Manfaat jalan cepat menjadi kunci bagi pola hidup sehat saat sekarang. Jalan kaki, baik jalan kaki biasa atau jalan kaki cepat, diyakini sebagai olahraga yang mudah dan murah namun efektif untuk meningkatkan kesehatan. Jalan kaki adalah olahraga ringan untuk membakar kalori melalui metabolisme tubuh untuk mengubah menjadi energi. Jalan kaki adalah cara pembakaran kalori yang lebih efektif di sela-sela kesibukan Anda.
Beberapa rincian berikut merupakan manfaat jalan cepat bagi tubuh kita.
1. Menjaga Kebugaran.
Jalan kaki pagi bisa menjadi pembangkit semangat sehari-hari. Ia juga membantu menjaga agar kalori dapat terbakar lebih banyak dan lebih cepat. Bila jalan kaki dilakukan secara rutin, maka metabolisme tubuh akan terjaga dengan baik setiap harinya. Adanya perputaran energi dalam tubuh akan membuat pikiran menjadi lebih jernih, segar, dan lebih tajam dalam berpikir. Jalan kaki pagi juga akan membuat jam biologis dalam tubuh kembali berfungsi normal. Apalagi setelah malam sebelumnya tidak sempat beristirahat dengan baik.
Baik untuk menjaga kebugaran
2. Menjaga Kebugaran Jiwa.
Membiasakan jalan kaki saat pagi merupakan salah satu cara agar otak tetap senantiasa sehat. Hal ini akan meminimalkan penurunan mental dan mencegah demensia. Jalan kaki tidak saja menyehatkan fisik, namun juga akan meremajakan pikiran, dan jiwa kita.
Baik untuk menjaga kebugaran jiwa
3. Mengurangi stress fisik dan mental.
Jalan kaki akan memicu timbulnya hormon endorfin yang akan memberikan efek senang dan bahagia. Hal ini akan mampu melepaskan stres dan ketegangan mental (depresi). Bila jalan kaki dilakukan bersama keluarga, akan semakin meningkatkan keharmonisan keluarga.
Baik untuk menjaga kesehatan mental
4. Menjadi Sarana Sosialisasi dan Pengenalan Lingkungan.
Jalan kaki bisa menjadi sarana untuk bersosialisasi, menjernihkan pikiran, relaksasi dan keluar dari rutinitas yang mengungkung. Dalam beberapa hal tertentu, jalan kaki menjadi bagian dari kedekatan dengan lingkungan alam sekitar. Maraknya acara-acara yang melibatkan jalan pagi di sejumlah wilayah, kota atau daerah pegunungan membuktikan tentang hal itu. Apalagi ketika jalan kaki diikuti bersama dengan keluarga, teman, atau komunitas, merupakan bagian dari relationship.
Baik untuk sarana sosialisasi
5. Mencegah penuaan.
Jalan kaki membuat aktivitas metabolisme tubuh meningkat. Tubuh menjadi segar dan sehat. Riset menunjukkan bahwa berjalan 20-25 mil per minggu akan meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh sehingga kualitas hidup meningkat. Berkumpul melakukan aktivitas bersama akan membuat diri gembira. Hal ini akan memperlambat dan mencegah proses penuaan.
Baik untuk mencegah penuaan
6. Menurunkan berat badan.
Jalan kaki tidak memerlukan sarana khusus atau pun latihan khusus. Ia merupakan aktivitas olahraga yang sangat alamiah. Ia tidak memerlukan pemanasan apapun sebagaimana olahraga lainnya. Sama sebagaimana olahraga renang, aktivitas gerak seluruh bagian tubuh akan mengurangi pembentukan lemak berlebih dalam tubuh. Jalan kaki dapat menurunkan berat badan, asal dilakukan rutin dan kontinyu setiap hari.
Tidak mesti terpaku dengan jarak dan waktu tertentu. Beberapa keluarga menerapkan pola 10 menit jalan di pagi hari. Ini bisa dilakukan seperti misalnya aktif jalan di sekitar rumah, jalan saat menuju warung atau halte terdekat, atau berjalan naik tangga (tidak memakaai lift) saat menuju bagian kantor lainnya.
