6 Manfaat Daun Beluntas Untuk Rahim

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pluchea indica atau biasa dikenal tanaman beluntas merupakan tanaman yang cukup popular di kalangan masyarakat sebagai salah satu obat tradisional. Tanaman ini berasal dari suku Asteraceae yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia.

Tanaman ini umumnya tumbuh liar di daerah yang kering pada tanah yang keras ataupun ditanam sebagai tanaman pagar. Tanaman ini juga dapat ditemukan pada daerah pantai dekat laut. Tanaman beluntas memerlukan cahaya sinar matahari yang cukup untuk proses kehidupannya.

Tanaman beluntas mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan manusia, diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid, tannin, minyak atsiri, asam klorgenik, natrium, aluminium, kalsium, magnesium, fosfor, asam amino, serta vitamin A dan C.

Tanaman beluntas seringkali digunakan sebagai obat tradisional untuk beberapa kondisi seperti menghilangkan bau badan dan bau mulut, membantu meningkatkan nafsu makan, mengatasi masalah pencernaan pada anak, meredakan nyeri pada rematik, nyeri tulang, maupun sakit pinggang, menurunkan demam, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, tanaman beluntas juga diketahui memiliki banyak manfaat untuk rahim.

Beberapa manfaat daun beluntas untuk kesehatan rahim diantaranya yaitu :

1. Menjaga keseimbangan hormon

Manfaat pertama dari daun beluntas yaitu menjaga keseimbangan hormone. Rahim merupakan tempat yang penting bagi wanita karena sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin sehingga kesuburan dan kesehatannya perlu dijaga dengn baik. Kesuburan pada perempuan dipengaruhi oleh kondisi keseimbangan hormon dalam tubuh.

Untuk menjaga kesuburan juga perlu untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Daun beluntas diketahui mengandung senyawa antibakter dan antikoksidan. Manfaat tersebut dapat diambil dari minyak atsiri pada daun beluntas.

Bagi wanita disarankan untuk rutin mengkonsumsi daun beluntas untuk membantu menjaga keseimbangan hormon agar kesehatan rahim juga ikut terjaga.

2. Menjaga kesehatan rahim

Daun beluntas diketahui mengandung senyawa antioksidan yang memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan rahim secara optimal sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat muncul pada rahim.

Tak hanya rahim saja, daun beluntas juga diketahui dapat menjaga kesehatan organ intim wanita. Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa ekstrak daun beluntas mengandung senyawa antioksidan yang dapat menjaga kesehatan rahim.

Daun beluntas tersebut dapat dikonsumsi secara rutin dengan cara direbus lalu meminum air rebusannya untuk mendapatkan manfaat sebagai antioksidan dalam mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang rahim.

3. Mengatasi keputihan

Keputihan merupakan suatu kondisi dimana keluar cairan dari kelenjar kecil pada vagina dan serviks. Cairan tersebut dikeluarkan setiap hari untuk mengangkat sel-sel mati dan kotoran agar vagina tetap dalam kondisi bersih dan sehat.

Akan tetapi, keputihan yang tidak normal dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi. Pada perempuan, keputihan dapat muncul saat hormon estrogen meningkat.

Keputihan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika keputihan tersebut berlebihan, dapat mengindikasikan adanya masalah pada kesuburan.

Pada tanaman beluntas, terdapat kandungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri. Daun beluntas tersebut dapat dikonsumsi dengan cara meminum air rebusannya atau bahkan memakannya secara langsung sebagai lalapan.

4. Meredakan nyeri haid

Sebagian besar perempuan pasti sesekali pernah merasakan nyeri haid terutama saat hari pertama menstruasi atau saat darah menstruasi keluar deras. Nyeri haid yang terjadi dapat membuat rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Daun beluntas diketahui dapat digunakan sebagai ramuan obat pereda nyeri haid. Untuk cara meraciknya dengan merebus sebanyak 20 lembar daun beluntas dan tambahkan garam serta asam jawa. Setelah mendidih, diamkan lalu minum ramuan tersebut selagi hangat.

5. Mencegah kanker

Organ reproduksi wanita dapat mengalami suatu kanker, contohnya yaitu kanker serviks. Kanker serviks disebabkan karena adanya suatu infeksi dari virus yang dinamakan Human Papilloma Virus (HPV).

Virus tersebut bermula menyerang bagian leher rahim atau serviks akibat adanya perubahan sel yang abnormal pada serviks atau leher rahim. Dalam beberapa penelitian, disebutkan bahwa pasien wanita yang mengidap kanker serviks cenderung sulit untuk hamil.

Daun beluntas diketahui mengandung senyawa antioksidan di dalamnya. Senyawa tersebut dikenal dapat mencegah radikal bebas di dalam tubuh. Selain itu, antioksidan berperan dalam mencegah berbagai macam kanker dalam tubuh, termasuk kanker serviks. Mengkonsumsi daun beluntas dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan kanker pada rahim.

6. Sebagai antimikroba

Berbagai macam infeksi mikroba dapat menyerang organ reproduksi wanita seperti endometritis, cervicitis, infeksi vagina, dan lain sebagainya. Daun beluntas dikenal memiliki sifat sebagai antibakteri.

Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian bahwa daun beluntas mengandung senyawa minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri. Tak hanya itu, daun beluntas juga mengandung senyawa flavonoid, essential oil, dan saponin yang berfungsi sebagai antifungi.

Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kadar minyak atsiri pada daun beluntas sebanyak 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Sedangkan kadar minyak atsiri pada daun beluntas sebanyak 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.

Bagian dari tanaman beluntas yang sering dijadikan obat tradisional yaitu pada daunnya. Namun tak hanya daun, bagian tanaman beluntas yang lainnya seperti bunga, batang, hingga akar juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Daun beluntas memiliki rasa dan aroma yang khas.

Daun ini juga dikenal berkhasiat untuk membantu meningkatkan nafsu makan, membantu proses pencernaan, meredakan demam, dan sebagai penyegar. Bioaktivitas pada daun beluntas diantaranya yaitu sebagai antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antinosiceptor, antituberkulosis, antiproliferasi sel kanker, antidiare, dan antitusif.

fbWhatsappTwitterLinkedIn