Cabai (capsicum annum) atau dalam kebanyakan bahasa lokal biasa disebut cabe adalah buah atau tumbuhan dari anggota genus capsicum. Cabai dapat kita dolongkan sebagai sayuran atau juga bumbu, semua tergantung dari bagaimana kita menggunakannya. Cabai merupakan buah atau tumbuhan yang merupakan sumber utama dari rasa pedas dan menjadikannya sangat populer di daerah kawasan Asia Tenggara. Dalam seni masakan yang berasal dari daerah Padang, cabai bahkan dianggap salah satu bahan pokok dalam sebuah hidangan masakan.
Hal ini tentu karena cabai yang memiliki rasa pedas sangat pas untuk makanan padang yang berasal dari daerah Padang yang memiliki rasa pedas. Cabai juga termasuk dalam komoditas yang banyak dibudidayakan oleh para petani Indonesia, hal tersebut disebabkan karena cabai memiliki nilai jual yang tinggi dan juga menjadi salah satu bahan yang biasa dijadikan sebagai bumbu utama dalam masakan. Sehingga wajar saja banyak para petani tertarik untuk membudidayakan serta membuat cabai sebagai tambahan penghasilan.
Jenis-jenis Cabai
Meskipun pada umumnya cabai memiliki rasa yang sama, yaitu peda. Tapi ada beberapa jenis cabai yang mungkin pernah dan atau akan kita jumpai dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jenis cabai tersebut antara lain:
1. Cabai gendot.
Cabai yang biasa disebut dengan cabai gendot ini dikenal sebagai cabai yang memiliki rasa paling pedas. Cabai ini memiliki warna yang cukup beraneka ragam, warna hijau muda, kuning, orange dan orange terang.
2. Cabai rawit
Cabai jenis ini memiliki bentuk yang tergolong kecil jika dibandingkan dengan cabai lain. Namun meskipun bentuknya kecil, cabai ini memiliki kadar rasa pedas yang lebih jika kita bandingkan dengan cabai merah besar atau cabe merah kriting. Di salah satu daerah di India, terdapat masakan tradisional yang bahannya menggunakan cabe rawit tersebut, dinamakan kanthari mulangu.
3. Cabai keplik
Cabai keplik ini terkadang juga disebut sebagai cabe hijau. Cabai ini memiliki bentuk bulat panjang namun langsing, lebih besar dari cabe kecil. Jika cabai keplik ini dibandingkan dengan cabai kecil dan cabai putih, maka cabai keplik tidak lebih pedas. Namun dalam penggunaannya cabai keplik biasa juga digunakan untuk mengahadirkan cita rasa pedas pada makanan.
4. Cabai putih.
Cabai dengan sebutan cabai putih ini memiliki warna kuning pucat. Namun dengan warnanya yang kuning pucat, cabai ini memiliki rasa yang cukup pedas. Cabai putih yang berukuran besar biasa dikenal dengan nama Cabai Manado. Cabai jenis ini biasa digunkanan sebagai bahan masakan asal daerah Manado. Salah satu masakan khas yang menjadikan jenis cabai ini sebagai bahan adalah makanan yang disebut tinorangsak.
5. Cabai merah
Cabai merah adalah salah satu jenis cabai yang memiliki bentuk runcing panjang mengerucut, namun sebagian ada pula yang berbentuk bulat. Cabai jenis ini memiliki kulit yang tebal dan memiliki rasa yang kurang pedas. Karena rasanya yang tidak terlalu pedas maka cabai jenis ini biasa digunakan sebagai bahan saus, atau juga biasa digunakan sebagai bahan masakan yang memiliki cita sara tida teralalu pedas.
6. Cabai hijau
Cabai yang biasa dikenal dengan cabai hijau sebenarnya adalah jenis cabai merah besa, tapi sudah dipanen saat cabai ini masih muda ketika warnanya masih hijau. Oleh karena proses pemanenan yang dilakukan saat masih muda maka cabai ini tidak terlalu pedas.