Baik untuk menurunkan berat badan
7. Minimalisir Risiko Penyakit.
Jalan kaki juga bisa membuat kita terbebas dari risiko terserang penyakit. Salah satunya penyakit Jantung dan Stroke. Jalan kaki dapat menurunkan risiko penyakit cardiovaskuler, menurunkan tingkat kadar kolestrol dalam darah, mencegah hipertensi dan meminimalisir risiko kemungkinan terserang stroke. Saat jalan kaki maka jantung akan dipompa lebih cepat daripada biasanya. Hal ini akan mempercepat aliran darah dalam koroner jantung, sehingga oksigen dalam jantung akan cukup bersirkulasi.
Baik untuk menurunkan risiko penyakit
8. Minimalisir penyakit Diabetes.
Jalan kaki juga dapat membantu mengontrol tekanan darah, dan gula darah pada penderita diabetes. Kadar gula akan bekerja di setiap jaringan sel tubuh, dan tidak terkonsentrasi dalam darah. Aktivitas gerak akan memperlancar sistem peredaran darah. Riset, mendapatkan hasil bahwa ketika kita berjalan kaki dengan kecepatan 6 km/jam dalam waktu tempuh 50 menit, ternyata dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Baik untuk menurunkan penyakit diabetes
9. Mengurangi Risiko dan Efek Kanker.
Jalan kaki dapat mengurangi lemak tubuh yang memicu penyakit kanker. Olahraga ini mampu mengurangi efek radiasi saat kemoterapi. Beberapa artis penderita kanker yang sedang dikemoterapi selain melakukan diet makanan dengan makan buah-buahan juga melakukan olahraga jalan kaki.
Baik untuk mengurangi risiko kanker
10. Meningkatkan Kehidupan Seksual.
Aliran darah yang mengalir cepat dan pembakaran kalori dalam tubuh akan mampu mendukung stamina dan kehidupan seksual bersama pasangan. Jalan kaki akan menstimulir tubuh melepaskan hormon endorfin dan mengembangkan kinerja seksual.
Baik untuk kehidupan seksual
11. Menjalankan Fungsi Refleksi atau Acupressure.
Di kaki manusia terdapat peta imajiner organ manusia yang tersambung ke organ-organ bermasalah kesehatan. Jalan kaki dengan kaki telanjang tanpa alas di jalan berbatuan akan menekan titik-titik akupunktur/refleksi tertentu di telapak kaki. Organ seluruh tubuh terhubung dengan telapak kaki. Oleh karenanya olahraga jalan kaki akan menjaga kesehatan tubuh. Hati-hati terhadap luka di kaki bagi penderita diabetes.
12. Detoksifikasi.
Jalan kaki bisa juga berfungsi untuk detoksifikasi tubuh. Bumi tempat kita berpijak diketahui memiliki ion-ion negatif. Ketika kita berjalan kaki, maka bumi akan melakukan kontak dengan telapak kaki yang akan meneruskan ke tubuh kita. Di antara fungsi detoksifikasi adalah seperti mengurangi peradangan, memberikan kesegaran, memberikan efek penenang bagi tubuh, atau menghilangkan ion-ion energi buruk (grounding). Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas di jalan berbatuan adalah salah satu cara detoksifikasi.
Baik untuk deteksifikasi
13. Mencegah Osteoporosis.
Jalan kaki juga dapat meningkatkan metabolisme kalsium dalam tulang dalam tubuh. Adanya Kalsium, vitamin D dari sinar matahari pagi, dan ditambah dengan gerak badan (termasuk jalan kaki pagi) saat terpapar matahari pagi, akan membuat manusia terhindar dari ancaman osteoporosis dini pada usia 40 tahun ke atas. Osteoporosis biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan.
Baik untuk mencegah osteoporosis
14. Memperkuat Otot kaki, paha, lutut dan ankle.
Jalan kaki atau jalan cepat bermanfaat untuk memperkuat tulang bagian bawah, memperkuat otot-otot kedua kaki, memperlancar elastisitas persendian lutut dan lutut, dan persendian kaki (ankle). Ia juga akan merangsang pertumbuhan tulang. Saat kita membiasakan jalan pagi hari, akan mengurangi keluhan nyeri lutut.
