Manfaat Hati Tupai Untuk Asma dan Cara Mengolahnya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siapa yang tak tahu tupai? Hewan kecil menggemaskan yang kerap berkeliaran di jalan ini ternyata memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

Mengenal Hewan Tupai

Tupai adalah hewan mamalia bertubuh kecil, yang hidup dengan memakan biji-bijian, buah, dan serangga kecil. Jumlah spesies hewan ini sebanyak 20 jenis yang tersebar di seluruh dunia.

Hewan pengerat ini termasuk dalam kategori hewan yang cukup cerdik. Tupai memiliki ukuran otak yang cukup besar dan terbukti pintar dalam bertahan hidup.

Tempat tinggal tupai biasanya di pohon-pohon rindang dan tinggi. Mereka suka membuat sarang dari ranting pohon dan mencari makan di malam hari. Tupai suka hidup di hutan yang rindang dan beriklim tropis. Tak heran jika di Indonesia sendiri, tupai banyak ditemui di daerah Kalimantan.

Karena bentuknya yang imut dan menggemaskan, tak jarang masyarakat menjadikan hewan ini sebagai binatang peliharaan. Meski hewan ini cukup galak, tupai yang dirawat dengan benar bisa menjadi hewan yang penurut.

Selain jadi hewan peliharaan, tupai juga mulai diburu masyarakat untuk dijadikan obat berbagai penyakit. Salah satunya adalah asma.

Hati Tupai Untuk Redakan Asma

Asma merupakan salah satu penyakit turunan yang cukup mengkhawatirkan. Penyakit asma diakibatkan oleh peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, sehingga membuat penderitanya kesulitan bernapas. Pengidap asma juga turut merasakan gejala lain, seperti mengi, batuk, dan nyeri dada.

Sayangnya, orang yang menderita asma tidak bisa sembuh total dari penyakit ini. Hal yang mereka bisa lakukan adalah meredakan gejala yang timbul serta mencegah terjadinya serangan asma—sesak napas yang terjadi secara tiba-tiba.

Oleh karenanya, hati tupai dianggap sebagai salah satu obat alternatif untuk melawan asma. Hati tupai yang dimasak dengan benar, dipercaya dapat meredakan gejala asma.

Kandungan daging tupai

Tak hanya hati tupai, daging dan otak tupai juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Daging tupai memiliki kandungan lemak yang rendah dan protein yang tinggi, sehingga bagus untuk tubuh. Lebih jelasnya, berikut kandungan gizi yang terdapat dalam per 313 gram daging tupai :

Informasi Kalori:

  • Kalori 541 (2265 kj) 27%
  • Lemak 132 (553 kj)
  • Protein 409 (1712 kj)

Daging tupai juga mengandung beragam jenis vitamin, yakni:

  • Vitamin E 1.3 mg (6%)
  • Vitamin K 4.4 mcg (5%)
  • Thiamin 0,2 mg (13%)
  • Riboflavin 0,9 mg (53%)
  • Niasin 14.5 mg (73%)
  • Vitamin B6 1.2 mg (58%)
  • Folat 28.2 mcg (7%)
  • Makanan Folat 28.2 mcg
  • Aset Folat Setara 28.2 mcg
  • Vitamin B12 20.4 mcg (340%)
  • Asam pantotenat 2.9 mg (29%)
  • Kolin 385 mg
  • Betaine 50.7 mg

Hewan yang suka makan biji-bijian ini juga mengandung beragam jenis mineral yang diperlukan tubuh, yaitu:

  • Kalsium 9.4 mg (1%)
  • Besi 21.3 mg (118%)
  • Magnesium 87.6 mg (22%)
  • Fosfor 660 mg (66%)
  • Kalium 1102 mg (31%)
  • Sodium 372 mg (16%)
  • Seng 5.6 mg (37%)
  • Tembaga 0.5 mg (23%)
  • Mangan 0,1 mg (5%)
  • Selenium 47.3 mcg 68%

Manfaat daging tupai lainnya

Selain manfaat hati tupai untuk asma, daging tupai juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit dibawah ini, diantaranya:

  • Penyakit Ginjal
  • Penyakit Diabetes/Kencing Manis
  • Penyakit Kanker
  • Rematik
  • PenyakitLiver

Tak hanya itu, daging tupai tetap boleh dimakan bagi orang yang tidak memiliki riwayat penyakit di atas. Hewan yang suka makan kelapa ini, ternyata dagingnya juga dapat menambah stamina dan kebugaran tubuh orang yang memakannya.

Cara mengolah daging tupai

Ada 2 cara yang dapat dilakukan dalam mengonsumsi tupai sebagai obat, yaitu:

  • Minum Air Rebusan Daging

Cara pertama untuk mendapatkan manfaat daging tupai adalah dengan merebus daging tupai yang telah dicuci bersih. Setelah itu, air rebusannya dapat diminum sebagai obat.

  • Mengonsumsi Dagingnya.

Daging tupai dapat dimasak sesuai selera. Dagingnya dapat dibuat sate, digoreng, dibuat sop, atau bahkan dimasak dengan bumbu kare. Hanya saja dalam memasak tupai, hal yang harus dihindari adalah memakan bagian otaknya. Hal ini dikarenakan otak tupai dapat berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Cara mengolah daging tupai

Meski memiliki beragam manfaat, jika tidak dibersihkan dan diolah dengan benar, tupai juga dapat memberi ancaman yang berbahaya bagi tubuh. Berikut ini cara mengolah daging tupai yang benar.

  • Bersihkan daging dengan benar

Tupai berkemungkinan menelan telur cacing pita dari makanan yang mereka temui di alam liar. Telur cacing pita nyatanya tetap dapat menetas meski berada di tubuh hewan. Jika sudah menetas, larvanya dapat menyebar ke seluruh organ tubuh hewan tersebut.

Orang yang memakan daging tupai yang terkontaminasi larva cacing pita, berpotensi terserang infeksi. Maka dari itu, sebelum mengolah daging tupai, alangkah baiknya memeriksa kualitas daging tersebut secara seksama dan membersihkannya dengan benar.

  • Memeriksa kualitas daging

Sama seperti infeksi cacing pita, parasit juga bisa bersemayam di tubuh tupai mengingat tupai adalah hewan liar. Untuk menghindari ancaman yang satu ini, pastikan untuk memeriksa dagingnya dari segi bau, abses, dan perubahan warna.

  • Jangan memakan bagian otak dan tulangnya

Pastinya beberapa dari kita belum familiar dengan ancaman yang satu ini. Prion adalah partikel pembawa penyakit menular yang hanya terdiri dari protein. Partikel ini biasanya berada pada tupai dan berasal dari tulang dan otak mereka.

Itulah mengapa, otak tupai dilarang untuk dikonsumsi. Meski dimasak dengan suhu tinggi hingga matang, prion yang ada di otak tupai tidak mudah dihancurkan.

Infeksi prion memiliki kesamaan dengan infeksi sapi gila, maka diharapkan untuk berhati-hati dan tidak memakan bagian otak dan tulangnya. Meski begitu, daging tupai tetap aman dimakan, dengan catatan dibersihkan dengan benar dan dimasak hingga matang menyeluruh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn