Radioaktif merupakan suatu pemancaran partikel dari inti atom dari unsur-unsur tertentu. Di dalam tabel periodik, unsur radioaktif di tunjukkan pada unsur yang memiliki nomor atom di atas 83. Lalu apa fungsinya? Zat radioaktif sendiri merupakan energi alernative yang dikembangkan untuk mencari pengganti energi fosil yang terus menipis jumlahnya. Untuk lebih mudah menggambarkan, pemanfaatan zat radioaktif salah satunya adalah sumber energi dari nuklir. Manfaat radioaktif ini sangat populer di bidang persenjataan modern.
Unsur yang tergolong memiliki zat radioaktif adalah unsur yang memiliki inti atom yang tidak stabil. Biasanya juga disebut radionuklida atau radioisotop. Unsur yang intinya tidak stabil ini memancarkan sinar radiasi, nah sinar inilah yang disebut sebagai sinar radioaktif. Untuk mengkajinya lebih dalam kita perlu mengetahui sifat-sifat kimia, dan juga kegunaan dari zat radioaktif ini, atau bahkan kita perlu mengetahui apa bahaya dari radioaktif tsb.
Sejarah Penemuan Zat Radioaktif
Di awali pada tahun 1895, yaitu Williem K.Rontgen yang menemukan sinar-X yang kini sangat berperang besar pada dunia medis. Sinar-X ditemukan dengan menembakkan sinar katoda pada plat alumunium. Beberapa ilmuan akhirnya memahami bahwa ada beberapa unsur yang bisa memancarkan sinar tertentu. Terlepas dari apa sifat dan kegunaan sinar tersebut.
Kemudian dilanjutkan oleh Henry Becquerel pada tahun 1896 yang mengamati garam uranium. Dia menemukan bahwa garam tersebut memancarkan radiasi yang ini mampu menghitamkan plat film meskipun film tersebut berada pada ruang tertutup. Dari sini, Henry Becquerel menyatakan bahwa sinar tersebut dipancarkan oleh unsur tersebut secara spontan. Unsur yang memancarkan sinar secara spontan disebut sebagai unsur radioaktif, dan sinarnya sendiri disebut sinar radioaktif. Selain Uranium, Marie Curie menemukan unsur lainnya yang bersifat radioaktif yaitu Polonium, dan Radium,
Sinar radioaktif dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), sinar gamma (γ). Sinar alfa merupakan sinar positif yang ditemukan oleh Ernest Rutherford ketika mengamati inti Helium. Sinar Beta juga ditemukan Rutherford yang mana sinar beta disebut sinar negatif. Untuk sinar gamma di temukan oleh Paul Ulrich Villard. Sinar gamma merupakan sinar yang tidak bermuatan yang merupakan gelombang elektromagnetik degan panjang gelombang yang pendek.
Sifat-sifat zat Radioaktif
Sinar radioaktif tidak akan bisa dilihat dengan kasat mata. Sifat-sifat yang sejauh ini ditemukan pada sinar radioaktif adalah:
- Menghitamkan plat film
- Ionisasi gas yang dilewatinya
- Menembus logam-logam besar
- Mengalami fluoresensi
Sudah sempat disinggung bahwa sinar Radioaktif memiliki 3 jenis sinar, perbedaan dari ketiga sinar tersebut bisa dijelaskan dalam data berikut:
Manfaat dari Zat Radioaktif
Manfaat radioaktif dalam berbagai bidang kehidupan telah dikembangkan untuk kepentingan manusia, di antaranya adalah bidang kesehatan dan bidang kedokteran. Dengan mengetahui sifat-sifat radioisotop dan sinar radiasi yang dipancarkan maka akan dapat ditemukan kegunaannya di berbagai bidang. Penggunaan radiaktif isotop diantaranya adalah;
- Kegunaan di bidang kedokteran
Isotop Na-24 di dalam Natrium Clorida(NaCl) digunakan untuk meneliti peredaran darah di dalam tubuh manusia. Selain itu juga ada Isotop I-131 yang mana digunakan untuk melihat cara kerja getah tiroid yang ada di dalam kelenjar gondok. Tidak hanya itu, ada juga Isotop dari Fe-59 yang di gunakan untuk menlihat kecepatan produksi sel darah merah di dalam tubuh seseorang.
Radioisotop juga bisa berfungsi sebagai sumber radiasi yang bisa digunakan untuk terapi penyakit kanker. Terapi kanker tersebut dilakukan dengan menggunakan radiosotop Co-60.
