Pastinya anda tidak asing lagi dengan yang namanya talas. Di daerah jawa talas terkenal dengan sebutan bothe. Tanaman bernama latin Colocasia esculenta ini sering dijadikan berbagai olahan makanan dan sebagai bahan baku berupa pati. Talas merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat. Dengan kata lain talas dapat digunakan sebagai sumber pangan alternatif untuk beras. Apalagi umbi jenis ini sehat untuk dikonsumsi dan aman untuk penderita diabetes.
Loh kok bisa? Penasaran kan, yuk kita ulas bersama-sama. Bagian talas yang sering dimanfaatkan adalah bagian umbinya. Umbi talas mengandung serat yang cukup tinggi, kadar lemak yang rendah, dan bebas gluten. Dalam setiap 100 gram talas yang dijadikan tepung akan mengandung nutrisi seperti yang dijabarkan dalam tabel berikut ini : Tabel Komposisi Kimia Tepung Talas (Direktorat Gizi DepKes RI, dalam Hassan 2014)
Baca juga:
Komponen | Satuan | Tepung Talas |
Kalori | kalori | 104 |
Protein | gram | 1,9 |
Lemak | gram | 0,2 |
Karbohidrat | miligram | 23,7 |
Vitamin B | miligram | 0,13 |
Vitamin C | miligram | 4 |
Ca | miligram | 38 |
P | miligram | 61 |
Fe | miligram | 1 |
Air | gram | 73 |
Seseorang yang menderita diabetes melitus atau kencing manis berarti pankreas yang dimilikinya tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk tubuh atau bisa juga diakibatkan oleh tubuh yang kurang merespon terhadap keberadaan insulin. Insulin ini adalah sebuah hormon yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energi. Jika insulin di dalam tubuh kurang atau tubuh tidak merespon dengan baik keberadaan hormon insulin, dapat mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah seseorang menjadi berlebih sehingga menyebabkan penyakit diabetes melitus. Diabetes ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah melebihi 200 mg/dL. Terdapat berbagai macam jenis penyakit diabetes melitus, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Diabetes Tipe 1 – Diabetes tipe ini disebabkan oleh kelainan genetik atau kerusakan pada pankreas sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk kebutuhan tubuh.
- Diabetes Tipe 2 – Kadar insulin untuk diabetes tipe 2 cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya saja tubuh tidak dapat merespon dengan baik keberadaan hormon insulin ini.
- Diabetes Tipe Gestasional – Diabetes ini terjadi akibat adanya pengaruh dari hormon lain. Diabetes jenis ini biasanya terjadi pada ibu hamil akibat pengaruh dari plasenta.
Baca juga:
Seorang penderita diabetes melitus akan cenderung mengalami komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, mudah marah, gagal ginjal, kerusakan saraf, infeksi kulit dan gusi, stroke, dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. Untuk ini seorang penderita diabetes harus ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi berbagai jenis makanan. Biasanya penderita akan dianjurkan oleh dokter untuk mengurangi asupan kalori, makan-makanan tinggi serat dan tinggi protein.
Lalu bagaimana hubungan antara penderita diabetes dan talas? Yuk, lanjutkan menyimaknya. Berdasarkan ulasan diatas, seorang penderita diabetes harus melakukan diet sehat. Hati-hati diet bukan berarti harus menurunkan berat badan. Arti diet sebenarnya adalah mengatur pola makan sehari-hari. Umbi talas terbukti memiliki Indeks Glikemik (GI) yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber karbohidrat yang lain seperti beras dan kentang. Indeks ini berfungsi untuk mengetahui respon glukosa dalam darah terhadap makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi nilai GI nya maka semakin cepat pula dampak makanan tersebut terhadap kenaikan gula dalam darah.
