Categories: Pendidikan

5 Manfaat Menuntut Ilmu Bagi Kehidupan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ilmu adalah suatu pemahaman yang diperoleh manusia melalui penemuan atau penelitian yang tersusun secara sistematik dan bisa diuji melalui beberapa metode tertentu, serta dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Ilmu meupakan kunci utama manusia dalam menjalani kehidupan di bumi. Sadar atau tidak, segala hal yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari pun tidak bisa lepas dari ilmu. Kita butuh pemahaman untuk melalukan suatu tindakan bukan? Itulah fungsi dasar dari ilmu.

Dengan mengikat pada suatu ilmu, seseorang mampu melakukan hal yang dianggap bermanfaat bagi dirinya dan orang lain dengan implementasi (penerapan) pengetahuan yang dimiliki. Manfaat ilmu tidak hanya dirasakan oleh perorangan saja akan tetapi lingkungan sekitar bahkan masyarakat luas dapat terkena percikan manfaat dari ilmu yang dimiliki seseorang. Berikut penjelasannya:

1. Mampu membedakan benar-salah

Manfaat menuntut ilmu seseorang tidak akan terperangkap pada perbuatan atau tindakan yang salah. Kemungkinan untuk melakukan tindakan salah karena pengaruh dari orang lain juga sangat kecil. Orang berilmu akan punya landasan hidup yang kuat serta selalu berusaha menempatkan diri pada posisi yang ia anggap tepat.

2. Bermanfaat Hingga Wafat

Setelah manusia mati (wafat) maka terputus sudah segala hal keduniawian pada dirinya. Hakikatnya manusia akan meninggalkan segala bentuk urusan yang terjalin pada manusia secara otomatis ketika mati. Dengan ilmu yang ditinggalkan atau disampaikan, seseorang akan terkenang sampai kapanpun. Istilah menulislah maka kau akan abadi adalah bentuk dari proses penularan ilmu melalui tulisan. Ilmu yang terdapat didalam tulisan tersebut akan selalu bermanfaat bahkan setelah penulisnya wafat.

Hal ini sama seperti yang diterapkan pada :

3. Sarana Menuju Surga

Kelak pada kehidupan berikutnya manusia akan menempati suatu ruang bernama bernama surga. Lalu bagaimana bisa ilmu disebut sebagai sarana menuju surga? Tentu sudah dipaparkan pada poin pertama bahwa dengan ilmu seseorang bisa membedakan hal yang benar dan hal yang salah. Dengan pengetahuan akan kebenaran, manusia yang berpikir normal pasti akan berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan atau perbuatan yang benar serta menjauhi tindakan atau perbuatan yang dianggap salah bukan? Kebenaran itulah yang akan menghantarkan seseorang menuju tempat bernama surga.

Dalam beberapa agama salah satunya islam, sarana menuju surga didapati dengan ibadah seperti :

4. Meninggikan Derajat Manusia

Derajat atau tingkatan manusia akan terangkat dengan ilmu atau pengetahuan yang dimiliki. Entah dimata Tuhan atau dalam pandangan sesama manusia, orang yang berilmu senantiasa mendapat penghormatan yang baik. Bahkan seseorang yang berada proses menuntut ilmu pun sudah mendapat pandangan positif dari lingkungan sekitar bukan?

5. Hal yang Berharga Selain Harta

Dalam kehidupan ini manusia menganggap bahwa harta dan kekayaan adalah 2 hal yang paling berharga. Lalu apakah ada hal lain yang memiliki nilai lebih dibanding harta dan kekayaan? Jawabannya tentu ada. Apa hal yang mempunyai nilai lebih dan paling berharga di muka bumi ini selain ilmu? Harta dan kekayaaan yang melimpah akan membuat seseorang berusaha menjaga supaya harta tersebut tidak hilang. Berbeda dengan ilmu yang mampu menjaga diri manusia serta dapat mendatangkan harta.

