Sebelum mengenali apa itu karoten, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenali tentang karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen yang berwarna merah, oranye dan kuning. Pigmen tersebut disintesis di dalam kloroplas dan kromoplas pada makhluk hidup yang mengalami fotosintesis. Beberapa jenis karotenoid dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Manusia dan hewan tidak dapat menghasilkan karotenoid sendiri sehingga pemerolehan karotenoid diperoleh dari konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Dari segi strukturnya, karotenoid dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah santofil, karotenoid yang mengandung oksigen dan yang kedua disebut karoten yakni karotenoid yang tidak mengandung oksigen.
Penyerapan Karoten di dalam Tubuh
Karoten akan diserap oleh tubuh dengan bantuan lemak. Untuk memastikan karoten dapat diserap oleh tubuh setidaknya diperlukan 3 sampai 5 gram lemak. Tidak jarang pula ditemukan suplemen karoten dalam bentuk kapsul minyak. Di dalam sel yang melapisis usus, karoten akan dimasukkan ke lipoprotein yang kaya akan trigliserida. Selanjutnya, karoten akan dilepaskan ke sirkulasi darah. Trigliserida dalam kilomikron akan habis oleh lipoprotein lipase dan terbentuk sisa-sisa kilomikron. Sisa kilomikron akan disekresi oleh hati dan karoten akan dimasukkan ke dalam lipoprotein dan akan kembali disekresi ke sirkulasi darah. Ada dua jenis karoten yang dibutuhkan oleh tubuh, yakni alfa karoten dan beta karoten.
Barikut ini manfaat karoten bagi tubuh manusia :
1. Fungsi sebagai Provitamin A
Manfaat utama karoten adalah sebagai provitamin A. Vitamin A berperan penting dalam proses pertumbuhan dan juga untuk menjaga kesehatan penglihatan. Vitamin A juga berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh. Tiga jenis karoten yakni beta karoten, alfa karoten, dan beta kriptosantin merupakan penyumbang pembentukan retinol dalam vitamin A. Beta karoten membentuk 1/12 jumlah retinol dalam vitamin A. Sedangkan alfa karoten dan beta kriptosantin membentuk 1/24 jumlah retinol dalam vitamin A.
2. Berfungsi sebagai Antioksidan
Dalam pertumbuhan tanaman, karoten berfungsi sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menonaktifkan oksigen singlet. Oksigen singlet merupakan oksidator yang terbentuk selama proses fotosintesis. Karoten juga berfungsi menghambat oksidasi lemak, hanya saja prosesnya pada manusia tergolong lebih kompleks. Likopen merupakan salah satu jenis karoten yang sangat penting sebagai antioksidan. Likopen biasanya banyak ditemukan di dalam buah tomat.
Sumber antioksidan bagi tubuh dapat diperoleh dari :
3. Memfilter Cahaya yang Masuk ke Mata
Karoten memiliki ikatan tunggal dan ganda yang panjang. Ikatan tersebut memungkinkan terjadinya penyerapan cahaya matahari. Di dalam sistem penglihatan manusia, karoten jenis lutein dan zeasantin berfungsi untuk menyerap cahaya biru dari sinar matahari sehingga mata tidak mengalami kerusakan.
4. Berfungsi untuk Komunikasi Intersel
Karoten dapat merangsang sintesis protein connexin di dalam sel-sel tubuh sehingga dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam komunikasi antarsel di dalam tubuh manusia. Di dalam membran sel, connexin akan membentuk pori-pori. Pori-pori tersebut akan membantu komunikasi antarsel melalui pertukaran molekul-molekul kecil. Komunikasi intersel tersebut bermanfaat besar untuk menjaga kondisi sel dalam tubuh. Di dalam fungsinya sebagai fasilitator untuk komunikasi antar sel, karoten tidak menjalankan fungsi sebagai antioksidan maupun sebagai vitamin A.
5. Meningkatkan Sistem Imun
Salah satu jenis karoten, yakni beta karoten yang terkandung dalam vitamin A berperan besar untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Mencegah Penyakit Jantung
Beta karoten bekerja bersama dengan vitamin E dapat mencegah oksidasi kolesterol jahal di dalam pembuluh darah. Alhasil, penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah dapat dicegah sehingga penyempitan pembuluh darah arteri yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner dapat dicegah.
Herbal untuk penyakit jantung lainnya juga diperoleh dari :
7. Melancarkan Sistem Pernapasan
Beta karoten yang bekerja bersama dengan vitamin C dipercaya dapat meningkatkan kapasitas di dalam paru-paru sehingga paru-paru lebih terasa lega dan gangguan pernapasan dapat dicegah. Beberapa masalah pernapasan seperti bronkitis, asma, amfisema dapat ditanggulangi dengan mengkonsumsi beta karoten bersama dengan vitamin C.
8. Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Karoten merupakan salah satu senyawa yang berperan aktif sebagai antioksidan. Kemampuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh sangat baik untuk melawan racun akibat radikal bebas. Selain itu, karoten yang memiliki peran aktif dalam sistem komunikasi antar sel dapat meningkatkan kesehatan sel sehingga perkembangan sel kanker dapat dicegah.
9. Melindungi Tubuh dari Radiasi
Sinar matahari dan juga kemoterapi bagi sebagian orang akan memberikan efek samping yang buruk pada tubuh. Beta karoten, bersama dengan vitamin C dan vitamin E dapat melindungi tubuh dari radiasi sinar matahari dan juga efek yang ditimbulkan oleh kemoterapi pada penderita kanker.
