Jika berbicara mengenai ciri-ciri, daun sambiloto memiliki batang berbentuk persegi empat, mempunyai daun tunggal maupun tepi yang rata, memiliki jumlah cabang lumayan banyak, bentuknya memanjang, memiliki bunga pada ujung tangkai berwarna ungu atau putih, dan mempunyai buah berbentuk memanjang. Tak hanya untuk mengobati penyakit demam, pilek, atau batuk saja, namun daun sambiloto juga biasa digunakan sebagai obat herbal.
Baca juga: Manfaat Kolesterol.
Sebagai informasi, ada sebuah penelitian farmakologi yang menyatakan bahwa air rebusan dari daun sambiloto sebanyak 10% dengan takaran sebanyak 0.3 ml/kg berat badan ternyata bisa memberikan efek penurunan kadar gula darah. Hal ini sebanding apabila dibandingkan dengan suspensi glibenclamid. Biasanya daun sambiloto sering dipakai untuk mengobati berbagai penyakit, sebut saja kolesterol, diare, sembelit, gas usus, kolik, nyeri perut, radang tenggorokan, batuk, bengkak amandel, bronkitis, alergi, pembesaran hati, kerusakan hati karena obat, sakit kuning, pneumonia, kusta, TBC, sifilis, gonore, kolera, malaria, rabies, leptospirosis, HIV/AIDS, hingga sinusitis.
Sangat banyak bukan manfaat daun sambiloto? Namun kali ini kita akan membahas manfaat daun sambiloto untuk kolesterol tinggi. Penyakit kolesterol atau hiperkolesterolemia biasanya disebabkan karena faktor keturunan. Biasanya terdapat pada riwayat penyempitan pembuluh darah dalam keluarga atau adanya nyeri dada (angina) yang kemungkinan merupakan gejala dari penyakit jantung koroner. Jika berbicara mengenai penyebab, penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan makan yang kurang baik.
Baca juga:
Kandungan Daun Sambiloto dan Manfaatnya
Kemudian jika berbicara mengenai kandungan yang ada di dalam daun sambiloto, zat-zat tersebut antara lain laktone dan flavonoid. Laktone diperoleh dari daun dan cabangnya, yang masing-masing daun mengandung deoxyandrographolidie dan andropraholide (zat pahit). 14-deoxy-n, 12-didehydroandrographolide dan homoandrographolide. Selain itu, ada juga kandungan lainnya seperti alkane, keton, aldehid, mineral (kalsium, kalium dan natrium), asam kersik, dan damar.
Adapun flavonoid sendiri paling banyak terkandung dalam akar, yang diantaranya seperti polimetoksiflavon, andrgrafin, pan ikulin, mono-0-mettilwithin, apigenin-7 dan 4-dimetiler. Dari sekian banyak kandungan yang dimiliki daun ini, kandungan andrographolide (zat pahit) lah yang memiliki manfaat begitu banyak. Kandungan ini bisa melindungi hati dari efek buruk galaktosamin dan parasetamol. Bahkan kandungannya juga memiliki peranan besar dalam menurunkan enzim CDK4, sehingga dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Namun jika berbicara rasa, daun sambiloto ini memang berasa pahit. Sebenarnya wajar saja apabila terasa pahit karena mengandung senyawa bernama Andrographolide yang dapat melindungi hati dari efek buruk parasetamol maupun galaktosamin. Sambiloto akan bereaksi dengan cara merangsang sistem kekebalan yang ada pada tubuh manusia. Lalu meningkatkan jumlah sel darah, seperti sel darah putih, yang memiliki peranan penting pada sistem kekebalan tubuh.
Baca juga:
Cara mengolah Daun Sambiloto untuk Kolesterol
Cara mengolah daun sambiloto sebagai obat tradisional sebenarnya sangat mudah. Anda harus menyiapkan 30 gram daun sambiloto segar yang sudah dibersihkan. Tumbuk daun sambiloto hingga lumat, kemudian tambahkan air matang setengah cangkir (110 ml), saring, dan minum sekaligus. Anda bisa memakai sambiloto kering sebanyak 3 gram, lalu rebus, dan minum sebanyak 2 kali sebelum makan. Khusus untuk penderita kolesterol, Anda bisa menggunakan 20 gram herbal sambiloto kering. Rebus daun tersebut dengan menggunakan 3 gelas air. Biarkan air meresap, lalu setelah dingin saring air tersebut. Minum sekaligus dan lakukan hal ini setiap hari.
Selain dengan cara di atas, Anda juga bisa membuat ramuan obat dengan daun sambiloto dengan cara lain. Persiapkan Herba kering, yang terdiri dari seluruh bagian tanaman, yakni akar, batang, dan daun, lalu giling semuanya sampai halus menjadi bubuk. Seduh dan minum sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari.
Baca juga:
Cara lainnya lagi, Anda bisa mengambil daun sambiloto dengan jumlah sesuai selera. Kemudian potong-potong hingga halus, lalu tambahkan gerus sampai halus. Masukkan ke dalam freezer sampai membeku supaya air-airnya juga hilang. Setelah itu, hancurkan supaya halus menjadi bubuk. Kadarnya ada sebanyak 50 miligram dengan berat tubuh Anda. Sebagai contoh, apabila berat Anda 50 kg, maka Anda harus mengonsumsi sebanyak 2500 miligram setiap harinya. Sedangkan untuk takarannya, Anda bisa mengonsumsi ramuan ini sebanyak 3 kali sehari dengan 1200 miligram bubuk daun sambiloto. Agar lebih mudah, Anda bisa mengonsumsinya dengan menggunakan air hangat atau dimasukkan ke dalam pil.
Minum rebusan daun sambiloto ini tentu sangat aman dilakukan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Namun minumnya pun tidak boleh berlebihan. Ada beberapa efek samping yang mungkin bisa dirasakan, seperti muntah, nafsu makan yang hilang, ruam, kelelahan, hingga sakit kepala. Sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ramuan dari daun sambiloto ini. Alasannya karena dikhawatirkan bisa memicu keguguran. Senyawa bioaktif yang ada pada daun sambiloto bisa merusak plasenta, terlebih jika dikonsumsi secara berlebihan. Sangat berbahaya bukan? Efek lainnya justru malah bisa berbalik menjadi sangat buruk.
Baca juga:
Itulah manfaat daun sambiloto untuk kolesterol dan cara mengolahnya. Saat ini penyakit kolesterol tidak perlu disembuhkan dengan biaya yang mahal. Cukup dengan ramuan tradisional saja, kolesterol bisa ditangani. Selain lebih hemat secara finansial, pengobatan tradisional tentu akan jauh lebih aman. Kemudian Anda harus mengonsumsi daun sambiloto ini dengan takaran pas dan cara pengolahan yang benar.
Ingat, jangan sampai salah mengolahnya. Kemudian sebisa mungkin jangan sampai mengonsumsi terlalu berlebihan. Kekurangan atau berlebihan mengonsumsi tentu tidak baik bagi Anda. Percuma kan apabila Anda sudah mengonsumsi, tapi malah tidak berkhasiat sama sekali? Konsumsi sesuai dengan anjuran dari dokter atau tabib. Selamat mencoba.