Bunga venus atau yang juga sering disebut sebagai venus flytrap merupakan salah satu jenis tanaman insektivora, yang artinya adalah tumbuhan yang mengkonsumsi berbagai jenis serangga seperti kumbang, semut, laba-laba, maupun berbagai jenis antropoda merangkak lainnya sebagai sumber nutrisi dan makanannya.
Dari penampilan luarnya saja, kita bisa tahu bahwa tanaman yang berasal dari keluarga Droseraceae ini cukup menyeramkan. Dimana bentuk dari bunganya menyerupai mulut yang dipenuhi dengan taring-taring atau duri-duri yang sangat tajam. Akan tetapi bunga ini mengeluarkan bau yang harum. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian para serangga yang nantinya akan menjadi makanannya.
Kandungan Senyawa Kimia Bunga Venus
Komponen lainnya diantaranya adalah antioksidan, arginin, treonin, serta asam amino yang sangat penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Bunga venus juga mengandung sebuah enzim yang bernama enzim proteolitik yang bertindak sebagai modulator peradangan. Meskipun termasuk tumbuhan karnivora yang banyak dijumpai di daerah yang berawa, namun ternyata manfaat bunga venus sangat baik untuk manusia, diantaranya adalah :
1. Dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit kanker
Sebuah studi yang telah dilakukan di Jepang telah menunjukkan bahwa kandungan plumbagin dalam manfaat bunga venus mampu dalam mengurangi ukuran tumor yang bersarang pada usus. Kandungan senyawa kimia ini memiliki karakteristik seperti anti-malaria, anti-inflamasi, serta efek anti-mikroba. Tanaman ini telah dilakporan mampu mengobati untuk segala jenis kanker kecuali leukimia. Ekstrak tanaman ini dapat bekerja pada pasien kanker secara lebih efektif meskipun mereka tidak melakukan terapi radiasi maupun kemoterapi.
2. Meningkatkan HDL
Kandungan Plumbagin yang terdapat dalam bunga venus juga dapat membantu dalam meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh kita.
3. Dapat membantu mengobati HIV AIDS
Ekstrak bunga Venus (Fly trap) dapat menunjukkan potensi pengobatan yang sangat efektif pada penderita HIV / AIDS. Ekstrak dari tanaman ini dapat membantu meningkatkan fungsi serta jumlah sel T-helper serta komponen-komponen dari sistem kekebalan tubuh manusia secara efektif. Bahan biokimia yang terdapat dalam bunga venus dapat membunuh virus penyebab AIDS.
4. Mengatasi alergi
Kandungan quercetin yang merupakan chelator alami yang berfungsi untuk melindungi organ hati yang terdapat dalam bunga venus, hal ini dapat bertindak sebagai bioflavonoid yang berfungsi sebagai penangkal terhadap radikal bebas. Selain itu kandungan quercetin juga memiliki sifat yang berperan peniting dalam modulasi alergi yaitu dengan menstabilkan sel dalam tubuh.
5. Mengobati berbagai jenis infeksi
Manfaat bunga venus telah terbukti dapat membantu menurunkan resiko terjadinya berbagai macam penyakit yang timbul akibat infeksi seperti infeksi vagina.
6. Dapat membunuh parasit berbahaya dalam tubuh
Tumbuhan venus atau kejora juga dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh gangguan parasit seperti perut kembung, mencret, kelelahan, jerawat, maupun timbulnya abses pada usus besar.
7. Dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Para peneliti telah menunjukkan bahwa manfaat bunga venus dapat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga hal ini dapat bermanfaat untuk membantu pencegahan terhadap berbagai jenis penyakit berbahaya.
Top Untuk Sistem Kekebalan Tubuh
Efek samping Penggunaan Bunga Venus
Meskipun kita ketahui bahwa bunga venus memiliki berbagai efek penyembuhan, namun ada baiknya juga jika kita tahu beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan oleh tanaman ini, diantaranya adalah :
Klasifikasi Tanaman Bunga Venus
Tanaman bunga venus memiliki habitat hidup di daerah yang memiliki kadar nitrogen yang cukup rendah, misalnya di rawa-rawa maupun di savana basah. Hal inilah yang membuat tanaman ini memakan serangga yang banyak mengandung nitrogen yang cukup tinggi. Adapun ciri-ciri umum dari bunga yang memiliki habitat asli dari North Carolina dari Timur Amerika Serikat ini antara lain adalah :
Bunga venus yang tumbuh atau berkembang biak dari benih dapat memakan waktu antara 4 hingga 5 tahun untuk mencapai proses kematangan. Jika dibudidayakan dalam kondisi yang tepat, tanaman ini dapat bertahan hidup selama 20 hingga 30 tahun.