Di atas adalah beberapa dari sekian banyak jenis cabai yang mungkin sudah atau belum pembaca ketahui. Jenis-jenis di atas tergolong berdasarkan bentuk cabai, warna cabai, serta tingkat kepedasan yang dihadirkan oleh cabai itu sendiri.
Kandungan Nutrisi
Selama ini kita hanya mengetahui bahwa cabai adalah buah atau tumbuhan yang memiliki rasa pedas dan dijadikan sebagai salah satu bahan dari berbagai olahan maskan. Namun tidakkah kita menyadari mengenai senyawa dn gizi apa saja yang kerkadung dalam buah cabai. Beberapa kandungan senyawa yang terdapat di dalam buah cabai, antara lain: kapsakin, flavenoid, minyak esensial, kapsikol, kapsisidin.
Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram cabai:
- Serat = 0,3 gram
- Kalori = 31,0 kal
- Protein = 1,0 gram
- Fosfor = 24,0 miligram
- Besi = 0,5 miligram
- Vitamin A = 470 SI
- Vitamin B1 = 0,05 miligram
- Kalsium = 29,0 miligram
- Vitamin B2 = 0,03 miligram
- Vitamin C = 18,0 miligram
- Karbohidrat = 7,3 gram
- Niasin = 0,2 miligram
- Lemak = 0,3 gram
Kandungan nutrisi dalam daun cabai
- Serat
- Zat besi
- Kalium
Manfaat
Dari sekian banyak kandungan senyawa dan gizi dari buah cabai yang telah disebutkan. Maka tentu saja cabai memiliki beberapa fungsi (selain sebagai bumbu olahan masakan) bagi kehidupan dan bermanfaat bagi tubuh manusia. Adapun berbagai manfaat dari cabai yaitu:
- Jika ditinjau manfaat untuk hewan, maka cabai bermanfaat untuk salah satu hewan bersayap yang biasa dikenal dengan nama Burung Ocehan. Dalam fungsinya, cabai yang mengandung zak kapsakin berfungsi untuk merangsang burung ocehan untuk gemar bernyanyi (baca: mengoceh).
- Cabai yang kering dapat merangsang ayam atau itik untuk bertelur.
- Cabai dapat mengugah selera makan. Penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan cara mengambil biji cabai lalu mencampurnya dengan garam dan air jeruk nipis.
- Cabai mampu melancarkan sirkulasi darah ke jantung.
Selain buahnya, daun cabai ternyata juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kita, seperti :
1. Mengobati jerawat
Jerawat merupakan gangguan kulit terutama pada wajah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelebihan kadar minyak pada kulit wajah. Menerapkan masker dari tumbukan daun cabai dipercaya mampu mengurangi gangguan tersebut. Lakukanlah hal tersebut +/- 15 menit lalu bilas dengan menggunakan air hangat.
2. Mengobati bisul
Bisul merupakan salah satu gangguan kulit yang terjadi dengan adanya benjolan akibat infeksi bakteri yang masuk ke dalam kulit melalui pori-pori. Salah satu cara aalami untuk mengatasi gangguan ini adalah dengan menerapkan daun cabai yang telah dilayukan dengan minyak sayur pada daerah yang terkena bisul.
Baik untuk bisul :
3. Mengobati masuk angin
Masuk angin merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kumpulan gas yang tidak merata dalam tubuh. Cara mengobatinya ada beberapa macam, salah satunya adalah dengan menerapkan gilingan daun cabai yang telah dicampur dengan kapur sirih sebagai balur di daerah perut.
baik untuk mengobati masuk angin:
4. Meredakan demam
Seringkali kita merasa kebingungan jika ada salah satu dari keluarga kita terserang demam. Banyak cara yang kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengkompres dengan air dingin, hingga penggunaan obat-obatan penurun demam. Tapi tahukah anda kalau ternyata kita juga bisa memanfaatkan daun cabai sebagai salah satu obat penurun demam yang aman dan murah. Caranya adalah dengan menerapkan tumbukan daun cabai yang telah dicampur dengan minyak selada pada ubun-ubun maupun dibalurkan ke seluruh tubuh.
