Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nasi putih yang berasal dari beras adalah makanan pokok sekaligus makanan utama. Tak sedikit masyarakat kita yang mengaku belum merasa ‘sudah makan’ jika belum menyantap nasi putih. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yang turun temurun serta kondisi tanah Indonesia yang subur dan berpotensi menghasilkan beras dalam jumlah melimpah. Karena itulah, nasi putih menjadi menu dasar yang nyaris selalu ada di setiap meja makan keluarga ataupun di acara-acara formal hingga perayaan besar. Dalam tiga jadwal makan sehari, nasi putih bisa dipastikan akan selalu ada dan menjadi menu yang paling banyak disantap jika dibandingkan dengan lauk, sayur, kacang-kacangan maupun buah. Nasi putih dianggap sebagai sumber karbohidrat yang amat baik dan merupakan sumber energi untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan sehari-hari.
Belakangan, beberapa kalangan—utamanya yang menjalani diet atau program sehat—mulai mengurangi konsumsi nasi putih atau bahkan ada yang berhenti total mengonsumsi nasi putih. Sebagai gantinya, mereka mengganti porsi nasi putih dengan karbohidrat lain semisal kentang, umbi-umbian, nasi jagung atau nasi merah. Alternatif-alternatif tersebut dianggap memberi asupan yang lebih ‘aman’ baik untuk membentuk berat badan ideal maupun untuk menyehatkan badan secara keseluruhan. Nasi putih, sebaliknya, diketahui memiliki beberapa efek samping yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan atau oleh konsumen dengan spesifikasi tertentu. Dari situ, tidaklah mengherankan jika banyak yang berhenti total mengonsumsi nasi putih.
Mereka yang masuk dalam kategori ini umumnya meyakini adanya manfaat tidak makan nasi putih yang di antaranya adalah sebagai berikut;
1. Mengendalikan Nafsu Makan
Kandungan karbohidrat dan pati yang dimiliki nasi putih dapat memicu bertambahnya nafsu makan sehingga jika Anda mengonsumsi nasi putih, Anda cenderung akan menambah porsi ataupun akan kembali makan dalam jarak waktu yang tidak demikian lama. Nasi putih juga merupakan jenis makanan yang tak bisa mengenyangkan dalam porsi yang sedikit, sehingga Anda akan cenderung melahapnya dalam porsi yang besar. Karena itu, jika Anda masih belum bisa stop mengonsumsi nasi putih, Anda bisa mengurangi volume dan intensitas mengonsumsi nasi putih dengan merampingkannya menjadi sekali sehari dengan porsi sedang. Sugesti untuk mengurangi konsumsi nasi putih demi kesehatan juga Anda butuhkan untuk membiasakan diri mengurangi atau menghentikan konsumsi nasi putih.
2. Menurunkan Berat Badan Secara Signifikan
Selain untuk alasan kesehatan dan menghindari—semakin parahnya—penyakit diabetes, alasan lain untuk tidak mengonsumsi nasi putih adalah untuk menurunkan berat badan. Pelaku diet ekstrim biasanya memiliki motif yang demikian sehingga mereka berusaha sebisa mungkin untuk berhenti mengonsumsi nasi putih. Fungsi ini berkait erat dengan kandungan karbohidrat dalam nasi yang signifikan menambah berat badan. Apalagi, karbohidrat dalam nasi sangat berperan menaikkan berat badan.
3. Mengatur Kadar Gula dalam Darah
Konsumsi nasi putih yang berlebihan baik dalam hal porsi maupun intensitas dapat menaikkan kadar gula dalam darah sehingga ketika melonjak, resiko penyakit diabetes akan mengancam. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak penderita diabetes yang tak lagi mengonsumsi nasi putih dan menggantinya dengan sumber karbohidrat lain sehingga tetap memiliki tenaga dan energi untuk aktivitas harian. Nasi putih memliki kandungan pati dan gula yang besar sehingga tidak baik dalam menjaga kestabilan gula darah.
4. Mengatasi Konstipasi
Tidak seperti buah dan sayuran, nasi putih memiliki kandungan serat yang sangat rendah sehingga dapat memperburuk gerakan usus serta menyebabkan sembelit atau konstipasi. Jika Anda bisa mengurangi asupan nasi putih dan menggantinya dengan buah atau sayur, pencernaan serta pembuangan Anda akan lancar sehingga sembelit tidak akan lagi menjadi masalah. Jika Anda masih keberatan dengan pilihan ini, Anda bisa mencari pengganti lain, yakni nasi merah yang kaya akan kandungan serat. Untuk melancarkan pencernaan, tubuh memerlukan asupan serat yang cukup dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan mengganti konsumsi nasi putih Anda.
6. Menghindari Malnutrisi
Nutrisi yang dimiliki nasi sangatlah rendah sehingga jika Anda mengonsumsi nasi berlebihan dan tidak diimbangi dengan konsumsi makanan yang mengandung zat-zat lain yang dibutuhkan tubuh, Anda bisa terkena malnutrisi yang akan sangat mengganggu kesehatan.
7. Mencegah dan mengatasiDiabetes
Manfaat tidak makan nasi putih bagi kesehatan juga penting untuk mencegah dan mengatasi diabetes. Anda yang menderita diabetes, sangat penting untuk menghindari konsumsi nasi putih yang penuh kalori. Nasi terkenal “Manis” dan dapat memicu diabetes semakin parah karena dapat menimbun gula darah paling tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya.
Top Herbal Untuk Diabetes
Jika Anda sukses mengurangi porsi konsumsi nasi putih ataupun berhasil stop total, Anda tidak perlu khawatir sebab ada banyak alternatif yang bisa mengenyangkan perut, memberi energi bahkan menjaga kesehatan Anda. Seperti yang disinggung di atas, untuk menghindari konstipasi, Anda bisa mengganti nasi putih dengan sayuran dan buah. Sementara itu untuk Anda yang menderita diabetes, Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah ataupun karbohidrat lain yang tidak mengandung pati dan gula dalam kadar tinggi. Jika Anda lebih mengkhawatirkan kurangnya nutrisi karena nasi putih memiliki nutrisi yang sangat sedikit, Anda bisa mem-backup dengan konsumsi kayu, jagung. serta umbi-umbian. Adapun Anda yang tengah berada dalam program diet, Anda bisa mengganti menu nasi putih dengan protein yang sama-sama mengenyangkan akan tetapi tidak menambah berat badan.