Litium merupakan logam berwarna perak cerah akan tetapi akan berubah hitam dengan cepat pada saat permukaan logam terbuka di udara. Sama seperti logam alkali lain, litium juga akan bereaksi dengan oksigen dan menjadi satu satunya logam alkali yang memiliki sedikit unsur dalam tabel periodik. Jika litium mencair pada permukaan wadah kaca, maka akan bereaksi secara spontan dengan material gas sehingga akan membuat wadah kaca tersebut berlubang. Ada banyak manfaat litium yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari dan dalam kesempatan kali ini akan kami jelaskan selengkapnya untuk anda.
- Bahan Pembuat Pesawat Luar Angkasa
Dalam penggunaan di laboratorium, litium biasanya dipakai sebagai bahan campuran logam ketika membuat pesawat luar angkasa karena massa jenis logam yang sangat rendah sehingga aman digunakan untuk pembuatan pesawat luar angkasa tersebut tidak seperti manfaat emas dan perak yang tidak bisa digunakan dalam pembuatan pesawat luar angkasa tersebut.
- Pembuatan Baterai
Litium juga menjadi bahan umum yang digunakan dalam pembuatan baterai. Litium menjadi salah satu elemen penting agar baterai nantinya bisa menghasilkan listrik.
- Sebagai Neuroprotective
Penggunaan litium bahkan bisa digunakan untuk kesehatan. Litium bisa mengurangi eksitotoxicity glutamat karena kemampuan lithium untuk menghambat masuknya kalsium. Untuk itu litium bisa digunakan untuk membantu mengatasi gangguan suasana hati, diabetes, alzheimer, penyakit radang, kanker dan juga autoimun.
- Menghambat Apoptosis
Litium bisa meningkatkan heat shock protein sehingga bisa mendorong pelipatan protein dan membuang protein abnormal.
- Membantu Otak dan Jantung
Perawatan dengan menggunakan litium bisa meningkatkan VEGF sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan sel dan juga remodelling pembuluh darah sesudah terserang stroke. Dengan meningkatkan VEGF tersebut, maka pengobatan dengan menggunakan litium, maka seseorang bisa lebih cepat sembuh dari stroke atau serangan jantung.
- Menginduksi Autophagy
Autophagy terjadi ketika sel menurunkan dan mendaur ulang komponen seluler untuk memakai kembali bahan baku. Untuk itu, litium dianggap sebagai anti penuaan, solusi kanker dan penting untuk fungsi saraf serta kelangsungan hidup.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif
Litium bisa merangsang progenitor dan juga sel punca di neuron hippokampus otak yang dikultur neuron dari pusat memori. Litium juga bisa mencegah kehilangan proliferasi yang terjadi karena glutamat atau kortisol. Litium nantinya bisa meningkatkan N-acetyl aspartate sehingga bisa meningkatkan kreativitas dan berkolerasi juga dengan meningkatkan skor IQ. Untuk itulah salah satu efek yang bisa dihasilkan dari litium adalah komunikasi yang jauh lebih efisien dari dua sisi otak sehingga kinerja intelektual bisa ditingkatkan selain ada juga manfaat olahraga untuk otak.
- Menstabilkan Suasana Hati
Pada percobaan hewan, litium secara konsisten bisa menurunkan aktivitas eksplorasi dan juga agresi. Litium memiliki efek menenangkan dan menstabilkan suasana hati yang juga terjadi pada manusia. Untuk itulah litium sering digunakan untuk mengatasi depresi, gangguan bipolar dan juga skizofrenia. Litium karbonat merupakan obat yang banyak digunakan untuk mengendalikan penyakit manik depresif dan mengurangi serangan manic.
- Mengatasi Penyakit Huntington
Litium bisa mencegah kematian sel saraf pada hewan yang menderita penyakit huntington. Litium bisa menurunkan fungsi reseptor NMDA terlalu berlebihan yang berpotensi melawan meningkatnya aktivitas reseptor NMDA yang terjadi pada otak pasien dengan penyakit huntington tersebut.
- Menurunkan Resistensi Insulin
Litium bisa meningkatkan transport glukosa berstimulasi insulin dan juga sintesis glikogen pada otot yang resisten insulin dalam percobaan menggunakan tikus. Litium juga bisa menurunkan pelepasan insulin dimana pemberian litium secara signifikan bisa meningkatkan transportasi glukosa dalam sel otot sebagai respon terhadap insulin sebesar 2.5 kali lipat.
- Mengurangi Autoimunitas dan Peradangan
Litium mempunyai efek yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menghambat GSK 3, litium bisa berguna untuk hewan dalam kondisi autoimun. Litium bisa menurunkan produksi dan aktivitas prostanglandin sehingga mencegah efek negatif di sistem kekebalan. Litium juga bisa menurunkan frekuensi dan durasi infeksi herpes labial dan genital berulang sekaligus mencegah terjadinya flu biasa.