenai penawaran dan permintaan, dan masih banyak lagi. Sementara filsafat ekonomi justru menggali makna mengenai teori dan pengetahuan tersebut, mengapa teorinya seperti itu, apa yang mendasarinya, dan lain sebagainya.
Artikel terkait:
Hal ini menjadikan seseorang yang mempelajari filsafat baik secara umum maupun berfokus pada salah satu bidang ilmu akan memahami secara mendalam bidang ilmu tersebut sehingga ketika dihadapkan pada berbagai masalah dalam dunia nyata yang berhubungan dengan bidang keilmuan tersebut ia dapat menemukan solusi yang benar-benar tepat dan bermanfaat. Ia tidak akan mudah terbentur oleh suatu masalah tanpa solusi.
Artikel terkait:
Manfaat dan Pentingnya Mempelajari Filsafat Hukum
Begitu pula dengan filsafat hukum yang akan kita bahas pada artikel ini. Mempelajari ilmu hukum dengan segala teorinya kurang lengkap tanpa pemahaman yang baik mengenai filsafat hukum itu sendiri. Mengapa demikian? Karena seseorang yang hanya mempelajari teori-teori hukum beserta kaidah dan aturannya hanya akan memahami hukum dari kulit luar saja tanpa memahami filsafat hukum itu sendiri yang menjadi dasarnya. Akibatnya ketika ia menjadi praktisi hukum dan terjun ke masyarakat ia hanya akan menjadi penerus atau corong teori dan aturan hukum tanpa memberikan solusi yang benar-benar mendasar dan adil untuk semua.
Artikel terkait: manfaat mempelajari ilmu pengetahuan sosial
Oleh karena itu sangat penting bagi semua orang terutama yang belajar di bidang hukum dan nantinya akan terjun di dunia hukum untuk mempelajari filsafat hukum. Diantara manfaatnya adalah:
1. Menjadikan seseorang memiliki wawasan yang luas dan terbuka
Filsafat bersifat menyeluruh atau holistik sehingga menjadikan orang yang mempelajarinya memahami segala sesuatu secara menyeluruh hingga ke dasar-dasarnya. Orang yang mempelajari filsafat hukum akan memahami apa sebenarnya hukum itu sehingga ia tidak akan memandang hukum sebagai kumpulan aturan dan norma semata. Ia akan melihat hukum sebagai sesuatu yang melebihi aturan dan norma saja sehingga ia akan memiliki wawasan yang luas. Dengan wawasan yang luas ini ia akan mampu menghadapi berbagai masalah hukum dengan pikiran yang lebih terbuka sehingga diharapkan dapat memberikan keadilan yang semestinya.
Selain itu dengan mempelajari filsafat hukum juga menjadikan seseorang memiliki pikiran yang terbuka sehinga ia lebih dapat menghargai dan memahami berbagai pendapat, pemikiran, dan pendirian orang lain yang berbeda dengannya. Karena seperti yang kita ketahui ada berbagai aliran pemikiran dalam ilmu hukum yang menyebabkan dapat timbulnya berbagai pandangan mengenai suatu kasus hukum. Dengan mempelajari filsafat hukum kita akan memahami perbedaan-perbedaan pandangan tersebut sehingga kita bisa lebih bijaksana menyikapinya dan tidak merasa diri paling benar dan sombong.
Artikel terkait: manfaat membaca buku – 40 manfaat internet dalam berbagai bidang – manfaat penelitian
2. Membentuk seseorang memiliki pola pikir yang kritis dan radikal
Dengan mempelajari filsafat hukum akan menjadikan seseorang berpikir lebih kritis. Ia tidak serta-merta menerima semua norma dan aturan hukum tanpa mempelajari makna dan mengapa suatu aturan hukum muncul atau dibuat. Yang pada akhirnya menjadikannya memahami hukum dengan lebih baik sehingga dapat menjadi praktisi hukum yang bijaksana dalam setiap perannya, baik ketika menjadi pengacara, jaksa, atau bahkan hakim.Selain itu dengan memahami filsafat hukum juga akan menjadikan seseorang berpikir secara radikal.
Radikal di sini dalam artian positif yaitu berpikir secara mendasar hingga ke akar-akarnya sehingga ia memiliki pemahaman yang sangat baik dalam berbagai masalah dan aturan hukum. Dengan berpikir secara radikal diharapkan ketika terjun ke masyarakat ia dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dengan lebih bijaksana. Memahami suatu permasalahan hingga ke akar-akarnya sehingga dapat memberikan solusi yang benar-benar bermanfaat dan adil.
Artikel terkait: manfaat negosiasi
3. Menjadikan seseorang berpikir lebih inovatif
Salah satu karakteristik filsafat hukum adalah spekulatif dalam artian positif dimana selalu berupaya menduga-duga dan menemukan sesuatu yang baru. Mencoba berpikir jika terjadi seperti ini bagaimana dan jika terjadi seperti itu bagaimana. Hal ini sangat diperlukan karena seperti yang kita ketahui segala sesuatu berkembang terus-menerus termasuk di dalamnya masalah-masalah hukum. Untuk itu diperlukan pembelajaran mengenai filsafat hukum sehingga didapatkan pemahaman yang mendasar mengenai hukum tersebut dan ketika dihadapakan pada permasalahan baru yang belum pernah ditemui kita dapat memberikan solusi yang tepat. Dengan mempelajari filsafat hukum membuat para praktisi hukum dapat mengembangkan hukum ke arah yang lebih baik.Artikel terkait: manfaat pembangunan ekonomi – manfaat globalisasi
4. Membimbing seseorang untuk berpikir secara rasional dan mengkritisinya terus-menerus
Filsafat hukum memiliki karakteristik reflektif kritis yang menuntut setiap orang yang mempelajarinya untuk berpikir secara rasional hingga ke akar-akarnya terhadap setiap permasalahan dan kemudian mengkritisinya secara jujur. Karena setiap pemikiran kita tentu yang paling mengetahui esensi dan kelemahannya adalah kita sendiri. Kita diajak untuk mempertanyakan apakah solusi yang diambil sudah benar-benar rasional dan tepat secara terus-menerus sehingga pada akhirnya didapatkan solusi yang benar-benar tepat dan bijaksana, setidaknya mendekati bijaksana.Artikel terkait: 16 manfaat berpikir positif bagi fisik dan mental
Itulah 4 manfaat mempelajari filsafat hukum yang sangat berguna terutama bagi praktisi hukum sehingga mereka dapat menjalani perannya dan memberikan solusi hukum yang adil dan bijaksana untuk semua orang.
Artikel terkait: