Manfaat eceng gondok dalam kehidupan sehari-hari cukup mengagumkan, gulma yang telah lama di manfaatkan menjadi makanan ternak ini ternyata masih menyimpan sejuta manfaat.
Tentang Eceng Gondok” state=”
Tentang Encong Gondok
Tanaman Eceng Gondok yang memiliki nama lain ‘Eichornia Crassipes’ merupakan tanaman yang tumbuh di atas permukaan air. Tanaman ini berwarna hijau dan memiliki ukuran daun yang lebar dan menyatu satu sama lain. Eceng Gondok sering tumbuh di atas permukaan air yang kotor seperti rawa dan danau. Eceng Gondok memang sering disebut sebagai tanaman yang merugikan atau Gulma karena dampak positif tumbuhnya tanaman tersebut sering menjadi masalah yang serius.
Di Indonesia sendiri tanaman ini tumbuh di banyak daerah dan menjadi masalah berat bagi pemerintah. Tanaman Eceng Gondok memang memberi banyak efek negatif dengan pertumbuhannya yang sangat mudah. Yang paling terlihat tentu saja mengganggu pemandangan. Ditambah banyak warga yang ikut membuang sampah di sekitar tanaman tersebut. Hal ini memang perlu perhatian khusus oleh pemerintah. Tidak sedikit rawa, danau, dan kali yang kotor dan ditanamin ceneg Gondong menjadi tempat pembuangan sampah namun di sisi lain digunakan juga untuk kehidupan sehari – hari.
Meski terlihat sebagai Gulma atau tanaman liar, Eceng Gondok ternyata memiliki banyak kandungan zat baik di dalamnya. Bahkan Eceng Gondok juga dapat dijadikan makanan. Dalam setiap 1 ons Eceng Gondok mengandung 18 kilo kalori, 1 gr protein, 3,8 gr karbohidrat, 80 mg kalsium, 45mg fosfor, dan 4 mg zat besi. Sebanyak tujuh puluh persen dari bagian tanaman ini dapat dikonsumsi namun tidak banyak yang mengetahuinya.
Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu membuat tubuh menjadi lebih sehat. Vitamin yang terdapat dalam tanaman ini adalah Vitamin A, B1, dan C.
Sebenarnya masyarakat Indonesia sangatlah kreatif karena dapat membuat segala macam hal sebagai bisnis termasuk pemanfaatan Eceng Gondok. Di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur, beberapa masyarakat menjadikan tanaman Eceng Gondok sebagai bahan untuk memproduksi kerajinan tangan. Seperti tas, dompet, gorden, taplak, dan lainnya. Mereka juga sudah sering mengekspor hasil kerajinan tersebut ke luar negri. Sayangnya pemerintah belum melirik aktivitas mereka.
Dapat dijadikan bisnis tentu Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti. Eceng Gondok memang dapat dijadikan bahan pengganti pembuat kertas dan rotan. Hanya saja kembali lagi dengan pengetahuan pemerintah juga masyarakat yang maish kurang.
Meski merupakan keluarga tanaman, Eceng Gondok dapat menjadi pupuk organik bagi tanaman lainnya loh. Caranya dengan menghancurkan Eceng Gondok, kemudian dicampur bersama decomposer. Lalu lakukan proses fermentasi. Pupuk ini dapat dipakai untuk menyuburkan sayuran dan buah – buahan.
Eceng Gondok juga memiliki manfaat sebagai tempat pertumbuhan jamur. Jamur yang dapat tumbuh di Eceng Gondok adalah Jamur Merang.
Yang paling menakjubkan adalah Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa penyaakit. Di antaranya radang tenggorokan, gangguan saluran buang air kecil, dan penyakit kulit. Caranya untuk mengobali radang tenggorokan dan saluran buang air kecil adalah dengan merebus tanaman Eceng Gondok. Dengan air kemudian minum airnya. Sedangkan untuk menyembuhkan penyakit kulit caranya dengan hancurkan terlebih dulu Eceng Gondok, beri sedikit garam, letakan pada bagian kulit yang sakit seperti bisul.
Manfaat eceng gondok telah lama digunakan untuk makanan ternak yang ada di perdesaan. Konsumsi eceng gondok dapat membuat ternak tumbuh subur dan bergizi.
Ikan di sungai yang memiliki eceng gondok sangat leluasa bertelur dan menjadikannya rumah tempat bersarang. Tidak heran ikan dapat berkembang biak dengan mudah pada eceng gondok tersebut. Selain itu ia juga dapat diletakkan di akuarium dan membuat ikan lebih ‘bahagia’.
Pemerintah memang harus memperhatikan masalah Eceng Gondok ini. Bila manfaat yang paling ajaib yaitu sebagai obat tidak menarik, mungkin sebagai lahan bisnis dapat sangat menarik karena dapat menghidupi banyak keluarga. Perlu kesadaran pemerintah untuk mengolah Eceng Gondok dan memanfaatkannya secara maksimal.
Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan tumbuhnya Eceng Gondok yang liar seperti memakai obat tanaman dan menumbuhkan Ikan Grass Carp.Tetapi tentu memanfaatkannya jauh lebih baik dari pada memnghilangkannya dan membuat Eceng Gondok seolah tidak berguna.
Efek negatif dari tumbuhnya tanaman Eceng Gondonk di antaranya:
Rata – rata air danau dan rawa dialirkan kembali ke bagian lain seperti sungai. Dan air memang sangat dibutuhkan oleh sawah. Tanaman Eceng Gondok yang tumbuh liar dan tidar terkontrol memang dapat menyumbat saluran air.
Ada banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan kapal sebagai kendaraan. Eceng Gondok kerap menjadi penyebab kapal – kapal tersebut mengalami mogok. Untuk kapal yang beremesin Eceng Gondok dapat merusak mesin karena mudah menyangkut dalam mesin. Sedangkan untuk perahu biasa, perahu akan sulit berjalan karena terhalang tanaman ini.
Eceng Gondok yang mati akan turun ke dasar rawa atau danau. Dan ini menjadi penumpukan sampah di dasara rawa dan danau.
Banyak ikan yang mati dan air yang tercemar akibat tumbuhnya tanaman Eceng Gondok. Eceng Gondok menghalangi cahaya matahari masik ke dalam air. Sehingga kandungan oksigen dalam air terhambat.
Eceng Gondok yang tumbuh liar memang menjadi sarang penyakit. Tidak sedikit bakteri ataupun hewan bervirus yang tumbuh di tumpukan Eceng Gondok dan menyebabkan beberapa penyakit timbul dan menghampiri warga sekitar.