Dalam agama Buddha, Dhamma dan Vinaya memegang peranan penting. Vinaya sendiri mempunyai makna memusnahkan atau mengusir segala perilaku yang menghambat satu pribadi untuk lebih maju dalam hal batin. Hal ini juga bisa dianggap sebagai sesuatu yang memimpin kita kepada hal-hal yang baik dan positif. Ajaran Dhamma tanpa Vinaya itu artinya sama dengan belajar tentang suatu jalan tanpa adanya cara menempuhnya. Ajaran Vinaya tanpa Dhamma tidak akan memberikan banyak manfaat karena merupakan peraturan kosong. Apa manfaat melaksanakan Dhamma dan Vinaya?
1. Menjadikan Pribadi Lebih Dewasa
Ketika seseorang tidak hanya mendengarkan atau mengingat tapi juga melaksanakan Dhamma, maka dijamin batin akan mengalami proses pendewasaan. Banyak orang yang dalam menghadapi masalah hidup masih begitu cengeng, namun dengan mengikuti aturan atau Dhamma akan membawa sebuah pribadi menjadi lebih kuat dan berpikiran lebih maju.
2. Menghilangkan Nafsu
Memraktikkan Dhamma akan memberikan manfaat besar, salah satunya adalah lenyapnya nafsu duniawi yang rata-rata manusia memilikinya. Seseorang dapat terbakar oleh nafsu karena tiada api sepanas nafsu. Sebuah pribadi selama masih hidup di dunia tentu tidak ada rasa puasnya dalam segala hal, namun ketika melaksanakan Dhamma dan Vinaya yang seimbang, hal duniawi tidaklah lagi menjadi nomor satu.
3. Mengembangkan Sifat Kebaikan
Memelajari dan melaksanakan Dhamma serta Vinaya akan sangat berguna dalam membuat sifat baik kita lebih berkembang. Ini dikarenakan segala perilaku buruk telah disingkirkan sehingga tersisa kebaikanlah yang ada pada diri kita.
4. Mendapat Kedamaian
Selama hidup di dunia, manusia selalu merasa tidak puas dan penuh dengan kegelisahan karena hal ini dan itu. Pelaksanaan Dhamma dan Vinaya akan membantu sebuah pribadi untuk mencapai sebuah kedamaian batin yang menjadi salah satu dari buah atau pahala Dhamma.
Solusi untuk mendapatkan kedamaian lainnya :
5. Menjauhkan Diri dari Kemelekatan
Kemelekatan adalah sebuah sikap sebuah pribadi yang memberikan penilaian terhadap suatu hal atau orang secara berlebihan yang, kemudian membuatnya menempel pada benda atau orang tersebut. Kemelekatan adalah sebuah pandangan akan kualitas yang sesungguhnya tidaklah nyata yang akan membuat sebuah pribadi menjadi orang yang tidak mudah puas dan selalu ingin mencari lebih alias serakah. Memraktikkan Dhamma akan membebaskan dari keserakahan/kemelekatan tersebut.
6. Menyingkirkan Kebencian
Ada dua perasaan yang manusia miliki, cinta dan benci, dan rasa bencilah yang kerap membawa sebuah pribadi kepada hal yang dapat merugikan diri sendiri. Batin tidak akan menjadi tenang karena kebencian, maka dengan mendalami Dhamma dan Vinaya akan sangat membantu melepaskan kebencian terhadap sesuatu atau seseorang.
7. Membersihkan Pikiran
Selama hidup di dunia, manusia bisa dengan mudah berpikiran negatif atau kotor terhadap suatu hal atau orang lain. Melakukan Dhamma dan Vinaya diimbangi dengan berlatih meditasi agar segala pikiran menjadi bersih.
Solusi untuk membersihkan pikiran lainnya :
8. Membersihkan Kotoran Batin
Terkadang sekalipun berhasil dalam mengatur pikiran agar terhindar dari segala yang negatif dan kotor, batin kita belum tentu bisa diajak bekerja sama untuk melakukan hal yang sama. Untuk membersihkan kotoran batin, selain belajar dhamma harus juga diseimbangkan dengan meditasi yang lebih mendalam atau vipassana bhavana sampai akhirnya muncullah kebijaksanaan dalam diri atau panna.
9. Mencegah Munculnya Kilesa Baru
Kilesa atau kekotoran batin dapat muncul kembali kapan saja ketika batin kita lemah. Namun, ketika sebuah pribadi berfokus pada Dhamma dan Vinaya secara tidak main-main dan melaksanakannya setiap hari, kilesa yang baru tidak akan mudah timbul lagi dalam diri seseorang.
10. Menghindari Melakukan Hal Buruk
Di dalam salah satu ajaran Buddha, diajarkan bahwa jangan melakukan hal yang buruk yang belum pernah kita lakukan, sedangkan kita perlu berhenti dari hal buruk yang sudah dan sering kita lakukan.
11. Menciptakan Kesejahteraan Sangha
Sangha adalah persaudaraan yang terjalin diantara para Bhikkhu. Ketika pelaksanaan Dhamma dan Vinaya dilakukan dengan baik dan bukan hanya sekadar teori, maka dijamin tercipta adanya kesejahteraan Sangha.
12. Mengendalikan Ketidakteguhan Bhikkhu
Bhikkhu merupakan seorang laki-laki yang secara rela melepaskan kehidupan rumah tangganya demi mendapatkan pencerahan batin dan telah berkomitmen untuk mengabdikan diri untuk masyarakat yang lebih bahagia dan tentram. Ketika keteguhan komitmen ini mulai goyah, Dhamma dan Vinaya dapat menyelamatkan.
13. Menciptakan Kesejahteraan bagi Bhikkhu dengan Kelakuan Baik
Seorang bhikkhu yang berkelakukan baik akan mendapat kesejahteraan apabila melaksanakan Vinaya dan juga Dhamma. Dan otomatis akan semakin dekat kepada kesempurnaan kehidupan yang suci karena berani meninggalkan hal yang bersifat duniawi.
14. Mendapat Kebahagiaan
Ketika Dhamma dan Vinaya menjadi bagian dari gaya hidup sebuah pribadi, maka diri pun akan didominasi dengan perilaku yang baik serta pikiran positif dan bersih. Ketika berhasil menjadi pribadi yang lebih dewasa dan menghindari yang buruk, hidup akan otomatis menjadi lebih bahagia karena tidak lagi terbeban dengan segala yang berkaitan dengan hal duniawi dan kemelekatan. Hanya mendengar Dhamma saja pikiran akan menjadi bahagia dna tenang, apalagi kalau sukses dalam melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.