Categories: Alam

12 Manfaat Dolomit – Tanaman & Industri

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Deskripsi

Dolomit adalah kata yang digunakan oleh ahli geologi dalam dua cara yang berbeda:

  1. Sebagai nama sebuah mineral
  2. Sebagai nama sebuah batu yang dikenal sebagai batu dolomit

Dolomit adalah mineral (kalsium magnesium karbonat) dengan komposisi kimia CaMg (CO3). Ini adalah komponen utama dari batuan sedimen yang dikenal sebagai dolostone dan batuan metamorf  yang dikenal sebagai marmer dolomit. Kapur yang berisi beberapa dolomit dikenal sebagai kapur dolomit.

Dolomit jarang ditemukan di lingkungan sedimen modern tapi dolostones sangat umum terdapat dalam bebatuan. Kebanyakan batuan yang kaya mineral dolomit awalnya disimpan sebagai lumpur kalsium karbonat lalu diubah oleh air yang kaya magnesium sehingga terbentuk dolomit.

Dolomit juga merupakan mineral yang umum terdapat dalam pembuluh darah hidrotermal. Ia sering dikaitkan dengan barit, fluorit, pirit, kalkopirit, galena atau sfalerit. Mineral dolomit seringkali mengalami proses pengkristalan rombohedral di dalam pembuluh darah.

Kandungan dalam dolomit

Dolomit adalah senyawa kapur yang mengandung kalsium sejumlah 8 hingga 12 persen, serta magnesium sejumlah 18 hingga 22 persen. Selain itu, dolomit juga mengandung sodium sejumlah 0.2 persen saja.

Sifat Fisik Dolomit

Dolomit memiliki struktur tiga arah belahan yang sempurna. Namun kemungkinan besar hal ini tidak akan terlihat jika dolomit berbentuk butiran-butiran yang halus. Tekstur itu hanya bisa terlihat ketika terjadi pengkristalan,barulah belahan tersebut dapat dengan mudah diamati yaitu dengan menggunakan lensa. Dolomit memiliki kekerasan Mohs antara 3,5 hingga 4. Mineral ini dapat menghasilkan reaksi yang sangat lemah terhadap dingin maupun asam klorida encer. Namun, jika asam tersebut dalam kondisi hangat, mineral dolomit dapat bereaksi sangat kuat terhadap reaksi asam. Hal ini menyebabkan kemudahan pengamatan terhadap proses tersebut.

Berikut ini ciri-ciri fisik dolomit :

  1. Memiliki klasifikasi chemical karbonat
  2. Memiliki beberapa warna diantaranya tidak berwarna, putih, merah muda, hijau, abu-abu, coklat, dan hitam
  3. Memiliki garis-garis warna putih
  4. Bertekstur seperti mutiara dan tembus pandang, serta memiliki belahan tiga arah yang sempurna.
  5. Memiliki kekerasan antara 3.5 hingga 4
  6. Memiliki berat jenias antara 2.8 hingga 2.9
  7. Memiliki komposisi kimia CaMg (CO3)
  8. Biasanya digunakan untuk agregat konstruksi, manufaktur semen, batu dimensi, dikalsinasi untuk menghasilkan kapur, kadang-kadang reservoir minyak dan gas, sumber magnesium untuk industri kimia, perawatan tanah pertanian, serta fluks metalurgi.

Meskipun berbeda, namun dolomit sangat mirip dengan mineral kalsit. Perbedaan dua senyawa ini antara lain adalah :

  • Kalsit terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) sedangkan dolomit adalah kalsium magnesium karbonat (CaMg (CO3)2). Kedua mineral tersebut merupakan pasangan yang paling umum dalam identifikasi di laboratorium.
  • Kalsit memiliki kekerasan tingkat kekerasan 3, sedangkan dolomit sedikit lebih keras daripada kalsit, yaitu 3.5 sampai 4.
  • Kalsit sangat reaktif dengan asam klorida dingin, sedangkan dolomit memiliki reaksi yang lemah terhadap asam klorida dingin.

Manfaat Dolomit

1. Sebagai bahan konstruksi bangunan

Dolomit yang memiliki ukuran yang lembut atau hancur dapat digunakan  bahan dasar pembuatan jalan, agregat beton, dan aspal.