- Kegunaan di bidang biologi
Isotop C-14 dan juga Isotop O-17 saat ini digunakan untuk mengamati proses fotosintesis pada tanaman, Selain itu, Radioisotop dari Natrium dan juga Kalium digunakan dalam penelitian permeabilitas selaput sel.
- Kegunaan di bidang pertanian
Radiositop juga berperan penting di dalam bidang pertanian. Isotop P-32 digunakan untuk mengetahui cara pemupukan yang sesuai pada tanaman tertentu. Selain itu, Isotop tsb juga digunakan untuk mengetahui kapan umur tanaman yang baik dan siap diberikan pupuk.
Selain itu, fungsi radiasi unsur radioaktif juga berguna untuk:
- memberantas hama penyakit dengan mengurangi populasi serangga dengan membuat serangga jantan mandul.
- Mendapatkan bibit tanaan unggul
- Mengawetkan hasil pertanian seperti bawang dan lobak agar tidak bertunas saat disimpan,
- Kegunaan di bidang arkeolog
Bagi para arkeolog, Radioisotop dari C-14 digunakan sebagai peruntut untuk mengetahui berapa usia dari fosil yang ditemukan. Umur tanah, dan batuan juga bisa diketahui dengan bantuan unsur radioaktif.
- Kegunaan di bidang Kimia
Di dalam laboratorium, radioisotop digunakan dalam beberapa reaksi kimia. Dalam reaksi esterifikasi yang membentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol. Selain itu digunakan juga pada reaksi fotosintesis di dalam laboratorium menggunakan radioisotop O-18.
- Dalam bidang Industri
Sinar radiasi juga sangat penting di dalam dunia produksi industri. Sinar radioisotop yang mampu menembus logam padat dan membuat plat film jadi hitam digunakan untuk mendeteksi apakah ada keretakan dan juga mengukur ketebalan pada benda-benda padat. Kongkritnya, radioisotop digunakan untuk:
- Mengukur ketebalan kaca
- Menguji kepadatan benda tanpa merusak benda tersebut
- Mengukur ketebalan kertas
- Menjaga produksi timah dalam pembuatan kaleng
- Mengawetkan benda-benda dari kayu seperti kerajinan tangan
- Untuk mengukur efektifitas oli dan aditif pada mesin
- Dalam bidang Hidrologi
Raadioisotop juga di gunakan untuk melihat endapan lumpur di sungai dan danau tertentu. Dengan begitu akan diketahui kapan dan dititik mana perlu dilakukan pengendapan pada sungai atau danau tertentu. Selain itu, pemanfaatan dalam bidang hidrologi adalah berguna untuk mengetahui kecepatan aliran sungai, serta mendeteksi apakah ada kebocoran pada pipa air bawah tanah.
Baca juga : Manfaat radioisotop
Bahaya zat Radioaktif
Unsur radioaktif yang mampu secara spontan memancarkan sinar radiasi ini ternyata tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga memberikan resiko yang berbahaya bagi tubuh manusia. Efek radiasi dari zat radioaktif ini memberikan dampak negatif pada organ-organ tubuh kita yang sensitif seperti mata, fungsi reproduksi, tulang belakang. Akibat yang dapat ditimbulkan dari sinar radioaktif ini adalah:
- Terjadi kerusakan genetis. Bisa membuat kemandulan pada sistem reproduksi atau terjadi keainan pada keturunannya seperti cacat.
- Kerusakan lensa mata seperti katarak.
- Resiko kanker darah atau biasa disebut leukimia
- Terjadi kerusakan kulir atau sarcoma
- Kerusakan pada sistem syaraf.
- Kerusakan pada sel pembentuk sel darah merah
Radioaktif memang berguna dan membantu efektifitas pekerjaan manusia di berbagai bidang. Banyak peranan yang di berikan sinar radioaktif untuk melakukan pekerjaan yang mana inderawi manusia tidak mampu menjangkaunya, seperti peranan sinar X, mengetahui kebocoran pipa di bawah tanah, dsb. Namun sinar radiasi yang dipancarkan secara alamiah oleh unsur-unsur tertentu tersebut nyatanya juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan organ vital seseorang. Oleh karena itu kita perlu menghindarkan diri dari sinar radioaktif yang berlebihan dan menggunakan secara bijak dan seimbang agar manfaat yang di dapat lebih besar dari bahayanya.