Olahraga lempar lembing atau javelin throw merupakan olahraga melempar lembing dengan panjang 2.5 meter. Seorang pelempar lembing mendapatkan momentum dengan berlari melalui area yang ditentukan. Olahraga lempar lembing dapat termasuk dalam olahraga yang dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan.
Sejarah Olahraga Lempar Lembing
Dahulu, olahraga ini merupakan bagian dari Ancient Olympic Games yang dimulai pada 708 Sebelum Masehi. Ada juga jenis lempar lembing yaitu menilai jarak atau lembing dengan sasaran tertentu. Melempar lembing mengenai target mulai dikenal di Jerman dan Swedia pada awal tahun 1870an. Olahraga ini kemudian terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1906, olahraga lempar lembing kemudian dikenalkan pada 1906 Intercalated Games untuk laki-laki.
Peraturan lempar lembing sendiri kemudian ditetapkan. Cara melempar lembing juga harus sesuai dengan standar yang ditentukan. Lembing tersebut dilemparkan pada sebuah sektor. Sebuah lemparan dinilai legal jika ujung lembing menghujam tanah di area tersebut. Jauhnya lemparan kemudian diukur untuk dijadikan dasar menentukan pemenang. Pertandingan lempar lembing sendiri terdiri dari tiga sampai dengan 6 putaran. Pemain yang memiliki lemparan paling jauh di semua putaran adalah pemenangnya.
Olahraga lempar lembing memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Jika dilakukan dengan benar maka beberapa manfaat lempar lembing yaitu :
1. Membangun fondasi kondisi tubuh secara keseluruhan, kekuatan dan kebugaran
Seorang atlit melempar sebuah lembing dengan menggunakan seluruh tubuhnya, dari kaki sampai ke jari-jari tangan. Semakin jauh dia melempar, berarti dia semakin banyak menekan dan menegangkan tubuhnya. Semua olahraga sebenarnya membutuhkan dasar yang baik. Seorang pelempar lembing dapat mencapai performa yang lebih tinggi jika ia benar-benar dalam keadaan prima dan telah berlatih keras.
2. Menjadikan tubuh fleksibel dan meningkatkan jangkauan gerakan
Fleksibilitas merupakan komponen yang paling dipentingkan dalam latihan melempar. Atlit yang benar-benar fit dan kuat belum tentu dapat melempar lembing dengan baik jika mereka tidak fleksibel. Kurang fleksibel dapat menyebabkan tubuh memiliki gerakan yang terbatas sehingga saat melempar lembing tidak dapat optimal dalam melakukan gerakan. Seorang pelempar lembing perlu meningkatkan fleksibilitas lemparannya untuk mendapatkan hasil yang optimal.
3. Menguatkan tubuh
Kegiatan melempar lembing juga dapat menguatkan tubuh. Di saat latihan perlu ada latihan berat. Jadi atlit lempar lembing dapat meningkatkan kekuatan tubuhnya baik melalui latihan ataupun saat melakukan kegiatan lempar lembing.
4. Menguatkan otot tubuh
Saat melakukan lemparan lembing maka otot-otot tubuh akan bergerak mulai dari tangan sampai dengan kaki. Gerakan berlari dan melempar tersebut jika dilakukan secara berulang-ulang dapat menguatkan otot tubuh. Kekuatan otot dan ketahanan adalah hal yang penting dalam lempar lembing. Otot kaki yang sehat dan kuat diperlukan untuk meningkatkan momentum dan mencapai lari cepat yang diperlukan sehingga dapat melempar dengan efisien.
5. Meningkatkan pertimbangan
Seorang atlit perlu waspada dengan risiko cidera yang mungkin akan melanda mereka. Begitu juga dengan pelempar lembing. Jadi perlu adanya usaha untuk meminimalkan risiko cidera tersebut. Mereka perlu berlatih terlebih dahulu dan melakukan pemanasan sehingga risiko cider dapat dihindari. Pelempar lembing perlu mengetahui teknik lemparan yang membuat mereka tidak mengalami cidera sehingga ini akan meningkatkan kewaspadaan seseorang dalam melakukan gerakan olahraga.
Itulah beberapa manfaat olahraga lempar lembing. Kebugaran tubuh memang dapat dicapai dengan berolahraga salah satunya olahraga lempar lembing. Selain berolahraga, perlu juga memperhatikan faktor lain seperti pola makan dan istirahat yang cukup sehingga kebugaran tubuh benar-benar dapat dicapai.
Sejumlah olahraga ini juga sangat bermanfaat, yakni :