Mie instant merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang akhir-akhir ini sangat marak di kalangan masyarakat. Proses penyajian yang tidak memerlukan waktu lama dan sederhana, rasa yang beraneka ragam, mengenyangkan, maupun harga yang relatif terjangkau menjadikan mie instant sebagai salah satu produk yang sangat laris di pasaran. Dari anak-anak hingga para orang tua kebanyakan lebih menyukai produk ini untuk sekedar dapat mengganjal perut yang sedang lapar.
Asal Mula Produk Mie Instan
Produk mie instant biasanya dikemas dalam bungkus plastik maupun dengan menggunakan cup atau gelas. Dimana bumbunya biasa dikemas dalam tempat yang terpisah. Produk ini pada awalnya ditemukan oleh Momofuku Ando dari Nissin Food di Jepang pada tahun 1958 dengan merk dagang Chickin Ramen. Bahan utama dari produk ini adalah mie kering yang terbuat dari tepung terigu, minyak sawit, dan juga garam. Adapun untuk bumbu penyedapnya merupakan campuran dari garam, monosodium glutamat, gula, dan beberapa bumbu penyedap lainnya. Saat ini mie instant telah dipasarkan di seluruh dunia dalam berbagai merk.
Kandungan Zat dalam Mie Instant
Mie instan sering disebut sebagai jenis makanan yang tidak sehat atau junkfood. Hal itu dikarenakan dalam satu porsi tunggal mie instan banyak mengandung karbohidrat dan lemak, tetapi kandungan protein, serat, vitamin, mineral, maupun nutrisi penting lainnya sangatlah rendah. Untuk itu pada saat kita ingin mengkonsumsi produk mie instant diperlukan penambahan beberapa bahan seperti sayuran, telur, daging, maupun bahan lainnya yang dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
Adapun beberapa komposisi yang terdapat dalam mie instant yang dianggap mengkhawatirkan kesehatan antara lain adalah :
Sodium
Menurut Recommended Dietary Allowance Amerika Serikat menyatakan bahwa kebutuhan natrium untuk orang dewasa dan anak-anak berusia lebih dari 4 tahun adalah 1.500 mg / hari. Dalam 1 cup sajian mie instan terdapat 2.700 mg sodium. Namun, studi terbaru oleh CDC dan Akademi Nasional Institute of Medicine menemukan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak garam tidak lagi menimbulkan bahaya yang signifikan terhadap kesehatan.
Bahkan tindakan mengurangi asupan garam di bawah tingkat yang direkomendasikan dapat menimbulkan bahaya untuk kesehatan. Selama hampir 5 tahun, Akademi Nasional Institute of Medicine telah melakukan penelitian pada hampir 29.000 peserta, dan mereka menyimpulkan bahwa “tidak ada hubungan antara garam dan kesehatan seseorang”.
Minyak Goreng
Hal lain yang dikhawatirkan dalam mengkonsumsi mie instant adalah adanya produk oksidasi, termasuk akrilamida dan aldehida yang dihasilkan dari minyak. Jika minyak goreng tidak diolah pada suhu yang tepat maka akan menghasilkan produk oksidasi makanan yang mengandung tumpukan racun.
MSG
Monosodium glutamat merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai penambah cita rasa pada produk mie instant. Namun sekitar 1-2% dari populasi manusia di dunia mengalami alergi pada saat mengkonsumsi MSG, yang dapat menimbulkan beberapa gejala seperti mengalami sensasi terbakar di dada, kemerahan pada wajah dan kulit, atau rasa nyeri dan sakit kepala.
Propylene glycol
Ini merupakan bahan yang berfungsi untuk mencegah mie dari pengeringan yaitu dengan mempertahankan kelembabannya. Tubuh manusia dapat menyerap zat tersebut dengan mudah, dan lama kelamaan zat tersebut dapat terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Ini akan menyebabkan beberapa macam kerusakan dan kelainan pada organ tubuh serta dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh..
