Apakah yang dimaksud dengan edamame? Edamame sebenarnya merupakan kedelai yang belum matang. Seperti yang sudah diketahui bahwa kedelai rebus merupakan bahan baku utama dari salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang, yaitu tempe dan tahu. Lalu bagaimana dengan edamame?
Edamame atau kedelai berasal dari negara Tiongkok. Namun, nama edamame sendiri merujuk kepada sebuah hidangan asal Jepang dan Hongkong yang mempunyai arti kacang-kacang yang berbentuk memanjang.
Seperti kedelai, manfaat edamame bagi kesehatan juga mengandung berbagai macam manfaat yang baik untuk tubuh, termasuk untuk bayi. Mari ketahui lebih lanjut mengenai manfaat edamame untuk bayi berikut ini.
1. Sebagai menu MPASI
MPASI merupakan singkatan dari makanan pendamping ASI atau air susu ibu. MPASI umumnya diberikan kepada bayi sejak usia enam bulan.
Pada usia tersebut, bayi sudah dikenalkan dengan makanan lain selain ASI. Makanannya pun harus berbentuk yang sangat lembut terlebih dahulu, atau biasa disebut dengan bubur atau pure.
Edamame sudah bisa diberikan kepada bayi sejak awal pemberian MPASI. Tahapan pemberian edamame berdasarkan usia bayi adalah sebagai berikut:
- Usia 6 – 8 bulan
Pada usia ini, bayi akan mulai berkenalan dengan menu MPASI. Maka, pemberian edamame haruslah berbentuk pure.
Pure adalah suatu tekstur makanan yang sangat halus, sehingga memudahkan bayi untuk menelan makanan.
Alternatif pemberian edamame pada bayi pada usia 6 – 8 bulan ini dapat dengan memberikan pure edamame langsung dengan sendok, atau mencampur pure edamame dengan sedikit ASI atau susu formula.
- Usia 9 – 18 bulan
Usia 9 – 18 bulan merupakan usia bagi bayi untuk mengenal finger food. Finger food sendiri merupakan makanan yang dapat dipegang sendiri oleh bayi untuknya belajar makan.
Pada usia ini, bayi dapat diberikan edamame dalam bentuk terbelah. Nantinya, bayi akan dapat belajar untuk menjepit makanan menggunakan jari-jarinya.
Namun, untuk mengurangi resiko tersedak, edamame yang telah matang dapat terlebih dulu dipipihkan dengan sendok.
- Usia 18 – 24 bulan
Bayi dalam kelompok usia ini umumnya sudah semakin mahir mengunyah makanan. Maka, edamame yang diberikan kepada bayi sudah bisa dalam bentuk utuh.
Namun, pastikan kulit edamame tidak disajikan kepada bayi, dan tetaplah mengawasi bayi ketika memakan edamame utuh.
- Usia di atas 24 bulan
Ketika bayi sudah berusia lebih dari 24 bulan, mereka akan lebih mudah mengerti saat diberi instruksi. Pada usia ini, cobalah untuk mengajari bayi cara mengupas edamame dari kulitnya menggunakan tangan.
Atau, agar suasana makan lebih menyenangkan, bayi dapat juga diajari mengambil edamame dari kulitnya menggunakan gigi.
2. Tidak Menyebabkan Alergi
Kekhawatiran para orang tua mengenai alergi pada bayi yang baru mulai belajar makan memang bukan tanpa dasar. Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan awal pada menu MPASI bisa menyebabkan alergi terhadap bayi, terlebih menu kacang-kacangan.
Alergi makanan terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap protein yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi. Reaksi alergi dapat muncul secara langsung setelah mengonsumsi makanan atau beberapa jam setelahnya.
Kabar gembiranya, edamame mempunyai resiko yang sangat kecil dalam menyebabkan alergi, yaitu hanya 1% bayi saja yang alergi terhadap edamame. Namun, jika alergi edamame ternyata muncul pada bayi, alergi tersebut dapat sembuh dengan sendirinya ketika bayi mencapai usia enam tahun.
3. Kaya Nutrisi
Berikut adalah berbagai nutrisi yang terkandung dalam 160 gr atau satu cangkir edamame:
Energi | 224 kal |
Protein | 18.4 gr |
Serat | 8 gr |
Zat besi | 3.52 mg |
Fosfor | 262 mg |
Zinc | 2.13 mg |
Folat | 458 mcg |
Kolin | 87.5 mg |
Vitamin K | 45.1 mcg |
Sementara itu, manfaat nutrisi tersebut untuk tubuh bayi adalah sebagai berikut:
- Energi atau kalori
Bersama dengan serat, protein, folat, fosfor dan vitamin K, kalori dapat membantu bayi dalam menurunkan resiko terkena penyakit jantung di masa mendatang.
- Protein
Edamame mengandung kandungan protein yang lengkap. Protein dalam edamame membantu memperkuat sel dalam tubuh bayi dan menyertai pula pertumbuhan jaringan-jaringan tubuh.
- Serat
Serat berperan penting dalam memperlancar percernaan tubuh, termasuk pada bayi. Di samping itu, serat juga mendorong bakteri baik tumbuh dalam usus, sehingga usus menjadi sehat.
- Zat besi
Selain manfaat Zat besi bagi remaja, ternyata sangat dibutuhkan oleh otak bayi untuk pertumbuhan. Selain itu, zat besi juga membantu bayi dalam mengurangi resiko terkena gangguan kesuburan di masa mendatang.
- Folat
Kandungan asam folat, bersama dengan vitamin K, zat besi dan zinc, merupakan nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan untuk bayi dapat bertumbuh dengan pesat.
- Kolin
Kolin merupakan nutrisi yang mirip dengan vitamin B. Kandungan kolin pada edamame dapat membantu bayi untuk mempunyai kualitas tidur yang baik, membantu koordinasi pergerakan otot, serta membantu bayi dalam proses belajar dan menghafal.
- Vitamin K
Bayi sejatinya memiliki sedikit kandungan vitamin K dalam tubuh. Maka dari itu, tambahan nutrisi vitamin K sangat dibutuhkan agar bayi terhindari dari VKDB (Vitamin K Deficient Bleeding) atau gangguan pada darah.