Seperti yang telah diketahui bersama bahwa membaca merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan. Membaca dapat membuka cakrawala dan memperluas pengetahuan dan wawasan seseorang.
Membaca sangat disarankan untuk mulai dikenalkan pada anak sejak dini. Walaupun belum bisa membaca sendiri, kebiasaan akan “membaca” atau melihat-lihat buku, gambar dan tulisan akan terbawa hingga anak dewasa dan dapat menjadi kegemaran atau hobi mereka kelak.
Kegemaran akan membaca tentu dapat menjadi salah satu cara agar anak dapat melihat dunia dengan lebih luas. Maka dari itu, penting untuk mengenalkan anak terhadap kegiatan ini sedari mereka kecil.
Di sinilah pentingnya peran orang tua dalam membacakan buku untuk anak. Berikut beberapa manfaat membacakan buku pada anak:
1. Perkembangan Bahasa Pada Anak
Orang tua tentu menginginkan anaknya memiliki perkembangan yang sesuai dengan usianya, salah satunya adalah dalam aspek perkembangan bahasa. Setidaknya, anak-anak harus dapat berdialog sederhana dengan lawan bicara saat usianya mencapai tiga tahun.
Tentu hal ini tidak dapat terjadi begitu saja tanpa usaha yang maksimal dari orang tua. Selain sering mengajak bicara anak dengan bahasa yang baik dan benar, membacakan buku pada anak juga akan membantu perbendaharaan kosakata anak menjadi lebih kaya.
Laura Phillips, Psy.D dari Child Mind Institute menyatakan bahwa pengenalan terhadap kebiasaan membaca dan sering mendengar kata-kata yang ada di dalam buku, dapat membantu anak-anak dalam memaksimalkan kemampuan berbahasanya, serta memperluas kapasitas kemampuan kognitifnya.
Dengan membacakan buku sedari anak masih bayi, sesungguhnya orang tua telah membantu sistem saraf dalam otak anak saling tersambung, untuk kesiapannya saat digunakan dalam berbahasa dan kecakapan menulis, serta membaca.
2. Ikatan Orang Tua dan Anak
Membacakan buku pada anak juga dapat mempererat ikatan atau bonding antara orang tua dan anak. Hal ini dikarenakan saat membaca, kegiatan ini tidak akan terganggu oleh kegiatan lain. Orang tua dan anak hanya fokus pada buku dan cerita, dan jika hal ini dilakukan secara konsisten, orang tua dan anak akan makin akrab dan bondingnya pun semakin kuat.
Tak perlu berlama-lama, cukup bangun kebiasaan atau rutinitas membacakan buku pada anak ini dengan membaca buku cerita ringan dan singkat saja, sehingga orang tua tidak perlu merasa kerepotan atau tidak punya waktu.
Walaupun hanya beberapa menit saja membacakan buku pada anak, namun hal-hal berikut ini lah yang dapat mempererat hubungan orang tua dan anak:
- Duduk bersama
- Mendengar suara yang familiar dan menenangkan
- Merasakan tekstur buku, yang baik juga untuk latihan sensori anak
- Kontak fisik antara anak dengan orang tua, misalnya berpegangan tangan atau sesekali dipeluk atau dicium
3. Mengembangkan Rasa Empati pada anak
Rasa empati sendiri berbeda dengan simpati. Empati ialah kemampuan diri dalam turut merasakan perasaan orang lain, dan juga memahami, serta mampu menempatkan diri seperti seolah-olah menjadi orang lain tersebut.
Tak dapat muncul secara tiba-tiba, rasa empati pada anak-anak juga harus dilatih. Orang tua dan anak dapat bersama-sama memilih buku cerita atau manfaat membaca komik yang akan dibaca. Kemudian tugas orang tua lah untuk menanamkan rasa empati pada anak sebagai salah satu bentuk manfaat pendidikan karakter sejak dini, sesuai dengan apa yang dirasakan karakter dalam buku cerita.
Kebiasaan membaca buku dan penanaman empati ini, lambat laun juga akan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan rasa empati anak. Anak yang memiliki rasa empati yang baik akan dapat menjadi manusia yang lebih baik di masa depannya.
Rasa empati akan membantu anak dalam berinteraksi dengan berbagai macam dan jenis sifat manusia, mengerti perasaan orang lain dengan lebih baik, serta memahami perasaan dirinya sendiri dengan lebih dalam.
Ke depannya, anak akan memiliki kecerdasan emosional hanya dengan kebiasaan yang mudah ini. Hal ini sama juga dengan manfaat yang didapatkan dari manfaat melukis sebagai hobi.
4. Kreativitas dan Imajinasi yang Tinggi Pada Anak
Hal ini hampir sama dengan manfaat menggambar komik. Usia anak-anak memang merupakan usia yang paling tepat untuk perkembangan kedua hal tersebut. Bagaimana bisa buku cerita dapat memicu perkembangan kreativitas dan imajinasi anak?
Jawabannya adalah karena pada buku cerita, terdapat berbagai macam tema cerita, karakter, tempat kejadian dan alur cerita. Dengan demikian, saat dibacakan buku, otak anak akan dilatih untuk membayangkan atau memvisualisasikan bagaimana karakter dalam buku tersebut.
Seperti apa tempat-tempat yang ada dalam buku itu terlihat, hingga menebak-nebak apa yang akan terjadi di halaman selanjutnya. Tak hanya cerita fiksi saja, membacakan buku lain, seperti manfaat ensiklopedia pada anak juga akan dapat memberikan manfaat yang sama.