Meskipun dianggap sebagai produk olahan yang termasuk junkfood, akan tetapi mie instant memiliki beberapa manfaat, seperti :
1. Lebih praktis
Manfaat mie instant untuk mengkonsumsinya tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses penyajiannya. Bagi mereka yang sibuk tidak perlu khawatir saat lapar sedang melanda, karena mie instant dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan untuk mengganjal perut.
2. Sebagai sumber energi
Kandungan kalori yang terdapat dalam produk mie instant dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh seseorang. Mengkonsumsi mie instant dapat membantu seseorang untuk merasa kenyang di saat lapar. Namun hal yang perlu diingat adalah ini bukan merupakan makanan pokok yang setiap saat bisa dikonsumsi. Karena seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa mie instant mengandung sejumlah besar kalori dengan nilai gizi yang cukup rendah.
3. Bisa dinikmati siapa saja
Keberadaan mie instant merupakan hal yang bisa dinikmati oleh siapapun, termasuk orang-orang yang berasal dari tingkat ekonomi yang rendah. Hal ini dikarenakan harga mie instant yang terjangkau.
4. Memiliki berbagai macam varian rasa
Salah satu hal yang menjadikan manfaat mie instant sebagai salah satu konsumsi pilihan adalah karena memiliki berbagai macam rasa yang ditawarkan. Banyak sekali produk mie instant yang akhir-akhir ini beredar dengan aneka macam rasa yang menggugah selera para konsumen.
Efek samping Mie Instan
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa mie instan merupakan produk yang didalamnya lebih banyak mengandung kalori serta lemak. Sedangkan kandungan gizinya sangat minim, bahkan nyaris tidak ada. Untuk itu, para ahli kesehatan sangat merekomendasikan untuk menghindari konsumsi produk ini terlalu sering. Beberapa efek samping kesehatan dari mengkonsumsi mie instant antara lain adalah :
1. Kekurangan gizi – Mengkonsumsi mie instan dapat menghambat kemampuan dalam proses penyerapan nutrisi, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini akan berdampak pada gangguan kesehatan, terutama masalah gizi buruk.
2. Kanker – Menurut badan kesehatan internasional (WHO) menyatakan bahwa styrofoam atau polystyrene yang biasa digunakan untuk mengemas mie instant menjadi salah satu bahan yang dapat memicu timbulnya kanker.
3. Keguguran – Menurut penelitan, para wanita yang sering mengkonsumsi mie instan selama masa kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran, karena kandungan dalam produk ini dapat mempengaruhi perkembangan janin.
4. Gangguan metabolisme tubuh – Kandungan bahan kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet, maupun zat aditif lain dalam mie instan yang terakumulasi dalam tubuh pada saat mengkonsumsi mie instan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.
5. Masalah pencernaan – Mengkonsumsi mie instan secara rutin dapat menimbulkan beberapa gangguan dalam sistem pencernaan seperti perut kembung, sembelit, maupun gangguan pencernaan lainnya.
6. Obesitas – Mie instan merupakan salah satu produk yang dipercaya sebagai penyebab utama obesitas. Hal ini dikarenakan kandungan lemak serta natrium dalam mie instant dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh. Untuk itu, sangat perlu menghindari konsumsi mie instant terlalu sering.
Mie instant merupakan produk olahan yang dapat dikategorikan fastfood dan juga junkfood. Hal ini dikarenakan mie instant banyak mengandung garam, MSG, lemak, kalori, serta beberapa bahan pengawet. Dan berbagai ahli kesehatan telah menyatakan bahwa jenis makanan ini sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi, karena selain mengandung bahan-bahan kimia tersebut, mie instant juga dinilai tidak memiliki kandungan gizi yang diperlukan bagi tubuh.
Untuk menghindari kemungkinan efek samping dari mengkonsumsi mie instant, ada baiknya jika kita membatasi dalam mengkonsumsi produk ini. Jika hendak mengkonsumsi mie instant sebaiknya menambahkan manfaat sayur-sayuran seperti manfaat sawi, manfaat wortel atau jenis sayuran lainnya untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh. Selain itu, kita juga bisa menambahkan manfaat telur atau manfaat daging sebagai pelengkap gizi.