8 Manfaat Mengajak Ngobrol Bayi dalam Kandungan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masih banyak orang tua yang belum mengetahui jika mengajak bayi dalam kandungan untuk mengobrol sangatlah penting. Memang bayi belum bisa menjawab obrolan tersebut, tetapi bayi dapat mendengarkan obrolan tersebut.

Itulah mengapa sangat dianjurkan agar orang tua mengajak bayi yang masih dalam kandungan untuk mengobrol. Ketika berusia 18 minggu dalam kandungan, janin sudah bisa mendengar suara ibu dan ayahnya.

Dan janin akan bisa menanggapi setiap suara yang ia dengan dengan merespon pergerakan ketika mulai memasuki usia 24 minggu. Janin sudah mulai aktif dalam rahim dengan menendang. Janin bisa mendengar berbagai suara dari badan ibu, mulai dari suara detak jantung ibu, suara napas ibu, hingga suara perut ibu yang lapar.

Suara di sekitar seperti orang mengobrol dan musik juga mulai isa didengarkan oleh janin di dalam kandungan. Mengajak bayi berbicara sejak masih dalam kandungan terbukti sangat bermanfaat untuk tumbh kembang bayi.

Sehingga sangat disarankan para orang tua untuk mulai mengajak bayi berbicara ketika masih di dalam kandungan. Boleh sekedar menyapa ataupun mengajaknya berbicara. Selain mengajak untuk mengobrol, orangtua juga bisa menyanyikan lagu pengantar tidur atau membacakan cerita.

Berikut beberapa manfaat mengajak bayi mengobrol ketika masih dalam kandungan:

1. Merangsang pendengaran bayi

ketika masih dalam kandungan, terjadi proses perkembangan pendengaran pada bayi. Ibu sebagainorang paling terdekat bayi bisa berperan untuk membantu dalam perkembangan pendengaran bayi dengan rajin mengajak bayi mengobrol. Ibu bisa mengajak bayi berbicara, menyanyikan lagu, atau juga membacakan cerita untuk bayi.

Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa pembentukan telinga bayi dimulai pada usia kandungan minggu ke-25. Rambut-rambut kecil di telinga bayi mulai tumbuh dan sudah dapat merangsang suara dari luar.

Suara-suara yang didengar bayi dalam kandungan dapat merangsang sistem saraf dan otak bayi, yang bertujuan agar pendengaran bayi dapat menjadi lebih peka. Dengan demikian, kemampuan mendengar bayi akan lebih optimal ketika sudah lahir.

2. Memperkenalkan bahasa yang digunakan

Walaupun bayi belum terlahir ke dunia, tapi bayi sudah mulai belajar banyak hal, termasuk mengenal bahasa yang ibu gunakan sehari-hari. Semakin sering ibu atau ayah berbicara atau bernyanyi, maka semakin banyak kata yang bisa sang bayi dengar.

Bayi yang diajak mengobrol sejak masih dalam kandungan akan berpotensi untuk mengingat apa yang didengarnya hingga dewasa nanti. Hal ini akan turut berpangruh dalam membantu tumbuh kembang bayi dalam proses berlatih berbicara, bayi akan lebih mudah untuk mengucapkan beberapa kata. Karena untuk bisa mempekajari suatu bahasa terdapat peran penting dari pendengaran.

3. Membuat bayi merasa lebih nyaman

Ketika mendengar suara ibu, bayi akan merasa tenang dan nyaman. Pada saat-saat tertentu, bayi juga bisa lebih aktif bergerak saat ibu atau ayah mengajaknya berbincang atau mendengarkan musik. Keaktifan bayi ini menjadi tanda bahwa bayi merasa nyaman ketika berada dalam kandungan.

Suara yang didengar bayi juga dapat membuat bayi lebih mudah beradaptasi dengan situasi di sekelilingnya saat sudah lahir nanti. Oleh karena itu sangat penting bayi ayah dan ibu untuk mulai mengajak bayi yang masih dalam kandungan untuk mengobrol.

Selain itu, ibu juga harus merasa nyaman agar bayi di dalam kandungan juga nyaman. Rasa nyaman ini akan tercipta jika ibu sehat dan kuat. Ibu bisa mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah pisang, karena terdapat Manfaat Pisang Bagi Ibu Hamil yang tentunya membuat ibu hamil lebih sehat dan kuat.

4. Membangun kedekatan emosional antara bayi dan orang tua

Berbagai penelitian menunjukan jika bayi sudah bisa mengenali suara ibu sejak trimester ketiga. Suara yang menenangkan dari suara ibu dapat membuat denyut jantung janin lebih teratur. Cara yang bisa ibu lakukan agar denyut jantung lebih teratur dapat dengan melakukan yoga, karena terdapat Manfaat Prenatal Yoga untuk Ibu Hamil.

Begitu pula dengan suara ayah. Mendengar suara ibu dan ayah dapat memperkuat ikatan satu sama lain, bahkan setelah mereka lahir. Jadi bisa dibilang kalau aktivitas ini adalah langkah pendekatan yang efektif dengan anak. 

Dengan sering diajak mengobrol ibu dan ayah, maka setelah lahir nanti, bayi yang sudah terbiasa mendengar suara ibu dan ayahnya akan merasa lebih tenang dan tidak mudah rewel setiap kali ibu dan ayahnya mengajak berkomunikasi.

