Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan spesies Gnetum asli Asia tenggara dan pulau-pulau Samudera Pasifik barat, dari Mizoram dan Assam di India, selatan dan timur melalui Indonesia dan dari Malaysia hingga ke Filipina dan juga Fiji.
Hal yang diyakini bahwa beberapa spesies yang termasuk genus Gnetum mungkin tanaman pertama yang diserbuki oleh serangga. Para peneliti telah sampai pada kesimpulan ini sebagai fosil dari tanaman yang berhubungan dengan scorpionflies penyerbukan punah.
Gnetum adalah genus dari tanaman yang termasuk ke keluarga Gnetaceae. Genus yang berisi sekitar 30-35 spesies pohon tropis hijau, semak, dan liana.
Ciri-ciri melinjo
Melinjo adalah berukuran kecil untuk sebuah pohon namun dapat juga berukuran sedang, yang dewasa dapat tumbuh hingga 15-20 m. Warnanya hijau, daun yang berlawanan memiliki panjang 10-20cm dan, ketika dewasa, berubah menjadi hijau gelap mengkilap. Ini juga memiliki buah seperti Strobilus, dengan kacang seperti biji besar di dalamnya.
Tanaman ini sering digunakan dalam masakan Indonesia. Benih sering ditambahkan ke sup. Melinjo juga dapat digiling menjadi tepung lalu digoreng, melinjo juga dapat diolah menajdi kerupuk. Bunga-bunga, daun muda dan buah-buahan dari tanaman adalah bahan penting dari masakan kari sayuran tradisional.
Spesies lain yang populer dari genus Gnetum, ternyata juga ditemukan di Afrika, namanya adalah adalah Gnetum africanum. Tanaman ini mirip dengan tanaman yang tumbuh di daerah tropis Afrika. Mereka tidak perlu dibudidayakan, saat mereka tumbuh bebas di alam liar maka dapat dengan mudah dikumpulkan. Mereka juga digunakan dalam masakan lokal, baik dikukus atau direbus.
Kandungan Nutrisi daun melinjo
Berikut kadungan nutrisi daun melinjo yang bersumber dari departemen kesehatan RI dalam bentuk setiap 100 gram nya.
Paradigma umum tentang melinjo
Secara umum kita mengenal melinjo dapat menyebabkan gout atau asam urat, namun dibalik itu semua ternyata melinjo mengandung antioksidan yang tinggi. Untuk orang dengan gout, pasti mereka akan membatasinya dalam menu makanan. Setelah diperdalam oleh para ahli ilmu nutrisi, ternyata biji melinjonya memiliki tingkat kandungan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh dimana antioksidan digunakan sebagai penangkal radikal bebas seperti kanker, penuaan, penyakit jantung, dan lain lainnya. Mari kita ulas lebih banyak tentang daun melinjo ini.
Manfaat praktis kesehatan dari daun Melinjo dan Biji Melinjo
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari daun melinjo dan biji Melinjo.
1. Pencahar urine
Jika kesulitan untuk keluar air kecil maka anda dapat menggunakan melinjo sebagai obat alami. Caranya adalah dengan menguapkan 50 g kulit melinjo segar dan dimakan sekaligus.
2. Sebagai obat gigitan anjing
Jika anda mengalami gigitan anjing, anda dapat menggunakan ramuan berikut ini. Cucilah beberapa buah atau daun melinjo muda, ditambah 2 siung bawang putih atau bawang merah, dan 1 jari jahe. Semua bahan ditumbuk halus sampai menjadi bubur, kemudian dioleskan pada luka gigitan anjing.
3. Untuk penyakit mata, anemia dan busung lapar
Penyakit mata, anemia dan busung lapar dapat diobati dengan melinjo. Caranya adalah dengan memakan daun dan buah-buahan yang telah dimasak atau dapat juga menyantap melinjo yang disayur.
