Di Indonesia, monyet merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi keberadaannya, dimana kita tidak boleh memburu jenis primata satu ini, apalagi menjadikannya sebagai salah satu bahan konsumsi. Namun, dibeberapa daerah di Indonesia seperti di Sulawesi, Lampung, Medan, Jawa Timur, Bahkan Jakarta, daging monyet telah banyak diperjualbelikan baik itu dalam bentuk daging segar maupun setelah menjadi olahan makanan seperti dibakar atau dipanggang.
Daging Monyet di Restoran
Di beberapa restoran, daging monyet dimasak dengan berbagai bumbu untuk menambah cita rasa. Bukan hanya di Indonesia, Di berbagai negara seperti China dan Afrika, mengkonsumsi daging monyet maupun jenis primata lainnya sudah menjadi suatu tradisi atau kebiasaan. Hal inilah yang menyebabkan habitat primata semakin lama semakin berkurang akibat terjadinya perburuan liar.
Meskipun harganya yang relatif lebih mahal, namun mengkonsumsi daging primata seperti monyet dipercaya mampu memberikan berbagai manfaat bagi tubuh. Lalu sebenarya apa sih Manfaat Daging Monyet jika dikonsumsi? Sebelum membahas manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi daging primata tersebut, ada baiknya jika kita tahu apa hukum dari mengkonsumsi daging monyet menurut ajaran agama islam.
Dalam ajaran Islam, monyet dianggap sebagai salah satu binatang buas. Selain itu, primata ini juga dianggap sebagai hewan yang kotor (khotibs), sehingga hewan ini haram untuk dikonsumsi. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim).
Berbagai Khasiat Daging Monyet
Meskipun bagi seseorang dianggap sebagai suatu hal yang menjijikkan, namun dibeberapa negara seperti di China, mengkonsumsi makanan yang tergolong ekstrem seperti daging monyet sepertinya telah menjadi suatu budaya atau tradisi. Karena kandungan protein yang terdapat dalam daging primata ini begitu tinggi sehingga hal tersebut telah banyak digunakan dalam dunia pengobatan, seperti untuk
Sehingga meskipun telah dikeluarkan undang-undang tentang larangan mengkonsumsi daging tersebut, namun permintaan akan daging monyet di pasaran masih tinggi. Berikut ini kepercayaan masyarakat mengenai beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mengkonsumsi daging monyet, diantaranya adalah :
1. Untuk Menambah Vitalitas
Mengkonsumsi daging terutama bagian otak dari hewan-hewan primata seperti monyet bagi beberapa kalangan masyarakat telah dianggap mampu meningkatkan vitalitas tubuh, terutama bagi kaum pria. Namun hal tersebut hanyalah sebuah mitos dan belum ada hasil penelitian yang jelas. Daging maupun otak dari monyet biasanya diolah menjadi aneka jenis masakan seperti gulai, sate, tumis, maupun aneka masakan lainnya.
Baik untuk vitalitas:
2. Mengobati Gatal dan borokan
Beberapa komunitas masyarakat juga mempercayai bahwa dengan mengkonsumsi makanan ekstrem seperti daging tokek maupun daging primata seperti monyet maupun kera akan dapat membantu untuk mempercepat penyembuhan berbagai penyakit kulit seperti gatal-gatal dan borokan.
Baik untuk gatal gatal:
3. Mengobati gangguan perut dan sakit mata
Di negara China, kandungan protein yang tinggi yang terdapat dalam daging monyet menjadi suatu alasan untuk menjadikan daging monyet sebagai salah satu obat berbagai jenis penyakit seperti masalah perut maupun sakit mata.
Dampak Negatif Mengkonsumsi Daging Monyet
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa mengkonsumsi jenis makanan ekstrem seperti halnya daging monyet dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia. Kemungkinan besar terdapat banyak jenis penyakit yang telah terjangkit pada satwa tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada manusia, seperti virus HIV / AIDS. Bukan hanya HIV / AIDS, tapi beberapa virus berbahaya yang mematikan seperti ebola dan marburg juga dapat menyerang manusia akibat mengkonsumsi daging primata seperti monyet.
Seperti yang dikatakan oleh Ricard Prestone dalam bukunya Hot Zone yang menceritakan bahwa ada dua orang yang meninggal setelah mengkonsumsi daging monyet dan antelope, mereka telah didiagnosa mengidap penyakit ebola zaire ganas. Selain itu, pada tahun 1979 Afrika telah dilanda wabah penyakit yang sejenis dengan ebola yang disebut dengan virus marburg. Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun penyakit tersebut timbul akibat kebiasaan mengkonsumsi primata seperti monyet di negara tersebut.
Meskipun dalih penggunaan daging-daging satwa liar seperti daging monyet adalah untuk mengobati suatu penyakit, namun menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa penggunaan daging hewan-hewan yang masuk dalam kategori hewan yang menjijikkan dan diharamkan untuk tujuan pengobatan diperbolehkan, dengan catatan tidak ditemukan obat alternative yang halal serta aman untuk dikonsumsi.
Dengan kata lain, selama masih ada obat-obatan yang halal, maka mengkonsumsi daging-daging yang tergolong ekstrem meskipun untuk alasan pengobatan maka hukumnya adalah haram. Untuk itu, para ulama sangat menyarankan agar masyarakat menjauhi atau menghindari untuk mengkonsumsi daging hewan-hewan tersebut.