5. Meningkatkan kecerdasan bayi

Stimulus yang diterima bayi ketika ibu mendengarkan musik, berbicara dengan bayi, atau membacakan buku cerita dapat merangsang kecerdasan bayi. Tidak hanya itu, sering berkomunikasi atau mendengar musik bersama bayi juga dapat membuat ibu lebih relaks dan mengurangi stres yang dialami selama masa kehamilan.

Dengan sering diajak ngobrol, bayi mulai belajar membedakan suara. Melalui cara ini otak bayi akan lebih peka terhadap suara. Sebuah penelitian menunjukan jika bayi pada trimester ketiga bukan hanya mengetahui pola bahasa, namun juga dapat mengenali kata-kata. Selain ngobrol, metode stimulasi otak bayi juga bisa dilakukan dengan membacakannya cerita atau menyanyikan lagu.

Mengajak bicara bayi sejak masih dalam kandungan mungkin pada awalnya akan terasa canggung atau aneh, karena terkesan seperti berbicara sendiri. Namun, bila dilakukan secara rutin, ibu dan ayah pada akhirnya akan terbiasa dan menganggapnya normal.

Seiring bertambahnya usia bayi dalam kandungan, ibu dan ayah mungkin juga akan mendapatkan respons dari bayi. Respon tersebut dapat berupa gerakan atau tendangan. Tentunya hal tersebut bisa sangat mengejutkan sekaligus menyenangkan bagi ibu dan ayah.

Biasanya, pada orang tua yang beragama Islam bisa dengan membacakan Al-Quran kepada bayi dalam kandungan. Karena selain terdapat Manfaat Menghafal Al-Qur’an bagi Kecerdasan dan Kesehatan, terdapat pula manfaat ketenangan dan kenyamanan yang bisa dirasakan oleh bayi yang dibacakan oleh orang tua.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan

Selain hubungan dengan buah hati, berbicara dengan bayi yang masih dalam kandungan juga akan memperkuat ikatan bersama pasangan. Hal ini dikarenakan pasangan yang sama-sama sibuk, jadi dapat mengobrol dengan santai ketika sedang mengajak bayi berbicara.

Berbicara dengan bayi di dalam kandungan tidak hanya berdampak baik bagi janin, tapi juga hubungan dengan pasangan. Ayah dan ibu bisa meluangkan waktu pada malam hari untuk mengajak bayi mengobrol sembari menceritakan cerita sebelum tidur, atau juga menyanyikan lagu pengantar tidur.

7. Menurunkan tingkat stres selama kehamilan

Selama proses kehamilan, ibu akan mendapat banyak sekali tantangan. Perubahan hormon, mood, bentuk fisik, hingga sikap bisa dialami oleh ibu. Ibu mungkin juga akan lebih cepat lelah dan akan lebih emosional pada masa kehamilan.

Hal tersebut terkadang membuat ibu menjadi kurang nyaman hingga membuat ibu stress. Tentu keadaan ibu yang stress dapat mempengaruhi kesehatan bayi dan ibu itu sendiri. Itulah kenapa sangat penting bagi ibu untuk mengajak bayi mengobrol.

Dengan mengobrol dengan bayi yang masih dalam kandungan, ibu bisa memiliki teman cerita dan bisa mencurahkan apa yang dirasakan pada bayi. Hal ini akan membuat ibu lebih nyaman dan tenang, sehingga dapat menurunkan tingkat stress selama masa kehamilan.

Namun perlu diperhatikan pula, untuk bisa menurunkan stress pada masa kehamilan juga harus dibarengi dengan pola hidup yang sehat. Ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan yang sehat, seperti mengkonsumsi umbi-umbian yang memiliki Manfaat Ubi Jingga Untuk Kehamilan dan Kesehatan Menyeluruh.

8. Menstimulasi kemampuan bayi berbicara

Meskipun belum lahir ke dunia, ibu dan ayah sudah bisa menstimulasi kemampuan bayi untuk berbicara. Sebab otak janin sudah mampu menyimpan semua kata yang ibu dan ayh ucapkan. Jadi tidak mengherankan jika anak yang sering diajak ngobrol sejak dalam kandungan berpeluang lebih cepat berbicara.

Pada usia kehamilan antara sekitar 29 minggu dan 33 minggu, bayi juga mulai mendengar suara bernada tinggi, seperti tangisan anak atau alarm mobil. Namun, jika mendengar suara keras yang tiba-tiba mungkin bayi yang belum lahir masih kaget dan menangis. 

Ibu mungkin khawatir dengan tingkat kebisingan yang aman untuk bayi. Para ahli juga belum tahu efek suara keras terhadap kesehatan bayi. Namun ibu harus yakin bahwa bayi terisolasi dengan baik di dalam rahim. Ibu dapat menggunakan insting untuk mengetahui apakah suaranya terlalu keras atau tidak. 

Karena bayi yang belum lahir tidak dapat melihat atau menyentuh dunia luar, maka pendengaran menjadi satu-satunya indera yang membantunya mempersiapkan kehidupan setelah lahir. Karena itu lah sangat penting untuk mengajak bayi mengobrol ketika masih dalam kandungan.

Pada masa kehamilan, sangat peting untuk menjaga kesehatan ibu agar bayi di dalam kandungan juga sehat dan dapat bertumbuh kembang dengan baik. Ibu bisa mengkonsumsi berbagai buah-buahan, seperti buah persik yang memiliki Manfaat Buah Persik untuk Kesehatan Bayi.

Dengan mengkonsumsi buah persik maka tidak hanya bermanfaat untuk ibu, tetapi juga bermanfaat untuk bayi yang masih di dalam kandungan ibu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn