5 Manfaat Fermentasi Kulit Pisang untuk Pertanian

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pisang adalah buah yang memiliki nama latin Musa paradisiaca. Buah ini sangat mudah untuk tumbuh subur di daerah yang memiliki musim kemarau 4-5 bulan. Tanaman satu ini merupakan salah satu buah yang aslinya dari Asia Tenggara kemudian tumbuh dan menyebar ke seluruh dunia.

Indonesia adalah salah satu negara terkenal di dunia sebagai pengekspor pisang. Rasa buahnya yang manis serta sensasi empuk saat memakannya menjadikan pisang banyak memiliki penggemar.

Salah satu permasalahan dengan banyaknya orang yang suka mengkonsumsi pisang adalah limbah kulit pisang. Banyaknya jumlah limbah kulit pisang menimbulkan banyak persoalan seperti bau tidak sedap yang ditimbulkan, mengganggu pemandangan, hingga dapat menyebabkan seseorang terjatuh saat menginjaknya.

Masih sangat jarang orang yang mengetahui bahwa limbah kulit pisang dapat diambil manfaatnya salah satunya dengan melakukan fermentasi. Fermentasi kulit pisang dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga.

Pada dasarnya manfaat kulit pisang untuk makanan memiliki kandungan nutrisi dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman. Beberapa nutrisi dan mineral yang terkandung dalam kulit pisang yaitu potasium, fosfor, kalsium, mangan, sodium, magnesium, dan sulfur.

Berdasarkan kandungan yang dimilikinya ini kulit pisang yang difermentasikan memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Dijadikan sebagai Pupuk Cair Organik (PCO)

Fermentasi pada kulit pisang dimaksudkan dengan menambahkan bakteri baik pada kulit pisang untuk memanfaatkan kulit pisang sebagai PCO. Cara pembuatan PCO dari kulit pisang ini juga cukup mudah. Kulit pisang yang sudah tersedia direndam dengan air.

Pada saat merendam pastikan bahwa semua bagian kulit pisang dapat terendam dengan baik. Kemudian, tambahkan bakteri baik atau ragi untuk memulai proses fermentasinya. Tutup rapat rendaman kulit pisang dan ragi selama 10 hari.

Pada proses ini jika ditemukan adanya jamur yang menghitam pada rendaman kulit pisang, maka harus mengulangi proses dari awal. Namun, jika ditemukan hanya uap air panas pada tutup rendaman maka biarkan saja hal ini terjadi.

Setalah hari ke 10 kulit pisang yang telah terfermentasi dapat dihaluskan dengan blender dan telah siap digunakan sebagai PCO.

2. Melawan Penyakit pada Tanaman

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk melawan berbagai macam penyakit yang menyerang tanaman. Masih berkaitan dengan melakukan fermentasi kulit pisang, dipercaya ampuh untuk mengusir penyakit pada tanaman.

Hal ini dikarenakan salah satu kandungan pada kulit pisang adalah kalium. Kalium merupakan salah satu zat yang dibutuhkan tanaman untuk bertahan dan melawan berbagai penyakit yang menyerangnya.

3. Memperkuat Batang Tanaman

Tidak jarang sering diketahui pada suatu tanaman batangnya tidak begitu kuat. Sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rapuhnya batang suatu tanaman.

Salah satu penyebab rapuhnya suatu batang tanaman adalah kurannya nutrisi tanaman tersebut. Kalium selain berfungsi untuk melawan penyakit, ternyata juga berperan dalam penguatan batang tanaman.

4. Membantu Bertahan dari Kekeringan

Jumlah air yang cukup dapat dipastikan sebagai salah satu syarat tanaman dapat tumbuh dengan subur dan sehat. Akan tetapi, dengan adanya fenomena global warming saat ini keadaan cuaca sering kali tidak menentu.

Akibatnya ada suatu daerah yang lebih sering mengalami musim panas yang lebih panjang ketimbang musim penghujan. Daerah yang seperti ini tentunya membutuhkan pasokan air yang lebih banyak. Tanaman pada daerah ini dapat dipastikan kesulitan dalam mencari air untuk memenuhi kebutuhannya.

Fermentasi kulit pisang dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk membantu memenuhi kebutuhan air pada tanaman. Kandungan potasium pada kulit pisang memberikan efek tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan.

5. Membantu Meningkatkan Protein Tanaman

Saat kulit pisang telah difermentasikan menjadi PCO, kandungan protein yang berada didalamnya akan mengalami peningkatan. Kandungan seperti kalium dan fosfor sebagaimana dua zat yang berperan aktif untuk meningkatkan kesuburan tanaman akan memberikan dampak positif penggunaan PCO kulit pisang.

Nutrisi ini jika disemprotkan pada suatu tanaman akan membantu tanaman dalam pemenuhan nutrinya terutama protein. Sehingga jika nutrisi tanaman terpenuhi maka dapat dipastikan tanaman tersebut dapat hidup dengan sehat, subur, dan mempercepat masa panennya.

Fermentadi kulit pisang yang memiliki banyak manfaat bukan berarti dapat digunakan sesuka pengguna. Perlu diingat bahwa dengan proses fermentasi maka kandungan asam pada kulit pisang akan meningkat. Sehingga perlu diperhatikan jika pada proses pembuatan PCO dirasa menghasilkan pupuk cair yang terlalu kental maka harus diencerkan dengan air.

Hal ini disebabkan kandungan asam yang terlalu tinggi jika mengenai suatu tanaman terus menerus bukan memberikan efek kesuburan melainkan dapat mengakibatkan kematian tanaman tersebut. Jadi penggunaan pupuk cair dari fermentasi kulit pisang baik digunakan pada takaran yang pas.

Beberapa hal yang dapat digunakan untuk PCO selain kulit pisang yaitu fermentasi kulit nanas, batang pisang, dan air beras. Kulit pisang sendiri tanpa diberlakukan proses fermentasi juga memiliki berjuta manfaat seperti untuk manfaat kulit pisang untuk bibir, manfaat kulit pisang untuk gigi, manfaat kulit pisang untuk insomnia, manfaat kulit pisang untuk jerawat, dan manfaat kulit pisang untuk gatal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn