Ikan merupakan sumber protein terbaik bagi tubuh. Ikan mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein dan vitamin D. Ikan juga menjadi sumber asam lemak omega-3 terbaik, yang penting untuk tubuh dan otak.
Salah satu ikan dengan nutrisi terbaik dan bermanfaat bagi tubuh ialah ikan haruan. Di Indonesia, ikan ini lebih terkenal dengan nama ikan gabus. Selain itu, ikan ini juga memiliki banyak nama lain, seperti kocolan, bocek, aruan, kutuk, bogo, bayong dan lainnya.
Ikan haruan adalah ikan yang hidup di air tawar dan termasuk dalam jenis predator. Ikan ini merupakan ikan asli asal Indonesia, yang mudah ditemukan di sungai, danau, dan di rawa-rawa.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram ikan haruan memiliki kandungan nutrisi, sebagai berikut:
Selain daging ikan haruan, ada satu bagian penting yang juga memiliki manfaat yang besar, yakni empedunya. Empedu merupakan tempat penyimpanan cairan empedu, yang berasal dari hati ikan. Meski bentuknya kecil, organ ini ternyata diyakini mampu memberi beragam manfaat kesehatan pada tubuh. Berikut di antaranya:
Seperti yang diketahui, ikan haruan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Ikan ini mengandung asam amino, zink dan albumin yang tinggi. Albumin memiliki peran penting dalam menjaga fungsi pankreas, yakni organ tubuh yang memproduksi insulin.
Hormon ini sangat diperlukan tubuh penderita diabetes, karena penyakit tersebut membuat tubuh tidak bisa memproduksi insulin sesuai kadar yang dibutuhkan, atau tubuh mengalami resistensi terhadap insulin.
Maka dari itu, mengonsumsi ikan haruan, termasuk empedunya, dapat membantu mengatasi keluhan yang muncul pada penderita diabetes. Penderita diabetes, selagi tidak memiliki alergi terhadap jenis ikan tertentu, maka dianjurkan untuk mengonsumsi ikan haruan beserta empedunya sebagai obat penyembuhan.
Selain dapat mengobati diabetes, empedu ikan haruan juga bermanfaat dalam mengobati penyakit jantung dan stroke. Hal ini dikarenakan, albumin pada ikan haruan mengandung substansi zat asam amino lysin dan prolin, yang berguna untuk jantung.
Dengan mengonsumsi ikan haruan secara teratur, dapat menguatkan kembali otot-otot jantung. Proteinnya juga dapat mengurangi kadar homosistein dan tekanan tinggi pada darah, yang dapat memicu penyakit jantung koroner.
Ikan haruan memiliki jumlah protein paling tinggi dibanding jenis ikan tawar lain, bahkan jumlahnya masih lebih tinggi daripada protein hewani seperti daging sapi, ayam dan telur.
Maka dari itu, protein yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembentukan otot, dapat didapatkan dari protein yang terdapat pada ikan haruan.
Seperti yang kita tahu, daging dan empedu ikan haruan memiliki kandungan albumin yang sangat tinggi. Protein albumin ini memiliki segudang manfaat, salh satunya adalah untuk penyembuhan luka.
Kandungan albumin pada ikan haruan dapat menormalkan albumin pada tubuh, saat terjadi luka. Dengan mempertahankan kadar albumin yang normal, dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan.
Normalnya, 60% plasma darah harus mengandung kandungan albumin. Hal ini karena albumin dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh. Jika cairan tubuh berkurang, maka protein yang masuk ke dalam tubuh akan pecah dan tidak dapat berfungsi secara optimal.
Albumin juga dapat menjaga cairan dalam darah agar tidak bocor ke jaringan tubuh lainnya. Jika tubuh mengalami hipoalbuminemia atau kekurangan albumin, maka cairan dalam darah bisa bocor ke jaringan lain dan dalat mengakibatkan penumpukan cairan di organ dalam tubuh.
Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi daging dan empedu ikan haruan, agar kadar albumin dalam tubuh bisa berada di tahap normal.
6. Memperbaiki Gizi Buruk
Ikan haruan juga dapat memperbaiki gizi buruk yang sering dialami oleh bayi, balita, anak-anak, bahkan ibu hamil. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan albumin dalam tubuh, sehingga nutrisi tidak dapat diedarkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Mengonsumsi hanya 100 gram ikan haruan dapat memperbaiki gangguan ini dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan gizi harian yang penting untuk kesehatan.
Banyak orang berpikir, bahwa ikan salmonlah yang paling banyak berkontribusi dalam mencerdaskan anak. Nyatanya, ikan gabus pun demikian. Di masa keemasan anak, yakni pada usia 1-5 tahun, penting untuk memberikan makanan yang mengandung gizi tinggi, seperti albumin pada ikan haruan.
Tubuh yang kekurangan albumin, dapat menghambat pertumbuhan sel di otak dan membuat anak tidak tumbuh dengan maksimal. Terpenuhinya albumin dalam tubuh juga dapat berpengaruh dalam sistem kekebalan tubuhnya.
Penyakit asma merupakan penyakit yang cukup berbahaya, tak hanya bagi orang dewasa, melainkan juga pada bayi dan anak-anak. Penelitian menyebut, anak dan bayi yang rutin mengonsumsi ikan haruan dapat mengurangi resiko asma hingga 24% lebih rendah daripada yang tidak. Maka, tak salah jika sedari kecil sudah diberi asupan ikan haruan agar anak terhindar dari penyakit berbahaya.
Ikan Haruan dapat menjaga pencernaan tubuh karena ikan ini memiliki protein kolagen lebih rendah dari protein yang terkandung pada daging. Ikan ini memiliki sekitar 3-5% dari total kandungan protein kolagen. Ikan ini juga punya struktur daging yang lunak, sehingga tidak sulit dicerna oleh tubuh.
Studi lain juga menyebut, ikan haruan memiliki jenis kandungan gizi lebih banyak daripada jenis ikan konsumsi lainnya. Ikan ini memiliki kandungan protein hingga 25,5%, sementara jka dibandingkan, protein pada ikan Mas sekitar 16%, ikan Bandeng dan ikan Kakap sekitar 20%, dan ikan Sarden 21,1%.
Ikan dengan nama latin Channa Striata ini juga terkenal dengan kandungan albuminnya. Ini adalah protein di plasma darah yang fungsinya menjaga cairan dalam darah agar tidak bocor ke jaringan yang lain. Protein ini yang berfungsi dalam membawa berbagai zat ke seluruh tubuh, seperti hormon, vitamin dan enzim.