10. Mencegah Diabetes
Asupan karoten yang sesuai dengan dosis ke dalam tubuh akan mengontrol kadar gula darah sehingga tubuh terhindar dari penyakit diabetes. Bahkan, bebepara penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang kurang mengkonsumsi beta karoten akan lebih rentan terkena penyakit diabetes karena kadar gula darahnya cenderung tidak terkontrol.
Solusi diabetes ini juga diperoleh dari :
11. Mencegah Radang Sendi
Penyakit radang sendi merupakan salah satu penyakit yang sangat rentan diidap oleh orang-orang lanjut usia. Faktor asupan makanan dan juga gaya hidup menjadi pengaruh terbesar penyebab gangguan radang sendi. Manfaat karoten bagi tubuh ternyata dapat mencegah penyakit radang sendi. Bersama dengan vitamin C, karoten akan mencegah peradangan pada sendi.
Ada dua jenis karoten yang sering kita jumpai melalui makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kedua jenis karoten tersebut adalah alfa karoten dan beta karoten. Keduanya memiliki peranan yang sama-sama penting untuk menjaga kondisi tubuh, terutama yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi, asupan karoten, baik alfa karoten maupun beta karoten juga tidak bisa sembarangan. Artinya, konsumsinya juga harus sesuai dengan dosis yang disarankan.
Sampai saat ini belum ada rekomendasi pasti yang menyebutkan jumlah kebutuhan alfa karoten bagi tubuh. Biasanya makin tua usia seseorang, kebutuhan akan alfa-karoten juga akan meningkat seiring dengan resiko munculnya berbagai jenis penyakit ke dalam tubuh. Hanya saja konsumsi makanan yang mengandung banyak alfa karoten seperti buah-buahan dan sayuran merupakan rekomendasi para pakar kesehatan untuk memenuhi kebutuhan alfa karoten bagi tubuh.
Kasus mengenai kelebihan dosis alfa-karoten memang jarang ditemukan. Hanya saja bukan tidak mungkin seseorang mengkonsumsi makanan atau suplemen dengan kandungan alfa karoten yang terlalu tinggi. Jika hal tersebut terjadi kemungkinan besar bisa timbul beberapa efek samping seperti perubahan warna kulit (kulit menjadi menguning), mengalami penyakit kuning, dan gangguan fungsi hati.
Jumlah beta-karoten yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tidak sama pada setiap orang. Hal tersebut bergantung pada usia seseorang, makin tua usia seseorang biasanya kebutuhan beta karoten akan semakin tinggi. Secara umum, anak berusia 1 sampai 4 tahun harus mencukupi asupan beta-karoten sebesar 60-90 mg/hari, seseorang dengan usia 5 sampai 9 tahun membutuhkan beta karoten sebesar 90-120 mg/hari, usia 13 sampai 16 tahun membutuhkan asupan beta-karoten sebesar 150-180 mg/hari, sedangkan untuk seseorang dengan usia di atas 16 tahun membutuhkan asupan beta-karoten sebesar 180 mg/hari.
Asupan beta-karoten yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan berbagai efek samping. Untuk seseorang yang kurang mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung beta-karoten, tubuhnya akan rentan terkena berbagai penyakit mengingat beta-karoten memiliki fungsi sebagai antioksidan. Jika asupan beta-karoten dalam dosis yang terlalu tinggi, biasanya akan muncul beberapa efek samping, seperti sakit kuning, diare, pusing, serta nyeri pada persendian.
Baik alfa-karoten maupun beta-karoten merupakan dua jenis nutrisi karoten yang sangat bermanfaat bagi tubuh, baik sebagai pemenuhan vitamin A maupun sebagai sistem kekebalan tubuh. Karena itu, mengkonsumsi makanan yang kaya akan karoten merupakan sesuatu yang sangat penting, terutama pada jumlah dosis yang dianjurkan. Berbagai jenis makanan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan merpakan dua jenis makanan yang kaya akan alfa-karoten dan beta-karoten. Apa saja sayur dan buah yang kaya akan alfa-karoten dan beta-karoten?
Alfa-karoten merupakan salah satu jenis karoten yang mengandung flavonoid. Flavonoid merupakan zat antioksidan yang biasanya akan memberikan warna merah pada sayur dan buah. Karena itu, berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah kemungkinan besar mengandung banyak alfa-karoten. Beberapa jenis sayuran dan bah-buahan yang kaya akan alfa-karoten meliputi labu, wortel, tomat, kol merah, paprika merah, jeruk keprok, ubi jalar, asparagus, apel, peterseli, melon, dan mangga.
Beta-karoten merupakan senyawa penting yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan mata. Kekurangan beta-karoten dapat menyebabkan rambut rontok, iritasi kulit, dan mata kering atau mengalami peradangan. Beta-karoten merupakan salah satu nutrisi jenis karoten yang dapat menyebabkan sayur dan buah menjadi berwarna oranye. Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan yang kaya akan kandungan beta karoten meliputi ubi, wortel, labu, melon, cabe merah, aprikot, kacang polong, dan juga brokoli.
Itulah beberapa jenis makanan yang kaya akan karoten. Menjaga asupan sayur dan buah sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh karena kandungan karoten yang sangat tinggi. Selain itu, buah dan sayur juga kaya akan serat sehingga baik untuk kesehatan pencernaan.