Garangan merupakan salah satu hewan karnivora yang sering kali ditemui di sekitar areal persawahan ataupun perkebunan. Di Indonesia sendiri garangan sering disalah kenali sebagai musang atau luwak padahal hewan-hewan tersebut merupakan tiga jenis hewan yang berbeda. Hewan yang memiliki nama ilmiah Herpestes javanicus lebih suka bergerak di tanah datar dan jarang sekali memanjat pohon seperti halnya musang ataupun luwak.
Manfaat Daging Garangan
Saat ini di Indonesia sendiri garangan menjadi salah satu hewan buruan. Awalnya memang hewan ini pernah dianggap sebagai hama karena sering memangsa anak-anak atau telur-telur ayam milik masyarakat yang tinggal dekat dengan daerah persawahan atau perkebunan. Namun seiring dengan perkembangnnya, salah satu alasan garangan sering diburu adalah karena manfaat daging garangan untuk kesehatan.
Bagi Anda yang gemar mengkonsumsi daging merah pasti tahu sekali bahwa semua daging dari hewan jenis apapun pasti mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh termasuk pada daging garangan. Manfaat protein bagi tubuh sangatlah penting karena berperan aktif dalam pembentukkan otot.
Salah satu manfaat daging garangan yang banyak dipercayai oleh masyarakat Indonesia adalah daging ini dapat membantu mengatasi masalah encok. Katanya hanya dengan mengkonsumsi daging garangan maka masalah encok atau nyeri sendi dapat dengan mudah teratasi. Mungkin hal ini dikarenakan kandungan anti inflamasi yang terdapat pada daging garangan.
Selain dapat mengatasi penyakit encok, dikabarkan juga dengan mengkonsumsi daging garangan dapat membuat tubuh menjadi lebih segar. Hal ini erat kaitannya dengan kandungan vitamin B12 pada kebanyakan hewan berdaging merah. Manfaat vitamin b bagi tubuh adalah membantu mengoptimalkan produksi sel darah merah sehingga nutrisi dan oksigen dapat didistribusikan dengan optimal.
Mungkin masyarakat Indonesia saat ini hanya mendengar penyakit kusta dari bacaan atau literatur lama karena memang penyakit ini sekarang sudah bukan termasuk jenis penyakit mematikan lagi karena sudah dapat ditangani dengan pengobatan medis. Namun tidak ada salahnya mengetahui bahwa daging garangan mengandung antibiotik yang dipercaya dapat mengatasi dan mengobati penyakit kusta.
Tentu saja untuk membangunkan orang yang sedang pingsan tidak bisa dengan menyuruhnya mengkonsumsi daging garangan namun ada kepercayaan bahwa meniupkan empedu garangan dapat membangunkan orang yang sedang pingsan.
Menurut penelitian pria lebih tinggi risikonya mengalami kebotakan dari pada wanita. Darah garangan yang dioleskan ke bagian yang botak dipercaya dapat kembali menumbuhkan rambut sehingga masalah kebotakan dapat teratasi.
Semua orang tentunya selalu ingin memiliki stamina yang pria. Ternyata kandungan dan manfaat zat besi pada daging garangan dipercaya dapat menambah stamina sehingga Anda dapat selalu beraktifitas secara optimal.
Tak hanya dapat menambah stamina dan membuat tubuh menjadi lebih segar namun ternyata mengkonsumsi daging garangan juga dapat membantu meningkatkan sistem imun sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga.
Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya dimana daging garangan dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengkonsumsi daging garangan ketika badan terasan tidak nyaman karena flu dapat membantu mengatasi gejalanya sehingga penyakit flu bisa pergi dengan sendirinya tanpa perlu mengkonsumsi obat-obatan medis.
Seperti halnya manfaat daging nyambek yang dapat mengatasi dan mengobati asma, daging garangan juga memiliki fungsi yang serupa. Dengan mengkonsumsi daging garangan secara teratur dipercaya dapat membantu mengatasi dan mengurangi gejala asma.
Tak hanya dapat mengatasi masalah pernapasan ternyata dengan mengkonsumsi daging garangan juga baik untuk kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan dalam daging garangan mengandung senyawa yang dipercaya dapat membantu memperlancar peredaran darah sehingga dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Mungkin Anda sering mendengar manfaat daging biawak untuk pria yang dapat membantu meningkatkan stamina dan vitalitas. Ternyata sama juga halnya dengan ketika mengkonsumsi daging garangan yang ternyata juga baik untuk pria.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa awalnya garangan memang dianggap sebagai hama namun di beberapa negara seperti di Jamaika dan Hawaii, garangan justru dengan sengaja dibawa untuk membantu mengendali hama pada perkebunan seperti tikus dan ular. Namun di beberapa negara seperti di Kepulauan Virgin, garangan walaupun berhasil mengatasi hama tikus di perkebunan tebu tapi justru menganggu populasi iguana hijau dan beberapa populasi burung yang bersarang di tanah. Di Indonesia sendiri karena manfaat daging garangan yang katanya baik bagi kesehatan, hewan ini mulai menjadi buruan walaupun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang khusus meneliti tentang manfaat daging garangan.