Dalam kehidupan sehari-hari, rasanya banyak hal menuntut seseorang agar dapat diterima dengan baik di masyarakat. Misalnya saja, untuk menjadi salah satu yang terdepan dalam dunia pekerjaan, seseorang perlu menjadi seorang yang empati, pandai berkomunikasi, mudah beradaptasi, memiliki kecerdasan emosional dan mencintai pekerjaannya.
Belum lagi pada lingkungan tempat tinggal, manfaat lingkungan sekolah, antar teman, semua memiliki tuntutannya masing-masing. Banyaknya tuntutan ini terkadang membuat seseorang lupa akan jati dirinya sendiri.
Padahal, mengetahui dan mengingat jati diri sendiri merupakan hal yang harus dilakukan. Mengetahui siapa diri ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara refleksi diri. Inti dari refleksi diri sejatinya adalah proses belajar untuk mengenal diri sendiri, sama halnya seperti
- Manfaat traveling sendirian
- Mengingat kejadian di masa lampau tanpa prasangka dan rasa sesal
- Guna merenungkan perbuatan, keputusan, beserta konsekuensinya.
Refleksi diri dapat dilakukan dengan cara duduk dan hadir untuk diri sendiri, bersikap jujur dan kemudian memikirkan apa yang telah terjadi, bagaimana suatu hal dapat terselesaikan, apa saja hal yang tidak terselesaikan, kemudian apa yang bisa dan yang tidak bisa dilakukan. Memang, melakukan refleksi diri butuh keberanian yang besar, namun jika berhasil, perubahan yang lebih baik akan dapat sangat dirasakan.
Berikut beberapa manfaat dari refleksi diri dan contohnya
1. Meningkatkan motivasi dan energi
Mirip seperti manfaat kebersihan lingkungan kerja dan manfaat memiliki daya tahan tubuh yang baik, manfaat refleksi diri yang pertama adalah dapat meningkatkan motivasi dan energi. Hal ini didasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh para profesor dari University of Florida dan University of Maryland.
Dari penelitian tersebut seseorang yang melakukan refleksi diri mengenai apa yang membuat mereka baik dalam bidang yang mereka geluti sekarang, akan merasa lebih termotivasi dan memiliki energi lebih pada pekerjaan mereka.
2. Menjadi lebih bahagia
Tidak ada waktu yang spesifik kapan harus melakukan refleksi diri. Refleksi diri dapat dilakukan kapan saja, bahkan di sela-sela aktivitas sehari-hari. Refleksi diri dapat juga digunakan untuk merencanakan dan mempersiapkan aktivitas pada keesokan harinya. Dengan begini, seseorang akan dapat merasa lebih siap, lebih bahagia, bahkan lebih produktif dalam menghadapi hari esok.
3. Meningkatkan kepercayaan diri
Dengan aktif melakukan refleksi diri yang dibersamai dengan manfaat bermain bersama teman, lambat laun seseorang akan menjadi lebih mahir dalam melakukannya dan, tanpa sadar, akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengambil keputusan. Semakin lama, hasilnya akan semakin baik, yakni seseorang akan merasa lebih mampu menjalani hari-harinya dan menjadi semakin percaya diri.
4. Menjadi pribadi yang lebih tangguh
Banyak hal di lingkungan sekitar yang dipandang sebagai hal yang cukup menantang dan menakutkan. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi pesimis, yang kemudian meyakinkan diri bahwa dirinya tidak bisa melakukan hal yang menantang tersebut.
Dengan refleksi diri, hal tersebut bisa teratasi. Refleksi diri akan membantu seseorang untuk melihat kekuatan dalam dirinya, serta melihat kemampuan dan bakatnya, sehingga membuat orang tersebut menjadi pribadi yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.
5. Menjadi lebih mencintai pekerjaan
Refleksi diri juga dapat membuat seseorang lebih mencintai pekerjaan yang sedang digelutinya saat ini. Refleksi diri akan membantu orang tersebut dalam menemukan motivasinya yang paling dalam, apa yang dikhawatirkan, apa yang disukai dan tidak disukai, yang kemudian akan membuat seseorang mengembangkan kecerdasan emosionalnya dan membuatnya lebih berempati, serta mencintai pekerjaannya.
