Kita tentu pernah mendengar bahwa Indonesia memiliki hutang-piutang ke luar negeri di beberapa negara maju. Hutangnya sudah bukan sedikit lagi, namun sudah mencapai triliunan rupiah, karena banyaknya utang luar negeri ini menjadi sulit lagi untuk dihitung. Sejak dahulu kita Indonesia termasuk langganan untuk berhutang ke luar negeri. Sebenarnya utang luar negeri ini juga memiliki sisi positif, setidaknya ada manfaat utang luar negeri untuk kepentingan masyarakat, khususnya Indonesia.
Hutang ini harus dibayarkan tiap tahunnya dengan mencicil termasuk dengan biaya bunganya. Terkadang masyarakat Indonesia berkata “untuk apa indonesia berhutang padahal indonesia punya sumber daya alam yang melimpah“, pendapat itu memang ada benarnya juga. Akan tetapi disatu sisi terdapat manfaat utang luar negeri, suatu negara juga membutuhkan modal untuk membangun negaranya agar lebih maju terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut Wikipedia utang luar negeri atau pinjaman luar negeri adalah sebagian atau total utang suatu negera yang diperoleh dari kreditur di luar negera tersebut. Sedangkan berdasarkan UU No. 1 tahun 2004 utang (utang negara) adalah sejumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian atau berdasarkan sebab lain yang sah.
Penerima utang tersebut bisa siapa saja, bisa pemerintah, perusahaan atau perorangan. Bentuknya bisa uang yang didapat dari bank swasta, pemerintah negara yang dipinjami, atau lembaga peminjam uang internasional contohnya IMF dan Bank Dunia.
Manfaat Utang Luar Negeri
Utang luar negeri walaupun kedengarannya menyakitkan karena kita harus bergantung pada negara lain, namun faktanya utang luar negeri merupakan kebijakan yang cukup penting untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan negara adi kuasa seperti Amerika Serikat juga tetap melakukan utang-piutang dengan negara lainnya. Sebut juga Negara Jepang, negara maju dari Asia ini juga masih mengeluarkan kebijakan pinjaman luar negeri untuk membangun negara dengan dana pinjaman. Berikut ini manfaat utang luar negeri yang perlu kita ketahui;
1. Pembangunan infrastruktur bagi negara berkembang
Saat ini masyarakat memandang negatif terhadap utang negara. Akan tetapi dibalik utang itu ada tujuan yang dapat kita nikmati bersama nantinya. Pada negara berkembang, negara membutuhkan berbagai pembangunan untuk sarana dan prasarana bagi seluruh rakyatnya. Sebagai kebijakan yang tepat, jalan pintas dan jalan tercepat bagi negara untuk segera membangun negaranya adalah dengan meminjam dana kepada negara tetangga yang memang memiliki dana yang cukup.
Beberapa negara atau lembaga keuangan siap menyediakan pinjaman untuk suatu negara atau perorangan tentunya dengan bunga yang telah ditetapkan dan sesuai dengan standar yang ada.
Adapun pembangunan infrastruktur tersebut antara lain:
- Pembangunan jalan (jalan tol, jalan layang).
- Pembangunan sebuah kota.
2. Menutupi kekurangan anggaran
Adapun fungsi utang negara bisa untuk menutupi kekurangan anggaran seperti kas, bisa kas jangka pendek dalam belanja yang tidak dapat ditunda, solusi mengurangi beban belanja untuk membiayai utang dalam APBN tahun berikutnya. Kemudian ada juga yang menyebutkan utang negara ini dapat menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru, tentunya jika dikelola denga baik oleh yang bersangkutan.
3. Utang luar negeri sama halnya seperti modal pembangunan
Untuk dampak positifnya, negara dapat membangun infrastruktur dengan modal yang cepat. Uang yang negara pinjam akan digunakan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, dan subsidi dalam program pemerintah. Selain itu, uang yang didapat ini tidak sembarangan digunakan meski untuk kepentingan bangsa, dengan penggunaan yang sesuai dengan porsinya ini perlu di bagi rata agar semua program yang telah direncanakan berkembang meski sedikit demi sedikit.
Kemudian, karena tidak seenaknya negara membuat uangnya sendiri, maka semua ada peraturan dan kesepakatannya. Utang luar negeri juga bertindak sebagai:
- Dapat meningkatkan kegiatan investasi agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
- Sebagai alat untuk meratakan pendapatan negara sehingga rakyat lebih sejahtera.
- Dapat menutupi kekurangan untuk belanja negara.
4. Menjalin hubungan bilateral
Utang luar negeri dapat membantu merekatkan hubungan dari kedua negara. Indonesia yang berhutang dengan negara lain ataupun dengan lembaga keuangan internasional, dapat membuat hubungan bilateral dan multilateral antara indonesia dengan negara lain agar dapat memiliki hubungan yang lebih baik. Kondisi ini cukup baik, karena di era modern ini setiap negara tentu bergantung dengan negara lain satu sama lainnya untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya.
