Alkana yang juga disebut dengan parafin merupakan senyawa kimia hidrokarbon berjenis asiklis atau bisa juga disebut dengan rantai karbon panjang dengan ikatan tunggal. Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lain. Seperti dalam minyak bumi, molekul alkana yang terkandung tidak akan mengalami perubahan sifat sama sekali meski sudah sampai jutaan tahun. Alkana sendiri dikelompokkan dalam 3 jenis yakni alkana rantai lurus atau tidak bercabang, alkana siklis atau rantai tertutup dan juga alkana bercabang atau memiliki rantai samping. Beberapa alkana yang paling umum diantaranya adalah propana, metana, etana, butana, pentana, heksana, heptana, nonana, dekana dan juga oktana. Berikut akan kami berikan beberapa manfaat senyawa alkana untuk kebutuhan sehari hari.
Penggunaan alkana biasanya memang dikelompokkan atas dasar jumlah atom karbon yang terkandung di dalamnya. Empat alkana pertama biasanya digunakan untuk kebutuhan memasak seperti manfaat kompor serta pemanasan. Di beberapa bagian negara, alkana juga digunakan sebagai sumber pembangkit listrik. Metana dan etana yang merupakan bagian dari senyawa alkana adalah komponen utama dari gas alam yang biasanya akan diambil dalam bentuk cairan kemudian dikompresi dan gas tersebut akan didinginkan. Sedangkan propana dan butana bisa dicairkan dengan tekanan yang rendah dan nantinya akan digunakan dalam elpiji serta bensin untuk mesin mobil.
Untuk alkana yang berasal dari nonana hingga heksadekana merupakan alkana berbentuk cair dengan viskositas yang lebih tinggi sehingga tidak digunakan untuk bensin namun digunakan untuk bahan bakar bensin dan juga bahan bakar penerbangan seperti manfaat menggunakan pertamax.
Senyawa alkana juga ditemukan di berbagai organisme. Semut dan juga kecoa memiliki n-undercane yang merupakan feromon dalam tubuh mereka yang bisa membantu agregat kecoa dan juga akan dikeluarkan ketika semut menyengat. Alkana juga membantu kedua hewan tersebut untuk menyebarkan asam format lewat titik kontak dengan korban. Sedangkan pristane ada di minyak dari ikan hiu, sperma ikan paus, lobster dan juga zooplankton sehingga berperan penting bagi kehidupan organisme.
Minyak mentah terlebih dahulu harus disempurnakan tidak hanya untuk menghilangkan warna gelap dan bau yang tidak sedap, namun juga untuk menghilangkan manfaat sulfur yang bisa menurunkan respon bensin terhadap agen anti knock seperti tetraehyl. Minyak mentah ini nantinya akan dimurnikan dengan bantuan alkana sehingga hasilnya bisa lebih disempurnakan.
Senyawa alkana semuanya sangat ringan dan sangat mudah menguap sehingga sering digunakan sebagai pelarut dan juga cairan pencuci kering atau dry clean. Senyawa alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar untuk larut bersama dengan air. Sedangkan pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar seperti eter. Apabila alkana bercampur dengan air, maka lapisan alkana akan berada di bagian atas karena massa jenisnya lebih kecil. Alkana ini digunakan sebagai pelarut karena memiliki risiko kebakaran atau ledakan yang lebih kecil sekaligus efektif untuk lemak nonpolar.
Pada saat alkana dipanaskan hingga temperatur yang tinggi dalam udara vakum, maka alkana akan terpecah menjadi molekul yang lebih kecil sehingga menghasilkan serbuk karbon yang murni seperti yang bisa digunakan dalam pembuatan ban mobil untuk memenuhi manfaat kendaraan bermotor, pembentukan pelapisan intan buatan dan juga untuk menghasilkan hidrogen sebagai bahan mentah dalam industri kimia. Etana yang merupakan jenis alkana ini sangat penting dalam industri kimia khususnya pada pembuatan plastik.
Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih bisa disuling menjadi pelumas atau oli. Pelumas merupakan alkana bersuhu tinggi yakni jumlah atom karbon pada setiap molekulnya cukup besar. Proses cracking atau alkalasi ini juga sangat penting untuk minyak bumi untuk mencari senyawa yang dibutuhkan yakni mendapatkan bensin lebih banyak dari minyak pelumas.