Arsenik adalah logam dengan sifat racun yang kuat. Arsenik, secara alami bisa ditemukan di bumi dalam tingkat konsentrasi yang kecil. Arsenik yang ditemukan di atmosfer, bisa berasal dari berbagai sumber. Gunung api melepaskan sekitar 3000 ton pada tiap tahunnya sementara mikroorganisme melepaskan methylarsines stabil dengan volume kurang lebih 20.000 ton per tahunnya. Meski alam memiliki pengaruh yang besar dalam pelepasan arsenik, namun nyatanya manusia yang bertanggung jawab atas pelepasan arsenik dalam jumlah yang paling besar. Akibat aktivitas yang dilakukan oleh manusia, sekitar 80.000 ton arsenik lepas per tahunnya akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Sifat Senyawa Arsenik
Meski arsenik dianggap sebagai racun yang mematikan namun keberadaan arsenik juga dianggap sebagai elemen penting pada beberapa jenis hewan tertentu. Bahkan manusia, meski asupan yang diperlukan hanya 0,01 mg per hari. Arsenik merupakan unsur yang memiliki sifat mobile dalam arti konsentrasi besar mungkin tidak akan ditemukan pada suatu tempat tertentu.
Keberadaan arsenik tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari- hari manusia, karena ternyata arsenik juga memiliki banyak kegunaan. Senyawa arsenik banyak digunakan untuk membuat kaca jenis khusus dan bisa pula digunakan sebagai pengawet kayu. Tidak berhenti disitu saja, keberadaan arsenik juga banyak digunakan untuk keperluan mengabag semikonduktor galium arsenade yang memiliki kemampuan untuk mengubah arus listrik menjadi sinar laser. Bahkan selama abad 18, 19 dan 20, sejumlah senyawa arsenik mulai banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan obat.
Manfaat arsenik adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Pengawet Kayu
Arsenik bisa digunakan sebagai salah satu pengawet pada kayu. Arsenik merupakan racun yang secara efektif mampu menyingkirkan beragam jenis hewan penganggu seperti serangga, baketi atau bahkan untuk mengusir jamur. Arsenik merupakan bahan pengawet kayu yang utama. Arsenik juga merupakan suatu aplikasi industri yang paling banyak digunakan meski sebagian besar negara melarang penggunaan arsenik akibat bersifat racun.
2. Agen Doping Solid State
Arsenik ternyata juga bisa digunakan sebagai agen doping dalam pembuatan perangkat solid state seperti halnya transitor. Doping sendiri adalah sebuah proses dimana “impurity” layaknya arsenik ditambahkan semikonduktor yang berperan dalam peningkatan konduktivitas.
3. Kayu Pres
Arsenik yang dalam betuk anorganik, bisa digunakan untuk memproduksi kayu pres. Pada prosesnya, tembaga arsenate akan disuntikkan ke dalam struktur selular pada kayu. Kayu pres banyak digunakan untuk diaplikasikan pada pembuatan kapal, tiang listrik serta pada dinding penahan. Tembaga arsenat mampu membuat kayu tahan pada pembusukan sekaligus untuk menghindari serangan serangga.
4. Penyemakan Kulit Dan Bahan Pengeras Timbal
Arsenik banyak digunakan dalam industri penyemakan kulit sebagai bahan pengawet. Selain itu Arsenik juga digunakan untuk membunuh gulma serta secara efektif mampu menangkal serangan rayap. Arsenik bisa pula digunakan sebagai adiktif antigesekan pada bantalan bola sekaligus digunakan untuk bahan pengeras pada timbal.
5. Berguna di dunia pengobatan
Terlepas dari sifat racunnya, senyawa ini banyak digunakan di bidang kedokteran pada abad 18 serta 19. Penggunaan arsenik sebagai obat, banyak digunakan sebagai obat sifilis sebelum akhirnya ditemukan penisilin. Larutan fowler yang didalamnya terdapat 1 % arsenik kalium, ditemukan pada tahun 1786 yang berguna sebagai pengobatan dalam berbagai jenis penyakit. Beberapa jenis larutan arsenik lainnya yang banyak digunakan sebagai obat adalah arsenik trioksida serta larutan donovan dan arsenik triklorida atau yang dikenal pula dengan larutan de valagin.
Pada dunia kesehatan yang modern, keberadaan arsenik sebagai obat untuk mengatasi kanker hingga saat ini masih juga diperdebatkan.
Meski memiliki peran yang cukup baik sebagai bahan untuk menangkal serangan serangga bakteri serta jamur, namun penggunaan arsenik juga memiliki efek yang buruk bagi kesehatan. Arsenik memiliki ikatan arsenik anorganik yang terjadi di alam secara alami dengan jumlah yang kecil. Manusia bisa terpapar arsenik secara tidak sengaja melalui air, makanan atau bahkan di udara. Paparan arsenik yang terjadi pada kulit bisa terjadi melalui kontak dengan air dan tanah yang sebelumnya telah terpapar oleh arsenik.
Tingkat arsenik yang ditemukan pada suatu makanan biasanya cukup rendah sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. Namun pada makanan dengan bahan ikan atau seafood umumnya ditemukan tingkat arsenik yang cukup tinggi karena ikan tersebut telah menyerap arsenik di dalam air sebelumnya. Meski arsenik yang terdapat pada ikan merupakan arsenik jenis organik yang tidak terlalu berbahaya, namun ikan yang mengandung arsenik anorganik dengan jumlah yang besar bisa membahayakan manusia.
Namun, ikan yang mengandung sejumlah besar arsenik anorganik dapat membahayakan kesehatan manusia. Ada banyak efek kesehatan yang bisa terjadi akibat paparan arsenik anorganik seperti penurunan produksi sel darah merah dan putih, iritasi pada lambung serta usus, perubahan kulit dan terjadinya iritasi paru-paru. Bukan hanya itu namun penyerapan sejumlah besar arsenik anorganik juga bisa memicu peningkatan kanker terutama kanker paru-paru serta kanker kulit dan hati.
Jenis senyawa lainnya yang berguna untuk manusia :