2. Sebagai bahan pembuatan semen.

Dolomit juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan semen yang dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

  • Semen magnesium oksikloridadi atau biasa disebut dengan semen sorel. Biasanya digunakan untuk lantai gerbong kereta api, lantai dapur, lantai kamar mandi, maupun digunakan dalam industri polister. Semen ini tidak ahan terhadap air, sehingga untuk melindunginya agar tetap awet biasanya dilakukan pemolesan dengan menggunakan terpentin.
  • Semen magnesium oksisulfat, yaitu jenis semen yang cepat kering (hanya membutuhkan waktu +/- 10 menit saja). Biasanya digunakan untuk perbaikan retakan-retakan di jalan raya.
  • Semen klinker mortar. Pembuatannya adalah dengan cara menambahkan sekitar 40% dolomit ke dalam semen. Hal ini dapat membantu mempercepat hidrasi semen.

3. Menetralisasi asam dalam industri kimia

Reaksi dolomit terhadap zat asam juga membuatnya bermanfaat sebagai penetral zat asam dalam industri kimia, misalnya dalam proyek restorasi sungai maupun sebagai kondisioner tanah.

4. Sumber magnesium dan kalsium pada pakan ternak

Related Post

Kandungan magnesium dalam dolomite dapat juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber kalsium dan magnesium yang aditif untuk pakan hewan-hewan ternak.

5. Fluks dalam industri pengolahan logam

Dolomit dapat berfungsi sebagai batuan induk bagi banyak mewngandung timbal, seng, dan tembaga. Kandungan senyawa tersebut terbentuk ketika terjadi panas, solusi hidrotermal asam bergerak ke atas dari kedalaman melalui sistem fraktur yang bertemu unit dolomitic batu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pH yang memicu pengendapan logam dari larutan.

6. Reservoir minyak dan gas

Selama konversi kalsit pada dolomit akan terjadi pengurangan volume. Hal ini dapat menghasilkan ruang pori dalam batu yang bisa diisi dengan minyak atau gas alam yang bermigrasi.

7. Bahan dasar pembuatan kaca

Penambahan dolomit pada industri pembuatan kaca bertujuan untuk mempermudah campuran kaca saat proses peleburan, mencegah detrisifikasi, serta memperpanjang umur kaca.

8. Bahan dasar pembuatan keramik

Penambahan dolomit dala industri pembuatan keramik bertujuan untuk menurunkan suhu pemuaian panas massa setelah proses pembakaran yang nantinya keramik tidak mudah lepas ataupun retak saat dipasang.

9. Sebagai pupuk

Manfaat dolomit yang cukup terkenal untuk tanaman adalah sebagai pupuk. Dolomit merupakan jenis batu kapur yang juga dapat memberikan manfaat bagi tanaman dan tanah. Manfaat tersebut diantaranya :

  • Memberikan nutrisi yang berharga bagi tanaman
  • Membantu mengubah pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Menetralkan zat-zat berbahaya yang dapat meracuni tanah dan tanaman, seperti aluminium, zat besi, dan tembaga
  • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanah terhadap penyerapan zat-zat hara di dalamnya.
  • Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah
  • Memperbaiki struktur tanah, menjadikannya lebih gembur, melancarkan sirkulasi udara dalam tanah, yang menjadikan tanaman tumbuh subur nantinya.
  • Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman
  • Merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan berbagai nutrisi lainnya dalam tanaman
  • Membantu distribusi fosfor dalam tanaman
  • Membantu pembentukan klorofil yang sempurna pada tanaman.

Kekurangan kalsium dan magnesium akan mengakibatkan :

  • Ph dalam tanah tak terkontrol, sehingga tanah dapat bereaksi masam. Hal ini menyebabkan tak terserapnya unsur hara dalam tanah seperti fosfor dan kalium oleh tanaman secara optimal.
  • Menurunnya produktifitas tanaman, sehingga pendapatanpun menurun
  • Meningkatnya tingkat racun dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh kenaikan unsur aluminium, tembaga, zat besi, seng, dan mangaan dalam tanah
  • Rendahnya daya tahan tanaman terhadap serangan hama maupun jenis penyakit tanaman lainnya.

10. Untuk dempul rekahan kayu

Selain batu gamping, dolomit juga dapat digunakan sebagai dempul untuk penyemenan rekahan-rekahan kayu. Hal ini bisa juga dilakukan bersama-sama dengan batu gamping.

11. Dalam industri farmasi.

Dolomit murni (MgCO3) yang telah mengalami proses pengolahan bisa ditambahkan pada obat dengan konsentrasi sekitar 45% sebagai eksipien atau pengencer.

12. Dalam industri kertas

Dalam industri ini, dolomit digunakan sebagai bahan pemutih, pulp, pelapis, serta pengkilap pada kertas.

Baca juga :