Antibiotik merupakan jenis obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Cara kerjanya adalah dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa jenis antibotik juga efektif terhadap sejumlah jamur, protozoa dan beberapa racun.
Selain itu, antibiotik juga dapat digunakan untuk pencegahan infeksi seperti luka setelah operasi, Sakit gigi, neutropenia, dan lain sebagainya. Akan tetapi, manfaat antibiotik tidak efektif terhadap virus seperti pilek, masuk angin, sakit tenggorokan, maupun influenza.
Jenis Antiobiotik
Manfaat antibiotik sangat diperlukan dalam bidang kesehatan seperti berikut :
1. Mengobati infeksi kulit karena bakteri dan jamur
Infeksi kulit merupakan gangguan yang umum terjadi pada segala jenis usia, anak-anak hingga orang tua. Masalah kulit bisa disembuhkan dengan antibiotik seperti penisilin. Akan tetapi terkadang gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Gejala munculnya infeksi ini antara lain, timbulnya benjolan berisi cairan pada kulit yang disertai dengan ruam kemerahan, rasa pedih, sakit, dan panas.
Infeksi jenis ini gampang menular pada siapa saja. Untuk mencegah gangguan ini, sebaiknya :
2. Mengobati infeksi saluran kemih
Infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita daripada kaum lelaki. Penyebabnya adalah karena adanya bakteri yang bersarang pada saluran kemih. Infeksi ini mudah diobati dalam jangka waktu pendek dengan menggunakan antibiotik seperti penisilin, namun jika dalam dua hingga tiga hari belum sembuh, sebaiknya dilakukan pemeriksaan lanjut oleh tenaga medis.
Gejala infeksi ini antara lain adalah dengan timbulnya rasa terbakar saat sedang buang air kecil atau bisa juga ditandai dengan seringnya buang air kecil yang disertai rasa nyeri yang kuat.
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :
3. Mengobati meningitis (radang selaput otak)
Meningitis adalah infeksi yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri perlu diobati dengan manfaat antibiotik seperti sefalosporin, aminoglikosida maupun tindakan lanjut oleh pihak medis. Gejala yang dialami penderita antara lain :
Adapun untuk pencegahan timbulnya penyakit ini adalah :
4. Pengobatan septicaemia (keracunan darah)
Penyakit ini disebabkan bakteri yang masuk ke dalam aliran darah. Penggunaan antibiotik seperti sefalosporin merupakan langkah awal untuk mengobati penyakit ini. Untuk selanjutnya dapat dilakukan tindakan sesuai dengan penyebab dan adanya komplikasi.
Penyakit ini terkadang tidak memperlihatkan gejala. Sementara gejala umum yang biasa terlihat dari penderita antara lain :
5. Pengobatan jerawat
Jerawat merupakan gangguan kulit yang tak bisa disembuhkan, karena ia bisa muncul kapan saja. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana cara menghilangkan jerawat dan melakukan pencegahan agar ia tidak muncul lagi.
6. Mengobati infeksi lambung
Infeksi lambung merupakan salah satu penyakit kronis yang menyerang organ tubuh pada bagian lambung. Gejala yang dirasakan oleh penderita biasanya adalah :
7. Mengobati pneumonia karena bakteri
Jenis penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri yang menyerang paru-paru. Gejalanya antara lain :
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping seperti :
1. Mengganggu sistem kekebalan tubuh – Antibiotik dapat mengakibatkan seseorang akan lebih mudah terserang penyakit.
2. Infeksi pada organ intim – Infeksi ini biasanya terjadi pada wanita, dimana penggunaan antibiotik justru dapat mengakibatkan gangguan keputihan, gatal-gatal, munculnya cairan dan bau pada daerah V.
3. Dapat mengakibatkan gangguan pencernaan – Konsumsi antibotik yang tidak wajar dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan, seperti kembung, mual, kram perut, diare, mual, dan muntah. Selain itu, penggunaan antibiotik juga dapat mengganggu perkembangan flora normal usus karena dapat mematikan bakteri baik serta jamur yang digunakan pada proses pencernaan dan penyerapan makanan dalam tubuh.
4. Dapat meningkatkan resiko alergi – Bagi beberapa orang, penggunaan antibiotik justru akan menimbulkan berbagai macam alergi seperti gatal-gatal atau terjadinya pembengkakan di mulut dan di tenggorokan.
5. Meningkatkan resiko gangguan jantung – Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, bisa ditandai dengan jantung berdebar-debar dan sakit kepala
6. Gangguan darah – Beberapa jenis antibiotik seperti kloramfenikol dapat beresiko menekan sumsum tulang sehingga produksi sel-sel darah menurun.
7. Resiko kelainan hati – Pemakaian antibiotik seperti eritromisin, flucloxacillin, nitrofurantoin, trimetoprim, dan sulfonamid dapat meningkatkan resiko kelainan pada hati seperti resiko penyakit kuning.
8. Berbahaya pada anak-anak – Penggunaan antibiotik yang berlebihan pada anak-anak dapat mengakibatkan si anak kekurangan manfaat vitamin K yang berguna untuk mencegah perdarahan.
9. Resistensi antibiotik – Terlalu sering mengkonsumsi antibiotik dapat berakibat tubuh lebih kebal terhadap antibiotik itu sendiri nantinya. Sehingga jika ia terkena kembali jenis penyakit yang sama, penggunaan antibiotik sejenis tak akan mampu lagi melawan penyakit tersebut. Sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk menanggulanginya.