Dengan kata lain nilai GI yang tinggi tidak cocok untuk penderita diabetes. Kadar GI di dalam makanan dipengaruhi oleh kandungan nutrisi di dalam makanan tersebut. Oleh sebab itu, setiap makanan memiliki Indeks Glikemik yang berbeda-beda. Berikut ini akan dijabarkan mengapa talas baik bagi penderita diabetes berdasarkan nutrisi yang dikandungnya.
- Kandungan karbohidrat di dalam talas lebih rendah daripada sumber karbohidrat lainnya. Tubuh menyerap karbohidrat ini mayoritas dalam bentuk glukosa, dengan makan talas sebagai pengganti nasi maka asupan glukosa ke dalam tubuh juga semakin berkurang. Dengan demikian semakin rendah pula kadar glukosa di dalam darah.
- Total kalori dalam umbi talas lebih rendah dibandingkan pada beras. Hal ini sangat baik untuk para penderita diabetes karena penderita penyakit ini harus mengurangi jumlah asupan kalori per harinya.
- Talas merupakan jenis umbi yang kaya akan serat. Kadar serat yang tinggi dapat memberikan efek mengenyangkan sehingga seseorang tidak makan secara berlebihan. Hal ini dapat memperpanjang pengosongan lambung sehingga dapat menurunkan sekresi insulin dan kadar kolesterol total dalam tubuh (Witasari dkk , 2009)
- Pati talas mengandung amilosa dan amilopektin yang berpengaruh terhadap daya cerna pati. Sampai saat ini masih terjadi perbedaan pendapat zat mana yang lebih mudah dicerna (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009). Talas memiliki kadar amilopektin yang lebih tinggi dibanding amilosanya sehingga membuat makanan ini lengket. Kandungan amilopektin yang tinggi membuat tepung dari talas cocok untuk diet penderita diabetes (Hassan, 2014).
- Talas mengandung protein yang cukup tinggi. Tingginya protein dapat membuat tubuh kenyang lebih lama yang akhirnya menekan nafsu makan berlebih. Oleh sebab itu makanan tinggi protein namun rendah lemak dan rendah kalori dibutuhkan oleh penderita diabetes.
Baca juga:
Telah disebutkan sebelumnya bahwa penderita diabetes cenderung memiliki penyakit komplikasi. Penyakit komplikasi yang ditimbulkan sebagian dapat diatasi dengan manfaat talas bagi penderita diabetes. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut:
- Umbi talas mengandung mineral yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang dipicu adanya kadar glukosa berlebih dalam darah. Oleh karena itu talas baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
- Seorang penderita diabetes akan terganggu sistem imun tubuhnya. Talas mengandung vitamin C dan kaya akan antioksidan sehingga mengkonsumsi talas dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Seseorang yang mengalami diabetes cenderung mengalami infeksi kulit. Kandungan vitamin pada talas dapat membantu menjaga kesehatan kulit sehingga umbi jenis ini cocok dijadikan asupan penderita diabetes.
- Salah satu ciri penderita diabetes adalah tubuhnya yang nampak letih dan lesu. Dikarenakan umbi talas memiliki indeks glikemik rendah maka ia mampu mempertahankan energi dalam waktu yang lebih lama.
- Penderita diabetes parah dapat mengalami stroke. Stroke biasanya dipicu oleh tekanan darah tinggi. Talas dapat menjadi salah satu alternatif untuk menstabilkan tekanan darah.
Baca juga:
Banyak hal yang sudah dibahas di atas terkait dengan umbi talas. Ternyata talas baik dikonsumsi oleh penderita diabetes baik dilihat dari nutrisi yang dikandungnya maupun untuk mengatasi penyakit yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Namun, talas juga tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Hal ini dikarenakan konsumsi talas berlebih dapat menyebabkan gejala penyakit asam urat dan batu ginjal. Semoga kita termasuk orang-orang yang bijak dalam memanfaatkan segala sesuatu ciptaan Tuhan yang Maha Esa seperti halnya memanfaatkan talas. Semoga bermanfaat!
Baca juga: