Jeruk Bali merupakan jeruk yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pulau Bali. Jeruk ini disebut juga dengan jeruk besar dengan nama ilmiahnya Citrus grandis , C. maxima. Jeruk Bali ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan jeruk- jeruk lain pada umumnya. Pertama, dilihat dari ukurannya, jeruk ini memiliki besar empat kali lipat dari buah jeruk biasa. Buah jeruk jenis ini merupakan jeruk terbesar. Selain itu kulitnya juga lebih tebal dengan serabut warna putih yang lebih dominan. Jeruk ini memiliki rasa sedikit pahit karena efek dari srabut putihnya yang dominan. Beberapa buah memiliki warna buah inti yang sedikit kemerahan. Jeruk Bali memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk penderita Diabetes.
Berikut adalah manfaat jeruk Bali untuk penderita diabetes mellitus:
1. Menurunkan kadar gula darah
Buah jeruk Bali ini memiliki senyawa flavonoid yang cukup tinggi salah satunya adalah naringenin. Menurut penelitian, naringenin mampu merangsang pembakaran lemak berlebih pada obesitas. Naringenin membuat kadar trigliserida pada darah menjadi normal sehingga mengembalikan kadar gula darah pada normal.
Penderita Diabetes idektik dengan peningkatan gula darah dikarenakan obesitas atau pola makan yang tidak sehat. Pemecahan karbohidrat dan lemak yang berlebih menimbulkan kadar gula darah meningkat. Pengontrolan lemak akibat obesitas mampu dilakukan dengan konsumsi buah jeruk bali dengan rutin.
Baca juga :
2. Menurunkan kadar kolesterol
Jeruk Bali memiliki kandungan pektin yang banyak dibandingkan jenis jeruk lainnya. 1 buah jeruk Bali mengandung 3,9% pektin. Setiap 15 gram pektin mampu menurunkan 10% tingkat kolesterol. Kandungan pektin pada Jeruk bali merupakan jenis serat yang mudah larut sehingga mempengaruhi penyerapan dalam usus. Penyerapan lemak tubuh menjadi lebih efektif dan disalurkan untuk dibuang lewat BAB.
Kolesterol merupakan komponen kadar lemak yang fluktuasinya mengikuti kadar gula darah. Orang dengan Diebetes memungkinkan memiliki kadar kolesterol yang tinggi karena berat badan yang tidak ideal atau asupan makanan yang berlebihan. Pengontrolan kadar kolesterol ini akan berpengaruh pada laju darah dan pencegahan peningkatan tekanan darah pada penderita Diabetes sehingga tidak sampai pada resiko komplikasi penyakit Jantung.
Baca juga :
3. Meregenerasi jaringan yang rusak
Jeruk Bali memiliki kandungan antioksidan seperti liikopen, vitamin C, dan lainnya. Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi sebanyak 350 mikrogram per 100 gram daging jeruk. Vitamin C merupakan sumber oksidan yang baik untuk tubuh. vitamin C juga berperan sebagai zat untuk meregenerasi sel – sel tubuh. Sel tubuh akan meregenerasi dirinya setiap waktu, sehingga diperlukan asupan vitamin C untuk membantu regenerasi. Vitamin C juga berpengaruh pada penyembuhan luka atau jaringan yang rusak. Selain itu vitamin C juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
baca juga :
Pada orang dengan Diabetes sangat rentan terkena tekanan atau luka karena penyembuhannya akan sangat lama dan prognosis luka mudah memburuk. Konsumsi buah jeruk Bali ini bisa menghindarkan diri dari perburukan kondisi luka pada penderita Diabetes. Vitamin C pada jeruk Bali lebih banyak terkandung dalam serat kulit dari pada buahnya, sehingga Anda juga bisa memanfaatkan kulit buah jeruk bali ini sebagai alternatif pengobatan.
Nah, bagaimana? Jeruk Bali sangat bermanfaat ya untuk penderita Diabetes. Jika Anda memiliki kadar kolesterol yang tinggi, kadar gula darah yang tidak stabil, kelebihan berat badan, dan resiko kondisi lainnya yang menyebabkan timbulnya diabetes, konsumsilah buah jeruk Bali agar tidak memperparah kondisi kesehatan Anda. Anda bisa mengkonsumsi jeruk Bali ini dengan memakan langsung buahnya, membuatnya menjadi jus, atau menggunakan potongan kulitnya dan dicampurkan kedalam salad. Karena kesehatan merupakan aset yang sangat mahal saat ini, baik-baiklah menjaga kesehatan Anda dengan mengkonsumsi makanan dan minuman alami.