7 Manfaat Rotasi Tanaman Bagi Pertanian

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rotasi tanaman atau gilir tanam adalah suatu praktek penanaman dari berbagai jenis tanaman dengan cara bergiliran pada satu lahan saja. Teknik rotasi tanaman adalah bagian dari polikultur, atau penanaman campuran berbagai tanaman pada lahan yang sama. Rotasi tanaman adalah salah satu teknik yang digunakan dalam pertanian seperti manfaat hormon tanaman dalam pertania dan manfaat gis dalam bidang pertanian. Rotasi tanaman sudah dipraktekkan sebagai manfaat teknologi pangan oleh para petani di Timur Tengah sejak tahun 6000 SM ketika mereka belum memahami ilmu kimia. Mereka bergantian menanam legum dan serealia. Secara sepintas, metode rotasi tanam sederhana namun masih efektif digunakan. Hingga sekarang rotasi tanaman masih dijadikan rekomendasi untuk beberapa jenis budidaya tanaman dan sangat diunggulkan pada beberapa sistem budi daya tanaman organik, terutama dalam menghadapi masa paceklik dan untuk mengurangi resiko kegagalan panen. Berikut ini adalah beberapa manfaat rotasi tanaman bagi bidang pertanian yang perlu Anda ketahui.

1. Mengurangi resiko hama

Manfaat rotasi tanaman bisa mengurangi intensitas dari serangan hama dan penyakit terhadap tanaman. Melalui metode rotasi tanaman, beberapa jenis hama dan penyakit mampu ditangkal jika dilakukan rotasi tanaman dengan jenis atau famili yang berbeda. Setiap famili tanaman pada umumnya memiliki jenis hama dan penyakit yang hampir sama. Misalnya pada tanaman tomat, jenis hama dan penyakitnya hampir sama dengan cabe dan terong. Jika dilakukan rotasi tanaman dengan jenis famili lain, maka siklus hama atau penyakit yang menyerang tanaman pada periode sebelumnya akan terputus.

2. Meningkatkan kesuburan tanah

Ada beberapa tanaman yang bersifat rakus hara dan beberapa lagi mampu memberikan kepada ketersediaan hara tanah. Umbi – umbian adalah salah satu jenis tanaman yang rakus akan hara tanah sedangkan jenis tanaman yang memberikan keuntungan pada unsur hara adalah polong – polongan. Manfaat rotasi tanaman sangat dianjurkan karena mampu menstabilkan kondisi hara tanah. Misalnya ketika pada musim pertama dilakukan tanam umbi, kemudian ditanam polong – polongan, lalu sayuran buah dan sayuran daun. Ketika umbi ditanam, kandungan hara tanah akan banyak berkurang sehingga di musim tanam berikut harus digantikan dengan tanaman yang meningkatkan unsur hara bagi tanah. Setelah unsur hara stabil, maka diganti dengan tanaman sayuran.

3. Menstabilkan ekosistem mikro

Siklus tanaman yang menyerap dan menginput hara mewakili manfaat rotasi tanaman lainnya berupa penstabil pada ekosistem mikro. Kestabilan unsur hara dalam tanah akan terjadi secara alami melalui siklus rotasi tanaman, sehingga tanah tidak kekurangan unsur hara terutama nitrogen yang bisa mengakibatkan gagal panen dan sangat berguna ketika sedang terjadi masa paceklik. Nitrogen telah digunakan dalam jumlah besar selama 50 tahun terakhir untuk memaksimalkan produksi pada bidang pertanian. Manfaat rotasi tanaman dapat memperbaiki ketersediaan nitrogen dalam tanah, mempengaruhi laju mineralisasi nitrogen, konversi nitrogen organik menjadi nitrogen mineral karena adanya perbedaan suhu tanah, kelembapan, residu dari tanaman, kadar keasaman tanah dan praktek pengolahan tanah.

4. Memenuhi kebutuhan pasar

Dengan manfaat rotasi tanaman, kita dapat memproduksi berbagai varian komoditas hanya dalam satu petak kawasan tanam. Sehingga suplai ke pasar terus terjaga dan tidak terganggunya pemenuhan kebutuhan konsumen. Secara teknis, kita hanya perlu mengenali dan mengetahui permintaan pasar dan menyesuaikannya dengan pola tanam di lahan tersebut, lalu melakukan penjualan ke pasar secara berkelanjutan.

5. Mengurangi resiko erosi tanah

Rotasi tanaman dengan rasio karbon dan nitrogen tinggi seperti jagung dan padi dengan tanaman yang memiliki rasio rendah karbon terhadap nitrogen seperti kacang – kacangan akan membantu membangun populasi mikroorganisme yang beragam dan meningkatkan aktivitas tanah. Sehingga terjadi peningkatan populasi mikroba tanah yang menyebabkan struktur tanah lebih stabil dan menurunkan potensi erosi pada tanah. Kondisi tanah akan menjadi lebih sehat dan tidak mudah erosi sehingga sangat penting untuk lahan pertanian. Dengan berkurangnya manfaat erosi tanah maka manfaat tanah mediteran, manfaat tanah aluvial dan manfaat tanah vulkanik dapat berfungsi optimal bagi pertanian.

6. Mengurangi efek gas rumah kaca

Manfaat rotasi tanaman bisa mengurangi penggunaan pupuk berkadar nitrogen tinggi sehingga emisi gas rumah kaca juga akan berkurang. Gas oksida dari nitrat berpotensi menyebabkan pemanasan global yang jauh lebih tinggi daripada karbon dioksida. Pengurangan pupuk sintesis juga berarti dapat mengurangi efek rumah kaca.

7. Mengurangi polusi air

Penggunaan pupuk yang lebih terbatas pada rotasi tanam akan mengakibatkan kadar nitrogen berkurang, meningkatkan kemampuan tanah untuk memetabolisme nitrogen alami sehingga membantu mengurangi polusi pada air dan meningkatkan manfaat air dalam bidang pertanian. Rotasi tanaman beragam dan ketergantungan lebih rendah pada pestisida karena kurangnya serangan hama dan penyakit juga akan menurunkan tingkat penggunaan pestisida dan kontaminasi pada air tanah.

Tidak semua petani di Indonesia telah menerapkan sistem rotasi tanam. Sebagian masih melakukan sistem penanaman tunggal atau monokultur, yaitu cara bertani dengan tanaman yang sejenis atau berasal dari famili yang sama di sepanjang tahunnya. Misalnya, pada sawah hanya ditanami padi, jagung atau kedelai saja. Sistem monokultur ini justru berdampak pada ledakan populasi hama yang menyerang populasi tanaman pertanian monokultur sepanjang tahun. Kesuburan tanah pun akan berkurang karena struktur permukaan tanah yang mengeras, juga kehilangan vegetasi organisme yang bersimbiosis dengan tanaman dan juga hilangnya kemampuan serap air oleh tanah (infiltrasi). Manfaat rotasi tanaman adalah salah satu cara untuk menghindari akibat – akibat merugikan dari sistem tanam monokultur. Keberhasilan rotasi tanam juga sangat ditentukan oleh pemilihan bibit unggul, pemupukan, faktor iklim dan cuaca ketika dilakukan penanaman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn