Burung rangkong memiliki kemampuan hebat yang sangat membantu agar regenerasi hutan tetap terjaga dengan baik. Burung ini dapat menebar biji buah buahan yang menjadi makanannya hingga sejauh 100 kilometer hingga burung rangkong ini sampai mendapatkan julukan petani hutan yang tangguh.
Tidak hanya manfaat air liur walet yang memiliki banyak khasiat, namun air liur burung rangkong ternyata juga digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Perburuan burung rangkong ini bisa terjadi karena salah satunya di percaya masyarakat jika jenis burung ini memiliki khasiat sebagai obat. Orang tua di jaman dulu, menggunakan air liur burung rangkong ini untuk menyembuhkan luka dan juga luka tembakan dari senjata pemburu. Sedangkan untuk bagian paruh burung rangkong, dipercaya juga bisa mengobati berbagai jenis penyakit seperti pembengkakan hati, paru paru basah, batu ginjal, sakit usus dan juga jantung. Bahkan, sebagian orang lagi beranggapan jika air rendaman paruh burung rangkong ini bisa menetralkan racun.
Seperti manfaat batu akik yang sering dipakai sebagai cincin, paruh dari burung ini juga bisa digunakan sebagai cincin pusaka. Dari seluruh bagian burung rangkong ini, bagian yang paling dikatakan berharga adalah dari bagian paruh sampai kepala. Paruh burung rangkong yang unik seperti bentuk tanduk lembu ini sering dicari banyak orang untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan batu cincin.
Meskipun sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang perburuan burung yang sudah terancam punah ini, namun burung ini masih saja tetap dicari untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan, hiasan rumah, bahkan balung tangkong jenis gading di ekspor ke China karena menjadi lambang keberuntungan masyarakat China tersebut.
Selain manfaat bulu merak yang sering digunakan banyak orang, bulu rangkong juga sering dipakai beberapa suu di Indonesia dalam upacara adat. Arti dari burung rangkong ini bagi masyarakat suku Dayak yakni bagian bulu rangkong adalah untuk dipakai dalam upacara upacara adat dan juga tarian tradisional masyarakat Dayak. Akan tetapi, masyarakat Dayak sendiri mengambil bulu rangkong tersebut dengan sangat arif dan bijaksana sehingga ikut membantu kelestarian burung rangkong di alam bebas.
Oleh masyarakat suku Dayak, burung ini dianggap sebagai burung yang sakral dan tidak diburu apalagi untuk di konsumsi. Masyarakat Dayak yang menemukan burung rangkong ini dalam keadaan mati tidak akan membuangnya. Namun bagian kepala burung rangkong yang sudah mati tersebut akan digunakan sebagai hiasan kepala ataupun baju adat mereka. Sedangkan kerangka kepala burung rangkong yang keras tersebut akan tetap awet sehingga bisa digunakan kembali oleh masyarakat suku Dayak tersebut. Sedangkan untuk penggunaannya sendiri hanya boleh dipakai oleh beberapa orang terhormat suku Dayak saja.
16 manfaat berpikir positif bagi fisik dan mental juga dikatakan terdapat juga dalam paruh rangkong. Paruh burung rangkong juga digunakan sebagian orang sebagai pusaka yang dianggap bisa menguatkan mental dalam diri seseorang. Paruh rangkong dianggap bisa meningkatkan karisma kewibawaan sehingga bisa mengatur anak buah menjadi lebih mudah dan menjadi orang yang lebih disegani. Ada banyak manfaat dari paruh burung rangkong yang di percaya sebagian masyarakat Indonesia seperti meningkatkan derajat sosial, meningkatkan rasa simpati, memudahkan urusan percintaan, melancarkan rayuan yang sedang dilakukan dan lain sebagainya.
Manfaat burung rangkong yang menjadi salah satu burung terancam punah ini alangkah baiknya apabila digunakan dengan sangat bijak yakni tidak melakukan perburuan liar hanya untuk kesenangan dan kebutuhan manusia mengingat banyak kegunaan burung rangkong ini untuk memperbaiki hutan yang sudah rusak. Semoga bisa bermanfaat.