4. Manfaat biji melinjo dalam meningkatkan daya tahan tubuh
Manfaat biji melinjo dalam meningkatkan daya tahan tubuh disebabkan daun ini kaya akan antioksidan. Para peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo, menilai bahwa aktivitas antioksidan bijinya setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, yaitu 90-10 persen, dalam setiap biji melinjo.
Protein utama sangat efektif dalam menghilangkan radikal bebas menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, dan penuaan dini. Potensi besar yang terkandung dalam biji memastikan melinjo merupakan sumber protein fungsional yang cocok dijadikan suplemen makanan nutrasetikal (makanan bergizi untuk kesehatan), termasuk untuk mencegah dan mengobati penyakit. Selain itu biji melinjo juga mudah diperoleh.
Selain manfaat praktis, melinjo juga dapat menjadi makanan alternatif
1. Biji melinjo sebagai suplemen murah
Diakui hingga saat ini, tidak ada studi resmi tentang penggunaan protein biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, namun suplemen nutrasetikal yang tersedia dapat menjadi alternatif yang murah dan aman.
2. Serupa Ginkgo
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang memiliki kedekatan dengan ginkgo biloba. Alasan ini pula yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkannya.
Ginkgo adalah spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Ginkgo daun juga memiliki sifat antioksidan yang kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas yang dapat menjadi penyebab penuaan dini dan pikun. Namun, bukan hanya tanaman kuno, ketahanan melinjo juga baik terhadap penyakit, bakteri baik, jamur, dan hama.
Keunggulan yang dimiliki melinjo
1. Antimikroba alami
Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang, itu telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari semua bagian dari tanaman melinjo pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan bahwa protein paling potensial berasal dari biji. Penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas antioksidan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Dari dua fraksi protein itu, ditemukan fungsi lain melinjo sebagai antimikroba alami. Itu berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo dari diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.
2. Melinjo menjadi makanan ringan yang sehat
Untuk mendapatkan manfaatnya, melinjo bisa dimakan langsung, dengan merebus dan digunakan sebagai camilan, atau sebagai campuran sayuran. Melinjo juga dapat sebagai bahan untuk menambah daya tahan tubuh.
Caranya adalah dengan merebusnya, seperti kacang atau sayuran campuran yang direbus dan dibuat dengan daun asam. Orang-orang tidak banyak orang tahu bahwa jika melinjo punya fungsi antioksidan, yang umumnya dikenal kandungan purinnya tinggi baru dan bisa menyebabkan asam urat.
1. Cukup direbus atau disayur
Sebenarnya dalam memanfaatkan biji melinjo cukup mudah. Cukup merebusnya, seperti kacang mendidih, atau membuat sayur asam. Karena yang digunakan adalah biji, cara makan juga cukup mudah. Bisa dimakan langsung (dijadikan makanan ringan atau makanan penutup) setelah kulit dikupas.
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya dapat digunakan. Jika tidak ingin mendapatkan biji yang masih sangat lunak, dapat memilih melinjo muda dengan kulit hijau. Sebaliknya, melinjo tua berwarna kuning kemerah-merahan, sedikit keunggulannya.
Jika anda memiliki kadar purin tinggi atau berisiko asam urat (gout), sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak melinjo. Dosis yang dianjurkan dalam dari konsumsi normal cukup segenggam biji melinjo rebus dalam sehari. Ingat, sebelum direbus, melinjo biji harus dicuci hingga benar-benar bersih.
2. Efek samping dari mengkonsumsi melinjo, sebuah penelitian terbaru
Hal ini diyakini bahwa konsumsi Gnetum dapat meningkatkan risiko terkena gout (penyakit asam urat). Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa itu tidak benar, Gnetum tidak mempengaruhi dengan cara apapun risiko terkena gout. Yang perlu diingat sebelum menggunakan apapun setiap bagian dari tanaman, anda harus memastikan bahwa anda mencuci tanaman dengan benar. Bilas dan bersihkan dengan hati-hati.
Demikian telah kita bahas manfaat melinjo dan semoga bermanfaat.