6. Menjadi orang yang mau belajar
Refleksi diri yang sudah rutin dilakukan akan membuat seseorang menjadi terus-menerus belajar, terutama mengenai dirinya sendiri. Lebih lanjut, refleksi diri akan membuat seseorang memiliki pola pikir yang terus berkembang dan bertumbuh. Dengan mau belejar, maka tak hanya kesuksesan di dunia pekerjaan yang dapat diraih, namun juga kesuksesan dalam menghadapi kehidupan di lingkungan sehari-hari.
7. Mengetahui nilai diri
Puncak dari refleksi diri adalah untuk mengetahui nilai dari diri sendiri. Mengetahui nilai diri berarti seseorang telah mengenal dirinya dengan baik. Dengan tercapainya hal ini, seseorang akan dapat dengan mudah mengetahui hal apa yang paling berharga dalam hidupnya.
The big why atau alasan terbesar atas pilihan-pilihan yang dibuat selama hidup, mengapa berada di circle pertemanan yang sekarang dan hal-hal lain yang ingin dilakukan pada kehidupan yang akan datang. Sebaliknya, seseorang pun dapat dengan baik mengidentifikasi hal apa yang mengganggu dalam hidupnya dan apakah melakukan sesuatu terhadap hal tersebut atau tidak.
Contoh Refleksi Diri
Setelah mengetahui berbagai manfaat di atas, sudah seharusnya refleksi diri menjadi bagian dari kehidupan. Refleksi diri dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai bidang atau hal yang ingin dikenali, dievaluasi atau diperbaiki.
Berikut contoh refleksi diri yang dapat dilakukan
1. Menulis jurnal
Sebenarnya, boleh-boleh saja melakukan refleksi diri secara langsung. Artinya, langsung berbicara dengan diri sendiri, tanpa perlu menulis jurnal.
Namun, menulis jurnal merupakan cara yang lebih efektif lagi dalam melakukan refleksi diri. Lebih baik lagi, jika menulis jurnal dilakukan bersama dengan meditasi atau dilakukan di alam terbuka.
Lalu apa yang harus ditulis dalam jurnal tersebut? Dalam jurnal refleksi diri, penting untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan terkait hal yang ingin dipelajari lebih lanjut dan lebih dalam.
Kemudian, tulis pula jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Menjawab pertanyaan tersebut tidak boleh terburu-buru, apalagi terlalu lama.
Walaupun begitu, menjawab pertanyaan mengenai diri sendiri memang memerlukan waktu untuk berpikir agar jawabannya tepat. Dengan menulis di jurnal, tulisan serta pertanyaan dan jawaban ini dapat dilihat dan dibaca kembali di kemudian hari sebagai pembelajaran yang berkelanjutan.
2. Mengajukan pertanyaan secara spesifik
Mengajukan pertanyaan untuk refleksi diri tidak bisa sembarangan. Pertanyaan yang diajukan haruslah sespesifik mungkin. Walaupun pertanyaan ini untuk diri sendiri, terkadang seseorang tidak mengenal dirinya sendiri dengan baik. Oleh karenanya, pertanyaan yang diajukan haruslah tepat.
Misalnya saja refleksi diri dilakukan pada saat akhir tahun. Hal ini sah-sah saja, karena akhir tahun sering dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengevaluasi kehidupan dalam satu tahun ke belakang.
Maka, contoh pertanyaan yang cocok diajukan saat refleksi diri di akhir tahun misalnya:
- Apakah satu tahun ke belakang saya melakukan wisata atau bepergian?
- Apakah satu tahun ke belakang saya merasa sehat, cukup nutrisi dan kuat?
- Apakah ada hubungan toxic yang saya jalani setahun ini?
- Apakah ada benda yang menjadi koleksi saya setahun ke belakang?
- Akhir tahun telah tiba, apakah saya mampu menghadapi tantangan di tahun mendatang?
- Apakah pengalaman saya telah cukup untuk menyongsong tahun baru?
- Adakah suatu hal di tahun lalu yang tidak harus saya lanjutkan di tahun depan?
- Adakah hal di satu tahun ke belakang yang menjadi tantangan bagi saya dan apakah hal itu mengubah siapa diri saya sebenarnya?
- Bagaimana momen refleksi diri ini menjadi penting bagi saya?