Menulis buku harian merupakan suatu kegiatan dimana kita menuliskan kejadian yang terjadi pada suatu hari tertentu. Tujuannya adalah untuk mengingat kejadian yang mungkin dianggap penting oleh penulis buku harian tersebut, sehingga kejadian tersebut tetap terekam. Hal ini juga merupakan antisipasi apabila kita melupakan kenangan tersebut, dikarenakan memori manusia tidak begitu mudah mengingat begitu banyak kejadian yang terjadi.
Menulis buku harian merupakan tradisi kuno, dimulai sekitar abad 10 Masehi di Jepang. Orang-orang sukses biasanya tetap menjaga sejarah hidupnya dengan menulis jurnal atau buku harian. Sebagai contoh adalah Oscar Fingal O’Flahertie Wills Wilde, seorang penyair, cerpenis, novelis, dan penulis naskah drama yang sukses pada akhir era Victoria di London. Oscar mengatakan bahwa “I never travel without my diary. One should always have something sensational to read on the train.”
Kegiatan menulis buku harian selain suatu kebutuhan juga merupakan rutinitas bagi beberapa orang. Selain itu, ternyata kegiatan tersebut juga mendatangkan manfaat. Apa saja manfaatnya? Berikut beberapa diantaranya :
1. Meningkatkan kesehatan fisik
Menurut James Pennebaker, peneliti di bidang psikologi, Universitas Texas, menyatakan bahwa menulis buku harian secara rutin dapat mempekuat sistem imun, atau disebut dengan T-lymphocytes. Penelitian lain mengindikasikan bahwa menulis buku harian juga dapat menurunkan gejala penyakit asma dan radang sendi.
2. Mengurangi stress
Menulis tentang sesuatu yang membuat kita marah, sedih, ataupun menyakitkan, dapat mengurangi dampak dari perasaan buruk tersebut. Ketika kita menulis mengenai hal-hal buruk tersebut di buku harian, ternyata hal tersebut membuat kondisi kita menjadi lebih baik dan tenang. Sehingga kita dapat mengurangi pengaruh negatif dari hal-hal buruk tersebut.
3. Memecahkan masalah secara efektif
Jika kita memecahkan masalah, biasanya menggunakan otak kiri kita dengan perspektif analisis. Tetapi kadang-kadang, jawaban dari pemecahan masalah tersebut ditemukan melalui hasil kreativitas dan intuisi otak kanan. Dengan menulis buku harian kemampuan ini dapat diaktifkan, sehingga dapat memecahkan beberapa masalah yang sebelumnya tidak terpecahkan menjadi terpecahkan.
4. Menjadikan diri lebih atraktif
Buku harian akan membuat diri kita lebih atraktif. Socrates mengatakan “Know yourself”. Menulis buku harian dapat membantu kita untuk mengetahui jati diri dan mengekspresikan diri secara bebas. Misalnya, dengan melihat buku harian yang selalu merekam kegiatan kita setiap hari, maka kita dapat mengetahui diri kita sendiri baik dari pola hidup, gaya hidup, dan lain-lain. Melalui hal tersebut, kita dapat mengindikasikan passion yang ada pada diri kita karena passion mempengaruhi masa depan kita.
5. Menemukan tujuan hidup
Dengan menulis buku harian setiap harinya. Pikiran-pikiran maupun ide-ide mengenai suatu hal yang penting maupun sesuatu yang telah kita dapatkan. Dapat mendorong kita menemukan sesuatu yang benar-benar kita inginkan yang menjadikan hal tersebut sebagai tujuan kita.
6. Mengatur emosi lebih baik
Banyak data yang mengatakan bahwa menulis buku harian dapat meningkatkan diri kita untuk mengatur kondisi emosional diri. Banyak dari pekerja sosial, konselor, dan terapis sering menyarankan pasiennya untuk melakukan hal tersebut. Studi dari jurnal Advances in Psychiatric Treatment menyatakan bahwa menulis buku harian dapat membantu diri kita untuk memanage diri dalam emosi.
Studi lain mengatakan bahwa orang-orang dengan menulis buku harian pada beberapa periode waktu dikabarkan mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengatur emosi lebih baik (Park & Blumberg, 2002).
7. Mengurangi kesalahan
Mengurangi kesalahan disini perihal dalam menangani suatu dokumen. Dengan kebisaan kita menulis buku harian, apabila kita telah melakukan kesalahan beberapa kali, maka kesalahan yang terjadi berulang akan jarang terjadi karena hal tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan. Jadi, orang yang terbiasa menulis akan lebih teliti jika memiliki tugas dalam menulis dibandingkan orang yang jarang menulis.
8. Menghilangkan efek trauma
Trauma dapat membuat seseorang mengalami tekanan, sehingga dapat juga mengakibatkan seseorang depresi. Seseorang yang menderita gejala post-traumatic stress (PTSD), apabila diberikan perlakuan untuk menulis buku harian, dapat mengurangi ingatan masa lalu, mimpi buruk, dan ingatan-ingatan yang tidak diinginkan serta menolong mereka secara perlahan untuk menghubungkan dengan sesuatu yang sebaliknya (Klein & Boals, 2001; Sloan & Marx, 2004a).
9. Meningkatnya kualitas hidup
Seseorang yang menulis buku harian juga memperoleh kialitas hidup yang baik, seperti cepat mendapatkan kembali pekerjaan, setelah kehilangan pekerjaan lamanya (Spera et al, 1994), mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan rata-rata (Cameron & Nicholls, 1998), dan memilik performa yang baik dalam mengingat (Klein & Boals, 2001).
Tidak hanya menulis buku harian yang bisa menjadi kegiatan bermanfaat, namun beberapa aktivitas ini juga berdampak positif bagi kehidupan, yaitu :