Hewan

3 Manfaat Burung Maleo yang Terancam Punah dan Harus Dilestarikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Burung maleo adalah salah satu hewan kebanggaan Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi karena merupakan hewan endemik yang artinya ia hanya ada di daerah Sulawesi saja dan tidak akan ditemukan di daerah atau negara lain. Selain itu maleo juga dikenal akan keunikannya yaitu sangat setia dimana ketika pasangannya telah mati maka ia tidak akan mencari penggantinya atau pasangan baru. Yang uniknya lagi telur maleo bisa dikatakan berukuran cukup besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Bisa mencapai berat hingga 270 gram. Jauh lebih besar daripada manfaat telur ayam.

Sementara maleo memiliki ukuran tubuh sedang dengan ukuran kepala yang jauh lebih kecil dan berwarna hitam. Panjang tubuhnya rata-rata 55 cm serta memiliki bulu tubuh bagian atas berwarna hitam dan bulu tubuh bagian bawah merah muda keputihan. Meskipun merupakan hewan endemik Sulawesi namun maleo tidak dapat ditemukan di semua wilayah Sulawesi. Biasanya ia hidup di hutan tropis dataran rendah dan bertelur di daerah berpasir seperti pantai namun yang dekat dengan gunung berapi atau daerah-daerah lain yang dekat dengan sumber panas bumi.

Ini berhubungan dengan gaya reproduksinya yang menghasilkan telur namun tidak mengeraminya. Setelah bertelur maleo akan mengubur telurnya di dalam pasir dan membiarkannya menetas sendiri dengan memanfaatkan panas dari bumi. Setelah tiba saatnya menetas anak maleo akan berjuang keluar dari pasir dan dapat langsung hidup mandiri. Namun sayangnya kini populasi maleo terancam punah karena perburuan liar, predator alami, dan faktor-faktor lainnya. Hewan ini diburu dengan berbagai tujuan baik untuk dikonsumsi atau hanya sekedar dijadikan koleksi.

Tidak hanya manfaat dagingnya saja yang diincar, telurnya yang terkenal berukuran besar pun juga diincar oleh pemburu liar sehingga semakin mengancam kelestarian hewan ini. Namun kini telah ada organisasi seperti AlTo (Alliance for Tompotika Consevation) yang peduli akan kelestarian maleo dan mengajak warga sekitar untuk turut melestarikan hewan kebanggaan Sulawesi ini. Sebagai hewan endemik yang dijaga kelestariannya berikut beberapa manfaat burung maleo yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi:

1. Kekayaan hayati indonesia

Related Post

Ya maleo merupakan kekayaan hayati Indonesia yang menjadi kebanggan sekaligus warisan bagi anak cucu sehingga harus dilestarikan seperti hewan-hewan lain yang juga terancam punah diantaranya manfaat orangutan, manfaat anoa bagi manusia, dan manfaat burung jalak bali.

2. Bagian dari ritual adat

Indonesia kaya akan manfaat adat istiadat yang patut dijaga. Salah satunya ritual adat molabot tumpe yang berasal dari Sulawesi Tengah. Ritual adat ini telah ada sejak zaman dahulu dan melibatkan penggunaan telur burung maleo dimana telur maleo dalam jumlah ratusan dibawa dari daerah Batui ke Pulau Peling. Setelah itu disambung dengan ritual monsawe dimana sebagian telur dimakan oleh masyarakat dan sebagian lagi dijadikan obat. Namun mengingat populasi burung maleo yang semakin terancam punah ritual adat ini mendapat protes atau keberatan dari lembaga yang peduli dengan kelangsungan habitat burung maleo.

3. Sumber penghasilan bagi masyarakat

Manfaat burung maleo lainnya adalah sebagai sumber tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar. Bagaimana bisa? Masyarakat yang sebelumnya memburu burung maleo kini dapat mengambil pekerjaan untuk menjaga kawasan atau daerah yang khusus diperuntukkan bagi maleo dari gangguan baik manusia atau hewan lain yang mengintai dan mengancam keberadaannya. Dengan ini warga bisa mendapat tambahan penghasilan.

Luar biasa bukan manfaat burung maleo? Meskipun kini daging atau telurnya tidak dapat diambil sembarangan namun ia masih memiliki beberapa manfaat membanggakan yang bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Sulawesi secara khusus. Mari kita jaga dan lestarikan flora dan fauna di sekitar kita.