Oncom adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Makanan ini merupakan produk yang dihasilkan dalam proses fermentasi kapang. Oncom dinyatakan siap untuk dipakai, setelah menjadi beberapa bentuk olahan makanan, pada saat kapang telah menghasilkan spora. Beda dengan tempe, walaupun memiliki proses pembuatan yang hampir sama, namun tempe siap diolah pada saat sebelum kapang menghasilkan spora.
Oncom biasa digunakan sebagai bahan dasar tumis, sambal, pepes, perkedel, keripik, maupun olahan lainnya.
Jenis-jenis Oncom
Di Indonesia oncom terdapat dua jenis, yaitu :
1. Oncom merah
Merupakan jenis oncom yang pada umumnya dibuat dari manfaat kedelai yang telah diambil proteinnya (bungkil tahu). Dalam proses pembuatan oncom merah dihasilkan oleh kapang neuro sporasitophila yang memiliki strain warna jingga, merah, merah muda, dan peach.
2. Oncom hitam
Merupakan produk oncom yang bahannya diambil dari bungkil kacang tanah yang dengan campuran ampas singkong atau tepung tapioka. Dalam proses pembuatannya, oncom hitam dihasilkan oleh kapang rhizopus oligosporus.
Dalam proses pembuatan oncom, jenis warna merah maupun hitam pada oncom ditentukan oleh warna pigmen yang dihasilkan oleh jenis kapang yang digunakan dalam proses fermentasi. Kapang menghasilkan enzim amilase, lipase, dan protease yang berperan penting dalam proses fermentasi, yakni untuk mengurai zat pati menjadi gula, menguraikan bahan-bahan, lemak, protein, serta menghasilkan alkohol dan aroma pada oncom.
Kandungan Gizi dalam oncom
Oncom bisa menjadi salah satu sumber alternatif asupan gizi yang baik bagi tubuh. Proses fermentasi yang digunakan dalam pembuatan oncom ini, dapat mengurai struktur kimia dari bahan-bahan pembuatannya menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga akan lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Selain harganya yang relatif murah, kandungan gizi dalam oncom ternyata juga banyak, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, air, zat besi, kalium, serta natrium. Akan tetapi kandungan gizi dari kedua jenis oncom tersebut sangatlah berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari jenis bahan yang dipakai. Oncom hitam mengandung protein lebih besar, yaitu 8,6%. Sedangkan oncom merah mengandung protein sekitar 4,9% saja.
Berikut rincian kandungan nutrisi dalam oncom, dalam sajian sebesar 100 gr oncom, sebagai berikut :
- Air = 87,46%
- Energi = 187 kkal
- Protein = 13 gr
- Lemak = 6 gr
- Karbohidrat = 22,6 gr
- Kalsium = 96 mg
- Fosfor = 115 mg
- Zat Besi = 27 mg
- Vitamin A = 0 IU
- Vitamin B1 = 0,09 mg
- Vitamin C = 0 mg
Kandungan gizi yang baik dalam oncom ini, memberikan sejumlah manfaat oncom yang tidak terduga, seperti berikut :
1. Mencegah Perut Kembung
Proses fermentasi yang dilakukan oleh neuro sporasitophila dan kapang rhizopus oligosporus dapat mencegah efek fluktuasi. Hal ini dikarenakan selama proses fermentasi oncom, kapang menghasilkan enzim alpha-galaktosidase yang menguraikan rafinosa dan stakhiosa pada level yang lebih rendah. Proses inilah yang membuatnya tidak menimbulkan terjadinya gas dalam perut yang menyebabkan perut kembung. Selain itu, jika mengalami perut kembung dapat diobati dengan obat herbal seperti :
2. Menekan produksi racun aflatoksin
Pada saat proses pembuatan oncom, masalah sanitasi menjadi bagian yang harus selalu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya jenis mikroba lain seperti aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin yang terkenal sebagai pemicu resiko kanker. Biasanya kapang aspergillus flavus dapat ditemukan pada kacang-kacangan, rempah-rempah, serta bahan sereal yang berkualitas jelek. Penggunaan kapang sporasitophila dan kapang rhizopus oligosporus mampu menekan produksi racun aflatoksin.
3. Sumber gizi dan energi bagi tubuh
Manfaat oncom memiliki kandungan gizi seperti karbohidrat dan protein dalam jumlah yang tinggi. Hal itu tentu saja sangat baik bagi tubuh, menjadikannya sebagai alternatif sumber asupan gizi dan juga sumber energi bagi tubuh. Selain itu kandungan gizi pada oncom juga baik untuk pertumbuhan jaringan tubuh pada janin. Sumber energi lainnya juga terdapat pada :
4. Menjaga sistem pencernaan
Degradasi yang dilakukan oleh kapang saat proses fermentasi dapat menyebabkan beberapa oligosakarida sederhana seperti sukrosa, rafinosa, dan stakhiosa menurun pesat akibat aktivitas enzim α-galaktosidase yang dihasilkan kapang. Manfaat oncom ini, sangat baik untuk menjaga sistem pencernaan, karena rafinosa dan stakhiosa sangat berperan atas gejala flatulensi yang muncul bila seseorang mengonsumsi kedelai maupun kacang tanah.
5. Mengurangi kolesterol
Para peneliti memeriksa efisiensi oncom dalam efisiensinya untuk mengurangi kadar kolesterol pada tubuh. Mereka menggunakan tikus yang telah diberikan diet bebas kolesterol. Oncom terbukti dapat mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan ekskresi steroid tinja. Oncom sangat kaya akan protein. Kandungan serat makanan pada oncom dapat merangsang produksi rantai pendek asam lemak oleh mikroflora usus. Hal ini sangat berpengaruh pada pengurangan kolesterol yang disebabkan oleh efek kolaboratif pepsin, protein, isoflavon aglikon.
Namun yang perlu diingat adalah, oncom segar hanya mampu bertahan selama 1 hingga 2 hari saja pada suhu ruang. Selanjutnya oncom akan mengalami kerusakan yang disebakan oleh terdegradasinya protein dalam oncom oleh enzim proteolitik sehingga terbentuk ammonia yang menyebabkan oncom tidak layak konsumsi.
Dari uraian dan penjelasan diatas, maka jelaslah sudah bahwa produk makanan hasil fermentasi baik secara tradisional maupun modern pun ternyata bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk itu, jangan ragu-ragu untuk mengkonsumsi produk makanan hasil fermentasi ini.