Seseorang yang kaya saja tidak akan bisa bertahan pada keadaan melimpah yang ia jaga. Akan tetapi orang berilmu yang mampu mengolah keadaan yang dapat mendatangkan harta secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama dengan pengetahuan yang ia miliki.

Tips Ketika Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakan metode mendapatkan kebahagiaan hidup. Menuntut ilmu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Seiring berkembangnya jaman tentunya ilmu pengetahuan akan semakin dikembangkan demi menunjang kualitas hidup dan cara berpikir masyarakat modern. Berikut hal yang diperlukan saat menuntut ilmu ketika menuntut ilmu :

  1. Fokus : Memusatkan pikiran pada satu tujuan pembelajaran yang sistematis
  2. Konsisten : Teguh terhadap pendirian atau prinsip pembelajaran yang ada
  3. Disiplin : Taat pada peraturan pembelajaran yang sudah disepakati sebelumnya
  4. Kontinue : belajar secara teratur dan berkesinambungan akan  membuat memori otak merekam segala bentuk informasi pembelajaran.

1. Mempunyai minat – Sebelum menuntut ilmu, hal yang perlu diperhatikan adalah minat terhadap ilmu yang akan di pelajari. Minat merupakan faktor ynag akan menentukan semangat atau tidaknya proses menuntut ilmu tersebut. Rasa senang merupakan kunci utama untuk dapat memperoleh proses pembelajaran yang menyenangkan.

2. Bulatkan Tekad – Tekad adalah faktor pendukung yang akan sangat mendominasi semangat seseorang ketika kebosanan atau bahkan mendapat kesulitan tertentu dalam proses belajar.

Related Post

3. Luruskan niat – Menuntut ilmu bukan semata – mata untuk meraih gelar sarjana atau doktor. Perbaharui niat ketika menuntut ilmu supaya manfaat dan tujuan bisa tercapai. Karena gelar kehormatan atau kedudukan yang tinggi secara otomatis akan diperoleh ketika ilmu bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri maupun masyarakat sekitar.

4. Lapang dada (Ikhlas) – Proses menuntut ilmu tidak selamanya menyenangkan. Akan ada permasalahan atau kesulitan yang menghampiri, disaat itulah lapang dada atau ikhlas bisa meminimalisir perasaan putus asa. Mampu menerima pahit dan getir ketika proses menuntut ilmu merupakan sarana pendewasaan diri manusia.

Mengenal Lebih Dekat Tentang Ilmu

Klasifikasi Jenis – Jenis Ilmu secara Umum

  1. Ilmu Tata Bahasa : yakni bidang keilmuan yang mempelajari cara penyampaian komunikasi antar manusia ketika melakukan interaksi sosial.
  2. Ilmu Behavior : yakni bidang keilmuan yang mempelajari dan mengkaji perilaku manusia (Human Behavior) maupun perilaku binatang (Animal Behavior)
  3. Ilmu Alam : yakni bidang kelimuan yang membahas mengenai alam semesta dan makhluk hidup yang berkembang didalamnya secara ilmiah
  4. Ilmu Matematika : yakni bidang keilmuan yang mengkaji bilangan, himpunan, logaritma, aritmatika dan hitungan menggunakan rumus tertentu yang telah disepakati.
  5. Ilmu Kerohanian : yakni bidang keilmuan yang mempelajari segala aspek spriritual yang terdapat pada kehidupan manusia.

Kriteria Ilmu secara Ilmiah

Untuk disebut sebagai sebuah ilmu, selain bermanfaat tentu terdapat persyaratan yang ditetapkan dan diukur secara ilmiah. Suatu hal bisa disebut sebagai ilmu setelah memenuhi 4 syarat berikut:

  1. Bersifat Universal

Universal bisa diartikan secara menyeluruh. Artinya hal tersebut bisa merinci atau menjabarkan keadaan tertentu secara umum. Bentuk penjabaran inilah yang nantinya bisa menentukan apakah hal tersebut hanya terikat pada pembahasan tertentu atau memiliki konteks yang umum.