Baik untuk demam:
5. Merontokkan rambut ketiak
Tumbuhnya bulu di ketiak bagi beberapa orang, khususnya para wanita merupakan sebuah gangguan tersendiri pada penampilan. Hal itu bisa menurunkan rasa percaya diri maupun minder. Untuk membantu menanggulanginya, kita bisa memanfaatkan daun cabai. Caranya adalah lakukan terlebih dahulu pencukuran bulu ketiak. Setelah itu lakukan pemijatan ringan dengan media daun cabai beberapa saat. Metode ini menimbulkan sensasi panas di daerah ketiak, akan tetapi hal tersebut mampu mencegah pertumbuhan bulu ketiak selanjutnya. Akan tetapi jika terjadi iritasi, segeralah menghentikan kegiatan tersebut.
6. Bahan lulur
Untuk mendapatkan kulit yang sehat dan cantik, kita bisa memanfaatkan daun cabai sebagai salah satu bahan untuk membuat lulur alami nan murah. Caranya adalah remas-remas beberapa lembar daun cabai lalu gosok-gosokkan pada tangan, kaki, atau daerah tubuh yang anda inginkan. Setelah beberapa saat bilas bagian yang terkena lulur dengan air hangat atau mandi seperti biasa.
7. Bahan masker
Masalah kerutan, kantung mata, dan flek hitam yang terlihat pada wajah kita sangat mengganggu penampilan. Hal itu akan menimbulkan kesan lebih tua pada kita. Untuk mengatasi hal tersebut, terapkan masker alami yang berasal dari daun cabai. Caranya adalah terapkan campuran daun cabai yang telah dihaluskan dengan air beras dan kencur sebagai masker. Lakukanlah hal tersebut secara rutin selama 1,5 bulan pada malam hari.
Baik untuk masker :
8. Obat biduran
Menerapkan tumbukan daun cabai yang telah dicampur dengan garam dapat memberikan sensasi hangat sehingga mampu mengurangi rasa gatal-gatal akibat biduran.
9. Sebagai obat kumur
Untuk menjaga kesehatan mulut, Daun cabai dapat kita jadikan alternative pengganti produk-produk obat kumur yang banyak dijual di pasaran. Caranya adalah dengan menumbuk beberapa lembar daun cabai, lalu diseduh dengan air hangat. Setelah itu dapat kita pergunakan sebagai obat kumur.
10. Mengobati kejang perut
Cara mengatasi kejang perut secara alami dan tanpa mengeluarkan biaya adalah dengan menggunakan obat herbal yang terbuat dari tumbukan beberapa lembar daun cabai yang telah diseduh dengan air hangat atau panas. Minumlah ramuan tersebut.
11. Menghilangkan rasa gatal dan gigitan serangga
Sensasi hangat yang diberikan daun cabai ternyata juga bisa menyembuhkan rasa gatal akibat gigitan serangga. Caranya adalah dengan mengoles atau menggosokkan tumbukan dau cabai pada daerah yang terasa gatal akibat gigitan serangga.
12. Meringankan gangguan pencernakan
Khasiat lain dari daun cabai yang bisa kita ambil adalah sebagai salah satu obat herbal untuk meringankan gangguan pencernakan. Caranya adalah dengan mengkonsumsi ramuan dari hasil tumbukkan daun cabai yang di seduh dengan air hangat dan disaring.
Nah itulah manfaat daun cabai yang dapat kita rasakan untuk pengobatan, kesehatan, dan untuk kecantikan yang dapat digunakan secara rutin tanpa efek samping.
Baca juga : Manfaat cabai