Humus merupakan lapisan yang terbentuk dari sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami proses penguraian menjadi fraksi yang lebih stabil dan merupakan lapisan yang terbentuk karena proses pengendapan akibat pencucian dari lapisan di atasnya. Bahan organik yang membuat terbentuknya humus bermacam-macam, seperti daun, kayu, ranting, dan lain-lain yang akhirnya mengalami proses pelapukan di atas permukaan tanah. Di Indonesia, tanah humus banyak di temui di daerah dengan hutan yang banyak seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian dari daerah Sulawesi.
Pembahasan mengenai hutan lainnya :
Proses Pembentukan Humus
Proses terbentuknya humus mulai dari penghancuran bahan-bahan organik yang berguguran seperti daun, ranting, pohon, dan lain-lain hingga mengalami penguraian dengan bantuan organisme dalam tanah dan bantuan cuaca sehingga menjadi lapisan tanah yang mengandung unsur hara tinggi ini disebut dengan humufikasi. Humufikasi terjadi secara alami. Contoh proses humufikasi adalah saat kita mencampurkan bagian tanaman busuk ke tanah dan mencampur kotoran hewan dengan tanah saat akan menanam tanaman.
Ciri-Ciri Humus
Berikut ini merupakan ciri-ciri humus:
Pada hutan hujan tropis dengan unsur hara yang rendah, humus sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui peningkatan kapasitas pertukaran kation yang tinggi dan kaya akan bahan organik. Humus sangat banyak ditemukan di hutan. Sebagian besar lapisan tanah di hutan mengandung humus yang tinggi. Hal ini terjadi karena banyaknya bahan organik di hutan seperti daun, ranting, pohon yang telah mati dan terurai oleh mikroorganisme secara alami. Selain itu, cuaca di hutan yang lembap karena rindangnya pepohonan juga membantu proses penguraian menjadi lebih cepat. Terbentuknya humus secara alami biasanya lebih lama dibandingkan pembentukan humus yang tidak alami seperti pada pembuatan pupuk kompos yang dibantu dengan memberi mikroorganisme seperti bakteri.
Dalam bahasa kimia, humus diartikan sebagai komplek organik makromokuler yang mengandung fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida. Terbentuknya humus memiliki manfaat yang sangat beragam. Berikut ini beberapa manfaat terbentuknya humus:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
Humus berkonstribusi besar dalam kebertahanan dan kesuburan tanah karena banyak mengandung unsur hara, apalagi untuk hutan hujan tropis dengan unsur hara yang minim. Manfaat humus dalam menggemburkan tanah ini sangat diperlukan dalam dunia pertanian karena dapat membuat tanaman tumbuh dengan subur dan cepat berkembang. Oleh karena itu, pupuk yang terbuat dari humus atau bahan organik yang disebut dengan kompos sangat baik digunakan dalam dunia pertanian, menggantikan pupuk anorganik.
artikel terkait: manfaat abu vulkanik
2. Sumber makanan untuk tumbuhan
Selain itu, humus juga diperlukan bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Kehadiran partikel negatif dalam tanah seperti daun, kotoran, ranting, dan pepohonan ternyata menguntungkan karena dapat menyerap nutrisi bermuatan positif seperti kalsium dan magnesium yang akan meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, warna gelap pada humus merupakan tanda bahwa humus tersebut menjadi sumber energi untuk jasad mikro dan juga makanan untuk tumbuhan yang hidup di sekitarnya.
artikel terkait:
3. Mengandung senyawa pengikat bahan toksin dalam air dan tanah
Dengan manfaat humus yang mampu mengikat toksin atau racun dalam tanah dan air maka toksin tersebut tidak akan diserap oleh tanaman sehingga tidak berbahaya ketika tanaman dikonsumsi oleh manusia. Unsur-unsur beracun bagi kehidupan tanaman juga akan diikat oleh humus seperti alumunium yang dapat terikat dan dinetralkan oleh humus pada tingkat-tingkat tertentu.
4. Meningkatkan kapasitas kandungan air dalam tanah
Fungsi humus yang mudah mengikat air ini membuat tanah humus memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Tanah yang mengandung humus memiliki kemampuan menahan air. Hal ini terkait dengan sifat polaritas air yang bermuatan positif dan negatif yang akhirnya berkaitan dengan partikel tanah dan bahan organik. Kadar air yang paling optimal untuk tanaman dan mikroorganisme yang ada dalam tanah adalah 1, 5 bar/atmosfer. Sifat humus dalam menahan air sangat baik untuk daerah kering musiman sehingga kadar humus dalam tanah akan meningkatkan sistem pertanian lebih tahan terhadap kekeringan dan memungkinkan pemanfaatan air menjadi lebih efisien.
artikel terkait: manfaat lubang biopori
5. Mengurangi pengikatan fosfor dalam tanah dan mengikat unsur hara mikro
Dengan adanya kadar humus yang tinggi, perembasan unsur hara ke tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanah dengan kadar humus yang rendah.
artikel terkait: manfaat fosfor
6. Menahan pupuk anorganik larut air yang diberikan pada tumbuhan
Humus juga berfungsi atau bermanfaat dalam membantu menahan pupuk anorganik larut air yang diberikan pada tumbuhan.
7. Mencegah penggerusan tanah dan menaikan aerasi tanah
Dengan berbagai fungsinya yang mampu memperbaiki lapisan tanah, humus kemudian mempengaruhi kesuburan suatu tanaman.
artikel terkait: manfaat erosi – manfaat penghijauan bagi lingkungan manusia – manfaat kayu akasia – manfaat kayu ulin kalimantan dan bagian lainnya – manfaat rawa bagi kehidupan manusia
8. Meningkatkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik
Dewasa ini, banyak lahan tanah yang mengalami penurunan hasil panen. Hal ini disebabkan penggunaan bahan pestisida yang membuat akumulasi bahan beracun dalam tanah meningkat dan mengakibatkan penurunan kadar bahan organik tanah. Kandungan humus yang tinggi dalam tanah dapat meningkatkan proses dekomposisi pestisida yaitu salah satu perubahan dimana senyawa jahat dari pestisida berubah menjadi komponen yang lebih sederhana dan tidak berbahaya bagi tanaman. Namun hal ini juga dapat dilakukan jika penggunaan pestisida masih belum terlalu banyak.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pentingnya tanah humus terutama dalam dunia pertanian. Selain berfungsi mengurangi penumpukan bahan organik di sekitar lingkungan, humus dengan kandungannya yang membuat tanah menjadi gembur dapat membuat tanaman lebih subur karena memiliki unsur hara dan mineral yang tinggi. Tidak semua tanah subur merupakan tanah humus karena tanah humus memiliki zat yang sangat kompleks dalam menyuburkan tanah. Sedangkan tanah subur lainnya mungkin hanya memiliki beberapa zat yang dimiliki tanah humus.