5. Sebagai bentuk pengakuan negara lain
Mendapatkan pinjaman luar negeri dari negara lain tidaklah mudah. Kita perlu meyakinkan bahwa kita memiliki sumber daya yang mampu untuk dikembangkan dan mengembalikan pinjaman beserta bunganya dengan pasti. Kesepakatan pemberian pinjaman dari luar negeri menunjukkan pengakuan dari negara lain bahwa Indonesia termasuk negara berkembang yang akan terus bisa tumbuh dari waktu ke waktu.
Jenis-jenis Utang Negara
Untuk lebih memahami manfaat utang luar negeri, sekiranya kita perlu tahu kedudukan utang luar negeri dalam utang negara. Faktanya utang negara memiliki jenis-jenis yang tidak selalu berasal dari luar negeri. Adapun jenis-jenis utang negara antara lain:
1. Pinjaman
Pinjaman luar negeri
Pinjaman yang berasal dari luar negeri bisa dari IMF, world bank, kreditor bilateral ( ada hubungan bilateral dari dua negara yang salah satunya meminjamkan uang untuk negara yang lainnya), dan bisa dari sumber lainnya.
Kemudian untuk pinjaman luar negeri terdapat 2 macam, yaitu:
>> Pinjaman Program
Pinjaman ini untuk melaksanakan suatu program misalnya untuk MDGs (pendidikan, pemberantasan korupsi, pengentasan kemiskinan), dan untuk program-program negara lainnya.
>> Pinjaman Proyek
Untuk pinjaman proyek ini bertujuan untuk sebuah proyek, misalnya untuk pembangunan infrastruktur negara dalam berbagai sektor tidak hanya untuk sumber daya alam tapi untuk sektor jasa juga tersedia.
Pinjaman dalam negeri
Pinjaman ini berasal dari dalam negeri misalnya dari BUMN, untuk pemberdayaan masyarakat, kegiatan investasi, sarana prasarana umum dan banyak lagi dengan adanya timbal balik yang disetujui oleh semua pihak.
2. Surat Berharga Negara
Ada dua jenis surat berharga negara yaitu:
- Surat utang negara (SUN): bisa rupiah atau valuta asing.
- Surat berharga syariah negara.
Dampak Negatif Utang Luar Negeri
Walaupun kita tetap butuh pinjaman dana dari neara tetangga, namun jika gagal mengelolanya dan terlalu banyak tergantung pada pinjaman luar negeri untuk membangun negera, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dan berujung tidak baik.Karena akan menimbulkan dampak negatif yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia nantinya.
Layaknya kita berhutang kepada orang lain, namun tidak mampu membayar maka kita akan terus terlilit bunga yang kian menumpuk dan bisa saja bunganya akan lebih besar dari jumlah utang pada awalnya. Hal itu bisa saja terjadi jika negara kita gagal mengelola utang dengan baik. Lalu apa saja dampak negatif yang akan ditimbulkan jika negara tidak dapat mengelola dana pinjaman dari luar negeri? simak point berikut ini:
1. Membebani APBN
Utang negara ini dapat membebani APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). APBN ini tiap tahunnya akan diajukan oleh negara ke DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan disahkan oleh DPR, yang kemudian APBN ini akan merumuskan jumlah pendapatan negara dan anggaran negara termasuk utang negara yang harus dibayarkan.
APBN ini dianggarkan untuk fasilitas dan infrastruktur negara. Jika negara terus menerus berhutang maka anggaran belanja APBN akan meningkat sehingga dapat mengurangi anggaran untuk yang lainnya seperti subsidi untuk rakyat.
2. Subsidi dialihkan untuk bayar utang
Dampak negatif dari membebani APBN karena jika hutang jangka waktu lama pemerintah harus membayar hutang dengan bunganya. Salah satunya adalah Inflasi nilai tukar rupiah yang menjadi salah satu dampak negatif utang luar negeri di bidang perekonomian. Jika inflasi yang berlangsung lama akan terjadi kekacauan bidang ekonomi masyarakat.
Akan semakin banyak pengangguran dan harga barang pokok akan semakin meningkat, jika suatu negara tidak mampu membayar hutangnya akan di cap sebagai negara miskin yang mengakibatkan negara lain akan kekurangan kepercayaan kepada negara tersebut.
3. Ketergantungan dengan negara lain
Bagi negara yang memberikan utang justru ini menjadi keuntungan dimana negara tersebut dapat menekan negara yang berhutang, namun sebaliknya, bagi negara yang tidak bisa lepas dari pinjaman luar negeri akan di manfaatkan oleh negara lain. Ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri membuat bergaining posisi suatu negara menjadi lebih lemah daripada negara lain.
Lalu apa efeknya? Intervnesi dari negara akan lebih mudah dilakukan. Misalkan saja, ketika kita tidak mampu mengembalikan pinjaman sesuai besaran dan dalam waktu yang ditetapkan, maka akan membuat adanya perjanjian kembali antara kedua negara dimana negara pemberi pinjaman akan meminta sumber daya lain dari negara peminjam, bisa dalam bentuk kerja sama ekonomi, budaya, politik dll.
Kondisi ini sama saja seperti penjajahan terselubung yang menyerang negara lain lewat cara halus, sedikit disadari mungkin saja Indonesia mengalami hal ini jika saja kita tidak pintar mengatur pembiayaan hutang-piutang dengan baik dan benar.
Semoga Indonesia menjadi negara yang maju dan bebas dari utang luar negeri.