  1. Bersifat Objektif

Objek kajian merupakan hal yang wajib terdapat pada hal yang di sebut ilmu. Syarat ini akan menentukan dan menggolongkan permasalahan yang sudah diketahui kebenarannya maupun masih dalam proses penelitian guna menguji tingkat kebenaran yang ada didalmnya. Objek kajian tidak bisa ditarik berdasarkan hal yang bersifat subjektif dari peneliti, tempat penelitian atau bahkan peralatan serta metode yang diterapkan ketika melakukan riset ilmiah.

  1. Bersifat Metodis

Sebuah cara atau jalan (metode) yang digunakan sebagai jaminan sebuah kebenaran. Metode pengujian ini juga berfungsi sebagai upaya mengurangi segala bentuk  peyimpangan dalam proses penelitian. Hal yang bersifat metodis ini nantinya akan digunakan sebagai cara pembuktian akan kebenaran melalui uji kajian tertentu.

  1. Bersifat Sistematis

Syarat berikutnya suatu hal disebut ilmu yakni mempunyai sifat sistematis. Kebenaran pasti mempunyai alur yang tersusun secara teratur dan rinci. Nilai logis suatu penjelasan yang menyangkut suatu objek harus terpapar secara menyeluruh, utuh dan detail.

  1. Mempunyai Legalitas

Suatu penelitian atau riset yang sudah dilkukan membutuhkan legalitas yang menjamin kebeneran yang telah ditemukan melalui riset tersebut.

  1. Memiliki Kesatuan Objek

Ilmu akan mempunyai sumber yang terdapat didalam sebuah objek. Kesatuan ide yang tersusun secara sistematis akan saling berkaitan akan mengacu pada satu objek yang sama.

  1. Bersifat Communicable

Kebenaran yang telah disertai beberapa persyaratan untuk disebut ilmu harus communicable, artinya dapat dikomunikasikan pemahamannya kepada pihak lain.

  1. Bisa dikembangkan

Setelah dilakukan uji kebenaran disertai bukti serta data yang valid suatu ilmu seharusnya dapat dikembangkan lebih lanjut agar menemukan kebenaran lain atau melengkapi penemuan dari kebenaran yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya.

Jenis Ilmu dari Segi Penerapan

Ilmu memiliki jenis – jenis yang bisa dijabarkan secara luas berdasarkan segi penerapannya. Beragamnya jenis ilmu ini tentuya mempunyai manfaat yang beragam pula. Berikut penjelasannya:

  1. Pure Science (Ilmu Murni)

Yakni ilmu yang mempelajari pengetahuan yang bersifat abstrak dengan cara mengembangkan dan membentuk suatu pengetahuan yang tidak bisa diterapkan secara langsung pada kehidupan manusia. Ilmu murni yang biasa disebut dengan istilah Pure Science ini tidak ditentukan dari dampak atau manfaatnya secara langsung. Berikut klasifikasi bidang keilmuan yang masuk pada kategori Pure Science :

  • Ilmu Pasti
  • Ilmu Kimia
  • Ilmu Hukum
  • Astronomi
  • Ilmu Hewan
  • Ilmu Tumbuh-tumbuhan
  • Ilmu Faal
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Sejarah
  • Ilmu Alam
  • Geologi
  • Sosiologi
  • Ilmu Manajemen
  • Ilmu Politik
  1. Applied Science (Ilmu Terapan atau Terpakai)

Ilmu terapan yakni ilmu yang mempelajari pengetahuan yang bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Dampak atau  manfaat dari Applied Science ini bisa dirasakan secara langsung dengan cara menerapkan pada kehidupan sehari – hari. Berikut klasifikasi bidang keilmuan yang masuk pada kategori Applied Science :

  • Pertanian
  • Teknologi
  • Kedokteran
  • Navigasi
  • Politik
  • Perundang-undangan
  • Pertambangan
  • Jurnalistik
  • Akuntansi
  • Farmasi
  • Pencangkokan
  • Perusahaan
  • Manajemen