Ketika mendengar kata nuklir kebanyakan orang langsung berfikiran tentang kejadian Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945. Tapi tahukan Anda bahwa manfaat teknologi tenaga nuklir lebih dari sekedar digunakan sebagai senjata pembunuh masal tapi juga memiliki banyak sekali manfaat lain yang salah satunya adalah manfaat pembangkit listrik tenaga nuklir.
Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?
Pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN merupakan sebuah stasiun pembangkit listrik yang energi listriknya dihasilkan dari satu ataupun lebih reaktor nuklir yaitu mengubah energi panas menjadi energi listrik. Berbeda tentunya dengan di sistem pembangkit listrik tenaga air ataupun tenaga angin yang memanfaatkan energi gerak untuk diubah menjadi energi listrik.
Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Saat ini sudah terdapat kurang lebih 442 PLTN berlisensi di dunia yang tersebar di 31 negara. Di Indonesia sendiri memang belum ada PLTN tapi teknologi nuklir sudah digunakan di beberapa bidang termasuk bidang kesehatan, industri dan pangan. Untuk lebih spesifik mengenai manfaat pembangkit listrik tenaga nuklir berikut adalah daftarnya.
Dibandingkan dengan jenis-jenis sumber energi lain, energi atau teknologi nuklir dianggap sebagai solusi sumber energi yang berkelanjutan. Saat ini, tak hanya di Indonesia, di beberapa negara masih tergantung pada energi yang tidak berkelanjutan seperti energi yang berasal dari fosil untuk menghasilkan listrik.
Selain merupakan salah satu energi berkelanjutan, banyak juga manfaat teknologi nuklir untuk digunakan sebagai sumber energi terbarukan yang digunakan di berbagai bidang. Di Indonesia sendiri sudah banyak bidang-bidang yang memanfaatkan energi nuklir walaupun tidak dalam skala besar misalnya untuk kebutuhan penunjang proses industri dan alat-alat kesehatan.
Dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik yang lain, pembangkit listrik tenaga nuklir sangatlah ramah lingkungan karena selama proses operasionalnya tidak menghasilkan limbah padat, limbah cair bahkan sama sekali tidak menyebabkan pencemaran udara. Walaupun memang teknologi nuklir menghasilkan limbah radioaktif tapi limbah jenis ini masih bisa dimanfaatkan kembali.
Ketika beroperasi di skala normal, pembangkit listrik tenaga nuklir sama sekali tidak mengeluarkan gas emisi rumah kaca namun ada kalanya situasi darurat dimana harus bergantung pada generator diesel dan proses tersebut memang menghasilkan emisi rumah kaca tapi sangat rendah.
Karena proses perubahan energi panas menjadi energi listrik hanya bergantung pada reaktor nuklir dan tidak menggunakan sumber energi lain maka biaya bahan bakarnya sangat rendah. Sehingga energi yang dihasilkan sangat besar sehingga ketersediaan bahan bakar akan sangat melimpah.
Dari seluruh jumlah pembangkit listrik tenaga nuklir yang berlisensi dan beroperasi di dunia saat ini sudah mensuplai sekitar 17% kebutuhan listrik dunia dan jumlah itu akan senantiasa terus meningkat mengingat jumlah manfaat dan keuntungan yang bisa diperoleh oleh suatu negara jika menggunakan teknologi nuklir sebagai sumber energi listrik bagi masyarakatnya.
Seperti yang dijelaskan secara singkat di atas teknologi nuklir bergantung pada reaktor nuklir untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik jadi sangat tidak bergantung dengan energi yang pada umumnya dihasilkan oleh alam seperti misalnya pembangkit listrik yang bergantung pada air ataupun angin sehingga listrik bisa tersedia kapan saja.
Kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Beberapa dari Anda mungkin mulai bertanya-tanya jika begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari teknologi nuklir untuk menghasilkan listrik lantas mengapa sampai saat ini Indonesia tidak menerapkannya karena selain terbukti lebih ramah lingkungan juga dianggap memiliki biaya operasional yang lebih rendah.
Jadi tidak heran, terlepas dari banyak sekali manfaat pembangkit listrik tenaga nuklir untuk umat manusia, namun Indonesia sepertinya masih perlu memerlukan waktu dan kajian yang jauh lebih mendalam jika ingin menggunakan teknologi nuklir sebagai solusi penghasil listrik.