Baik untuk otot
15. Membantu Kehamilan dan Melancarkan Persalinan.
Jalan kaki juga akan membantu perempuan hamil berada dalam kondisi prima, sehat, dan segar-bugar siap menghadapi kehamilan. Mereka yang terbiasa jalan kaki, senam atau berlatih Yoga, biasanya akan menjalani persalinan lebih lancar. Aktivitas itu akan memperkuat otot-otot yang diperlukan membantu persalinan seperti otot vagina dan panggul. Selain itu, rutinitas berjalan kaki akan mengurangi risiko kehamilan bermasalah seperti pre-eklamsia dan diabetes pada kehamilan.
Baik untuk kehamilan
Tidak ada jeleknya membiasakan jalan kaki sebagai bagian dari pola hidup sehat, terutama kalau Anda hidup di daerah perkotaan yang serba instan ini.
Tips Jalan Kaki Cepat Sehat
Dalam konsep refleksiologi, di telapak kaki kanan dan kiri terdapat “peta maya kesehatan” organ tubuh kita. Ada ribuan sistem pembuluh darah dan syaraf yang berhubungan langsung dengan semua organ tubuh kita. Organ jantung, paru-paru, lambung, hati, ginjal, limpa, dan pankreas, memiliki keterkaitan dengan zona tertentu pada telapak kaki. Setidaknya, ada 36 titik syaraf di telapak kaki yang masing-masing menghubungkannya pada organ tubuh tertentu.
Bagaimana Jalan Kaki Cepat Bisa Menyehatkan?
Manfaat jalan cepat memang cukup banyak, namun bagaimana prosesnya. Penekanan pada titik di peta tersebut membuat aliran darah dan syaraf akan mengalir lancar. Sirkulasi pasokan nutrisi dan oksigen akan lancar. Tekanan pada telapak kaki kanan akan tersambungkan dengan tubuh bagian kanan, sedangkan telapak kaki kiri akan berhubungan dengan tubuh bagian kiri.
Tekanan ini merupakan cara reflektif yang akan merangsang bioelektrik pada organ yang berhubungan dengan titik syaraf tersebut. Rangsangan bioelektrik ini lah yang akan memperlancar aliran darah ke tubuh. Penyakit sendiri akan muncul bila ada gangguan pada aliran ini.
Lancarnya sistem bioelektrik ini memiliki efek dahsyat mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Penekanan titik reflektif juga akan mendeteksi kemungkinan penyakit yang timbul, mencegahnya agar tidak terjadi hambatan (stagnasi) aliran energi, mengusir ketegangan otot daerah sekitar, serta menyembuhkan penyakit yang diderita. Lancarnya sirkulasi bioelektrik ini akan memberikan efek nyata relaksasi dan kesegaran tubuh.
Akan terjadi proses keseimbangan Yin dan Yang. Secara tidak langsung, jalan kaki juga akan menstimulir tubuh untuk restrukturisasi otot, tulang dan organ. Tubuh akan berasa lebih berstamina. Semua sistem dalam otak juga akan lancar, ingatan akan segar dan pulih kembali. Selain itu secara psikologis rasa percaya diri akan semakin kuat.
Kapan dikatakan jalan kaki cepat?
Ukuran sederhana dari jalan kaki (berkecepatan) cepat adalah jalan kaki yang dilakukan bersama orang lain, namun saat berjalan tidak cukup waktu untuk mengobrol karena sibuk mengatur nafas sendiri. Selintas mirip posisi setengah jalan setengah berlari. Jalan kaki berkecepatan sedang adalah jalan kaki dengan sesekali diselingi mengobrol. Sementara jalan kaki berkecepatan lambat adalah jalan kaki santai, sambil banyak mengobrol bersama keluarga atau teman seiring. Manfaat berjalan kaki yang cukup banyak dapat dikategorikan bahwa jalan kaki sangat sehat.
Jalan kaki cepat sering dilakukan dengan variasi interval tertentu. Tidak sepanjang rute dilakukan dengan jalan cepat. Misalnya, 60 menit berjalan dengan pola “jalan kaki cepat”, kemudian 60 menit berikutnya beralih ke “jalan kaki lambat”, dan diakhiri dengan “jalan kaki sedang” pada 60 menit berikutnya. Begitu selanjutnya, berulang dengan interval yang sama. Sebaiknya, gunakan langkah-langkah pendek saat berjalan agar tubuh tidak merasa kelelahan.
Baca Juga : Manfaat jalan kaki pagi hari