Virus Hepatitis B merupakan salah satu faktor penyebab munculnya radang hati akut hingga berpotensi menjadi kanker hati apabila tidak ditangani dengan serius. Penyebaran virus ini tergolong sangat mudah dan daerah dengan kasus tertinggi terletak di RRC, daerah Sub Sahara, Asia Tenggara, lembah amazon hingga sebagian negara negara kepulauan pasifik. Di tempat tersebut, terdapat 5 hingga 30 persen penduduknya terkena dan menderita penyakit hati akibat infeksi virus Hepatitis B.
Tidak semua orang yang terinfeksi virus Hepatitis B memiliki gejala khususmhal itu terjadi karena tubuhnya hanya mengindap virus (Carrier). Walaupun gejala pada Hepatitis B tidak terlihat, namun sewaktu waktu dapat muncul jika sistem imun pada tubuh seseorang sedang menurun.
Persebaran Hepatitis B
Daerah dengan tingkat endemis rendah biasanya terletak di Negara maju seperti, Amerika Utara, Eropa Barat dan sebagian Australia. Sedangkan pada daerah lainnya prevalensi sedang (Intermediate).
Virus Hepatitis B hanya menyerang manusia, dan terdapat sekitar 200 juta orang di seluruh dunia mengidap virus ini pada tubuhnya. Sebagian dari mereka dapat menjadi penderita kronik dan rata rata satu dari 5 akan meninggal karena mengalami kanker hati.
Dengan melihat cepat dan tingginya penyebaran penyakit serta dampak yang ditimbulkan-nya maka diperlukan pemberian vaksin secara teratur terhadap penderita Hepatitis B. Program vaksinisasi harus dijalankan oleh pemerintah, khususnya kepada anak anak yang lebih rentan tertular penyakit ini baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Manfaat Pemberian Vaksin Hepatitis B
Sebenarnya sangat banyak manfaat dan kegunaan dalam pemberian vaksin hepatitis B kepada penderita maupun orang orang yang sehat. Karena proses penularan yang begitu cepat dan gejala yang baru muncul ketika sudah mencapai kondisi kronik. Karena virus hepatitis ini berbahaya maka sangat dianjurkan diberikan kepada siapa saja yang rentan terkena. Berikut manfaat vaksin hepatitis B.
Agar seseorang dapat terhindar dari bahaya penyakit Hepatitis B, diperlukan pemberian vaksin guna menangkal perkembangan negative yang sering ditimbulkan. Selain itu perlu juga bagi kita untuk tahu seperti apa proses penyebaran penyakit ini. Berikut cara cara penyebaran Hepatitis B
Maksudnya adalah proses penyebaran yang terjadi secara turunan dari orang tua pengindap hepatitis B kepada anaknya. Umumnya terjadi saat proses persalinan dan terutama sering terjadi pada daerah daerah kantung endemic. Seorang ibu yang didalam darahnya mengandung HBeAg positif atau hal ini juga bisa terjadi ketika e antigen tidak ditemukan.
Umumnya bayi yang tertular hepatitis akibat vertical transmission akan menjadi penderita carrier dan akan menjadi hepatitis kronik sewaktu dewasa. Resiko penularan secara vertical ini akan semakin tinggi ketika sang ibu terjangkit hepatitis kronik pada saat masa kehamilan triwulan kedua atau ketiga kehamilan.
Berdasarkan data terakhir melaporkan bahwa penularan penyakit hepatitis B melalui hubungan seksual menjadi penyebab paling sering dibandingkan dengan dugaan sebelumnya. Proses penularan-nya sebenarnya tidak diketahui secara jelas, namun kemungkinan masuknya cairan yang terinfeksi melalui jaringan yang terluka saat melakukan hubungan. Kondisi seperti ini memiliki kemungkinan 20 persen per tahun untuk tertular e antigen positif carriers.
Cairan tubuh seperti saliva, ASI, seminal fluid, colostrums, cairan vagina, eksudat, keringat dan tinja menjadi pembawa virus hepatitis B sehingga hubungan kontak langsung dengan penderita bisa menyebabkan berpindahnya bibit penyakit ke tubuh seseorang.
Penularan penyakit drngan cara seperti ini termasuk lebih jarang ditemukan jika dibandingkan dengan vertical submissions dan hubungan seksual. Keadaan ini sering dan rentan dialami oleh tenaga medis seperti saat melakukan operasi, ataupun pencabutan gigi dimana alat yang digunakan belum steril atau dengan kata lain bibit peyakit terbawa melalui alat medis. Selain itu tindakan melakukan tindik telinga, hidung ataupun saat melakukan akupuntur dan kesalahan pemakaian obat juga turut serta mempercepat penularan penyakit hepatitis B ini.
Cara penularan lain seperti pembuatan tatto, acara ritual adat yang mempersembahkan darah dan sirkumsisi yang tidak menggunakan alat steril. Selain itu penularan bisa juga melalui gigitan serangga namun peluang nya sangat jarang terjadi.
Manfaat vaksin bagi tubuh memang cukup banyak, namun dengan dosis yang tepat. Komposisi vaksin hepatitis B terdiri atas bahan bahan aman untuk tubuh sehingga pemberian vaksin hepatitis B dapat diberikan kepada semua usia, dari bayi hingga orang lanjut usia. Secara normal pemberian vaksin dilakukan sebanyak 3 hingga 4 kali suntikan dalam kurun waktu enam bulan. Umumnya bayi yang baru lahir harus diberikan vaksin dosis pertama dan pada saat berusia 2 bulan diberikan lagi vaksin hepatitis dosis kedua. Selanjutnya dosis terakhir diberikan pada saat seorang bayi telah berusia 6 hingga 18 bulan. Terdapat sebagian kasus dimana seorang bayi harus menerima dosis keempat jika menggunakan vaksin hepatitis kombinasi.
Untuk orang dewasa, pemberian vaksin hepatitis B juga terbagi dalam 3 dosis. Antara dosis pertama dan kedua dilakukan dalam selang waktu 4 minggu, kemudian dosis terakhir diberikan 5 bulan kemudian. Terdapat juga kontraindikasi usai mendapatkan vaksin hepatitis B yaitu nyeri saat disentuh dan terjadi demam, untuk keluhan yang lebih berat sangat jarang terjadi. Apabila terjadi keluhan lebih berat usai menerima vaksinisasi, segera konsultasi kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu untuk mendapatkan vaksin hepatitis B sangatlah mudah karena saat ini sudah tersedia di puskesmas dan vaksin ini merupakan salah satu dari 5 jenis imunisasi dasar yang biayanya sudah disubsidi penuh oleh pemerintah untuk bayi dan balita dan bisa dilakukan saat menerima imunisasi BCG, Polio, DPT-HB dan Campak secara gratis di Posyandu (Baca : Manfaat imunisasi). Sementara vaksinisasi orang dewasa dapat dilakukan di rumah sakit dengan kesadaran sendiri dan tentunya biaya juga harus ditanggung secara pribadi.