Demam merupakan suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkadian normal sebagai akibat perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotamus anterior. Demam ini dapat menyerang baik bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Beberapa orang menganggap demam sebagai gejala yang tidak terlalu mengkhawatirkan, namun jika sudah diikuti dengan gejala lainnya seperti sakit kepala, anoreksia, lemas, dan nyeri otot, serta kejang, maka demam ini perlu dilakukan penanganan khusus. Saat ini telah banyak obat yang dapat meredakan demam, mulai dari antipiretik hingga paracetamol.
Obat-obatan ini sudah mudah didapatkan di pasaran, namun pada beberapa masyarakat juga masih banyak yang memilih dengan pengobatan herbal. Pengobatan dengan bahan alami ini dipilih karena biayanya yang lebih murah, dirasa lebih aman, dan mudah didapatkan. Salah satu bahan alami yang digunakan adalah kulit buah rambutan.
Kulit buah rambutan yang berwarna merah dengan bulu-bulu ini memiliki kandungan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Disamping kulitnya, terdapat pula manfaat besar makan rambutan, kemudian manfaat jus rambutan untuk kesehatan, serta manfaat pohon rambutan untuk kesehatan.
Pada kulit buah rambutan terdapat kandungan meliputi senyawa fenol, terpenoid, alkaloid, hydrocyanic acid, phytate, oxalate, flavonoid, polifenol, saponin, triterpenoid dan steroid pada kulit buah rambutan dengan dominan senyawa polifenol, serta tanin.
Berbagai kandungan ini dapat diambil manfaatnya untuk kesehatan maupun kecantikan. Dengan pengolahan yang tepat maka manfaat dari kulit buah rambutan ini dapat diserap dengan baik. Tentu dengan konsumsi yang rutin pula.
Kandungan flavonoid dan saponin paling tinggi terdapat di kulit buah rambutan, kandungannya lebih tinggi daripada kandungan pada daging buah dan biji rambutan itu sendiri. Kandungan inilah yang bermanfaat untuk membantu menurunkan demam.
Senyawa yang diduga berpotensi memiliki aktivitas sebagai antipiretik adalah flavonoid dan saponin. Pemberian flavonoid pada pasien yang demam terbukti dapat menurunkan kadar Prostaglandin E2 sebesar 13%, hal ini lebih besar dibandingkan aspirin yang menunjukkan penurunan hanya 11%. Selain flavonoid, saponin juga berperan dalam menurunkan demam.
Sebuah penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa isolat saponin dari blue cohosh (Caulophyllum thalictroides) dapat menurunkan sitokin pro inflamasi. Untuk mendapatkan manfaat dari kandungan senyawa pada kulit buah rambutan ini, maka kulit buah rambutan umumnya dapat diolah dengan cara diseduh.
Pemilihan bentuk seduhan kulit buah rambutan dan bukan ekstrak, dikarenakan kulit buah rambutan dalam bentuk serbuk mengandung steroid, fenolik, flavonoid, dan terpenoid (jenis saponin yang utama).
Sedangkan kulit rambutan dalam bentuk ekstrak methanol hanya mengandung senyawa steroid, fenolik, flavonoid, tapi tidak mengandung terpenoid. Selain itu, pembuatan seduhan kulit buah rambutan lebih sederhana dan lebih mudah untuk dibuat jika dibandingkan dengan membuat ekstrak methanol maupun ethanol.
Induksi demam menggunakan kulit buah rambutan ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan injeksi vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) secara intramuscular dengan dosis 0.3ml per-ekor. Pemilihan vaksin DPT sebagai penginduksi demam dikarenakan vaksin DPT memiliki onset cepat degan menimbulkan efek demam 3-4 jam setelah pemberian.
Selain itu sedian vaksin DPT juga mudah dan terjangkau. Pertussis toxin dan adenylate cyclase toxin yang dihasilkan Bordettella pertussis merupakan pirogen eksogen yang dapat menginduksi demam dengan cara meningkatkan set point pada hipotalamus.
Demam dapat disebabkan oleh banyak hal, meliputi infeksi virus, bakteri, jamur, hingga adanya parasit. Salah satu penyebab demam adalah larva nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan penyakit DBD, yang mana penyakit ini kan menyebabkan demam berkepanjangan.
Dalam hal ini selain dapat menurunkan demam akibat DBD, kulit buah rambutan juga bermanfaat untuk menjadi insektisida untuk membunuh nyamuk penyebab DBD. Kulit buah rambutan adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida.
Beberapa golongan senyawa yang diketahui memiliki aktivitas sebagai insektisida, yaitu tanin dan saponin ditemukan terkandung dalam kulit buah rambutan. Ekstrak kulit buah rambutan yang mengandung senyawa saponin dan tanin akan bertindak sebagai racun sehingga menghambat kerja pada sistem saraf dan merusak membran sel.
Golongan senyawa ini umumnya akan menghambat enzim asetilkolinesterase, sehingga asetilkolin akan tertimbun pada sinapsis. Efek yang ditimbulkan akan menghambat proses transmisi saraf. Gangguan aktivitas saraf akibat penimbunan asetil kolin dapat mengurangi kepekaan respon larva terhadap impuls makanan dan predator sehingga dapat menyebabkan kematian.
Tanin dapat menurunkan kemampuan mencerna makanan dengan cara menurunkan aktvitas enzim pencernaan. Kerja racun ini yaitu dengan cara masuk melalui dinding tubuh larva dan melalui mulut karena larva biasanya mengambil makanan dari tempat hidupnya, Mekanisme kerja larvasida juga bisa melalui kontak dengan kulit.
Kemudian diaplikasikan langsung menembus integumen serangga (kutikula), trakea atau kelenjar sensorik dan organ lain yang berhubungan dengan kutikula. Bahan kimia yang terkandung dalam insektisida melarutkan lemak atau lapisan lilin pada kutikula sehingga menyebabkan bahan aktif yang terkandung dalam insektisida tersebut dapat menembus tubuh serangga).
Larva mati dikarenakan racun yang masuk melalui makanan tadi kemudian dalam sel tubuh larva akan menghambat metabolisme sel yaitu menghambat transport elektron dalam mitokondria sehingga pembentukan energi dari makanan sebagai sumber energi dalam sel tidak terjadi dan sel tidak dapat beraktifitas, hal ini yang menyebabkan larva mati.
Untuk mengobati demam, cara pengolahan kulit buah rambutan yang tepat yakni dengan cara membuat air seduhan dari kulit buah rambutan yang dapat dikonsumsi secara rutin. Cara pengolahannya cukup sederhana, langkah pertama yakni bersihkan kulit buah rambutan dengan air yang telah dikeringkan 20gr.
Langkah selanjutnya yakni tuangkan tiga gelas air bersih, kemudian rebus kulit buah rambutan yang sudah dikeringkan sampai mendidih. Setelah direbus hingga mendidih, biarkan air rebusan hingga dingin, kemudian saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
Disamping terdapat manfaat kulit rambutan untuk kesehatan, seperti manfaat kulit rambutan untuk diabetes, terdapat pula manfaat kulit rambutan untuk kecantikan. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk mulai mengolah dan mengkonsumsi kulit buah rambutan.