Bunga asoka yang memiliki nama lain (saraca asoca) merupakan tanaman bunga asal India yang merupakan keluarga dari caesalpinioideae. Di India asoka merupakan tanaman yang cukup penting dalam tradisi dan budaya dan dimanfaatkan pada berbagai upacara adat. Saraca asoca seringkali disebut juga sebagai saraca indica. Asoka sendiri merupakan tanaman yang dianggap terancam dengan status “rawan” atau dalam level satu tahap terancam.
Di Indonesia, bunga asoka cukup sering ditemukan di daerah yang lembab dan mendapatkan sinar matahari penuh. Bunga asoka ditemukan tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia dan bebas dari sentuhan tangan manusia, padahal bunga asoka memiliki manfaat yang berlimpah bagi kesehatan.
Asoka memiliki manfaat yang sangat banyak dan baik untuk tubuh. Seluruh bagian tanaman asoka mulai dari batang, daun, akar hingga bunganya dapat dimanfaatkan untuk digunakan sebagai obat. Apa saja manfaat bunga asoka?
Mitologi dan Tradisi Bunga Asoka
Tanaman asoka dianggap sebagai tanaman yang suci di India, Nepal dan Sri Lanka. Bunga asoka memiliki banyak hubungan ritual yang erat dengan Agama di India dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena warna dan tampilannya yang menarik dengan jumlah bunga yang banyak. Bunga asoka seringkali ditemukan di sekitar kerajaan khususnya di halaman kerajaan dan juga di sekitaran kuil.
Pohon asoka dianggap memiliki hubungan dekat dengan makhluk mitologi bernama Yakshi. Salah satu elemen penting dalam seni India, seringkali ditemukan di gerbang kuil Budha dan Hindu. Yakshi digambarkan sebagai wanita yang memegang tangkai tanaman asoka yang sedang berbunga.
Yakhsi juga merupakan elemen penting bagi monumen awal Agama Budha sebagai elemen dekoratif dan dapat ditemukan di situs arkeologi Budhis. Seiring berjalannya waktu, Yakshi menjadi standar elemen dekoratif bagi Agama Hindu dan Budha. Selain memiliki manfaat yang berlimpah, bunga asoka memang sudah dianggap sebagai tanaman suci di India sejak dulu. Pemujaan terhadap bunga asoka dimulai dari Chaitrra, bulan pertama dalam kalender Hindu. Selain Yakhsi, bunga asoka dianggap memiliki hubungan erat dengan dewa Hindu, yaitu Kamadeva.
1. Melancarkan haid yang tidak teratur
Asoka dapat berfungsi menjadi astringent yang dapat melemaskan otot rahim sehingga melancarkan haid dan mengurangi rasa sakit dari haid. Cara penggunaannya sangat mudah, campurkan 20 gram bunga asoka dengan 10 gram daging lidah buaya dan sepucuk bunga mawar lalu rebus dengan 2 gelas air bersih hingga menjadi 1 gelas dan minum 2-3 kali sehari. Cara lainnya adalah dengan menggunakan 3 ons kulit kayu tanaman asoka dalam segelas air bersih hingga tersisa setengah gelas lalu minum 2-3 kali sehari.
2. Mengobati memar
Asoka memiliki kandungan yang dipercaya dapat mengatasi memar. Caranya adalah dengan merebus campuran serumpun bunga asoka, sepucuk bunga mawar dan satu buah umbi buah dewa dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas air dan diminum 1-2 kali sehari. Daun asoka djuga dapat digunakan pada memar dengan meremas daun asoka hingga keluar sarinya, dan dicampurkan dengan balsam lalu oleskan ke bagian tubuh yang mengalami memar.
3. Mengobati wasir
Jika anda memiliki wasir, anda dapat mengobati wasir tersebut dengan meminum rebusan bunga dan akar asoka yang ditumbuk halus dan disaring sebanyak 2 kali sehari. Gunakan bunga dan akar asoka yang bersih, bebas dari jamur dan pestisida.
4. Mengobati disentri
Disentri dapat diobati menggunakan bunga dan akar asoka menggunakan metode yang sama seperti pengobatan wasir menggunakan asoka yaitu dengan meminum rebusan bunga dan akar asoka yang ditumbuk halus dan disaring sebanyak 2 kali sehari.
5. Mengobati kram
Jika anda sering mengalami kram baik karena kurang istirahat atau alasan lain, bunga asoka dapat menjadi jawaban untuk menyembuhkan kram yang mengganggu aktivitas anda. Caranya adalah dengan merebus 2 kelompok bunga asoka dengan 30 gram daun sembung segar dan 3 pucuk bunga mawar ke dalam air sebanyak 600 cc hingga tersisa 300 cc dan minum 2-3 kali sehari setelah makan.
Saat ini memang belum ada penelitian pasti yang menyatakan bahwa asoka baik untuk kesehatan dan dapat menyembuhkan penyakit penyakit diatas. Namun faktanya asoka terbukti telah dikonsumsi oleh masyarakat di India selama ratusan tahun dan terbukti membantu menyembuhkan berbagai penyakit.
Bunga asoka merupakan tanaman hutan hujan yang awalnya berasal dari dataran tinggi deccan dan ghats di pantai barat subkontinen India. Asoka bernilai tinggi karena memiliki bentuk bunga yang indah serta bau yang harum. Asoka berbung sepanjang tahun, namun asoka berbunga secara aktif adalah di antara bulan Februari hingga april. Bunganya tumbuh di dalam gerombolan bunga yang padat, membundar dan dalam jumlah yang banyak. Umumnya bunganya berwarana oranye kekuningan dan menjadi merah seiring waktu, namun melalui perkembangan genetika, warna bunga asoka menjadi bervariasi mulai dari kuning terang, kuning pucat, ungu, putih hingga merah muda.
Asoka merupakan tanaman semak berbatang keras dengan tinggi mencapai 7 meter. Daunnya berbentuk lonjong meruncing dengan panjang mencapai 10cm. Warna hijau pekat yang mengkilap berasal dari banyaknya lapisan lilin di permukaan daunnya. Ketika muda, warna daunnya hijau muda mengkilap.
Tanaman asoka yang umum di Indonesia memiliki bunga yang mekar di sekujur tubuhnya mulai dari pangkal batang hingga pucuk tanaman. Bunganya merupakan rumpun bunga yang terdiri dari antara 10 hingga 50 bunga individu yang membentuk lingkaran berdiamter sekitar 10cm. Secara individu, bunga asoka memiliki tangkai bunga yang panjang dengan 4 kelopak bunga yang berbentuk seperti baling baling. Benang sari bunga asoka mencuat keluar dari pusat kelopak dan sangat mudah untuk ditarik. Bunga asoka yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah yang memiliki bunga sangat rapat hingga terlihat membulat. Asoka India yang asli memiliki bentuk bunga yang berbeda. Kelopak bunganya lebih membulat dengan benang sari yang sangat panjang dan jauh mencuat keluar. Dari jauh, bunga asoka India terlihat seperti buah rambutan yang besar.
Sebagai vegetasi liar, asoka merupakan spesies yang lemah dan tidak adaptatif, sehingga asoka menjadi semakin langka dalam habitat alaminya. Namun asoka liar masih dapat ditemukan di kaki gunung Himalaya. Asoka memiliki beberapa jenis. Salah satunya lebih besar dan tersebar luas di seluruh dunia.
Sejumlah manfaat bunga lainnya yaitu :