Mindi atau disebut juga dengan renceh, cakra cikri atau gringging adalah pohon bercabang banyak dengan kulit batang berwarna coklat tua. Daun daunnya majemuk dan menyirip ganda yang tumbuh selang seling, sedangkan untuk anak daun berbentuk bulat telur dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas. Selain bagian kulit batang dan kulit akar yang mengandung kaemferol, resin, tannin, triterpene kulinone dan beberapa kandungan lain untuk mengatasi cacingan dan tekanan darah tinggi, bagian daunnya juga mengandung bahan aktif seperti quercetin, kaemferol, flavon glicoside dan protein tinggi yang bisa digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Agar bisa lebih jelas, berikut akan kami jelaskan apa saja manfaat daun mindi yang bisa digunakan oleh manusia.
Kegunaan pertama dari daun mindi adalah untuk mencegah tekanan darah tinggi atau hipertensi karena dalam daun ini mengandung manfaat vitamin C yang lumayan tinggi. Untuk membuat ramuan herbal daun mindi ini bisa dilakukan dengan merebus 7 lembar daun mindi dengan tiga gelas air. Diamkan sampai mendidih dan tersisa separuh bagiannya saja. Minum air rebusan daun mindi ini sebanyak dua kali sehari hingga tekanan darah bisa kembali normal.
Daun mindi juga bisa digunakan sebagai solusi kecantikan kulit seperti salah satunya mengatasi penyakit kudis. Untuk menyembuhkan kudis bisa dilakukan dengan menghaluskan segenggam daun mindi yang sudah dicuci bersih. Balurkan daun mindi yang sudah dihaluskan tersebut pada kudis atau area tubuh yang terkena penyakit kulit. Lakukan cara ini sebanyak dua kali sehari untuk mempercepat proses penyembuhan kudis.
Kulit gatal atau scabies juga bisa diatasi dengan menggunakan daun mindi karena manfaat antioksidan dan antiseptik yang terkandung didalamnya. Rebus satu genggam daun mindi dengan satu liter air hingga airnya berubah menjadi kuning. Tambahkan dengan dua sendok makan garam dapur kemudian aduk dan tambahkan lagi dengan air dingin kemudian gunakan air tersebut untuk merendam bagian kulit yang gatal.
Dalam daun mindi juga mengandung zat aktif bernama toosendanin yang memiliki sifat antelmintik yang bahkan lebih kuat jika dibandingkan dengan santonin. Air rebusan daun mindi ini bisa digunakan untuk menghambat perkembangan cacing kremi sekaligus membunuh cacing kremi secara alami.
Selain bisa digunakan untuk kesehatan, daun mindi juga bisa digunakan untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Pestisida organik ini bisa dimanfaatkan petani yang tentunya akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pestisida kimia. Untuk membuat pestisida organik sebanyak 20 liter bisa menggunakan sekitar delapan kilogram daun mindi, enam kilogram lengkuas dan juga enam kilogram serai. Semua bahan ini dicampur dengan air dan juga sabun cair sebanyak dua sendok teh karena hanya digunakan sebagai perekat. Pestisida ini bekerja dengan sangat unik ketika disemprotkan pada hama wereng. Hama nantinya akan nafsu makan kemudian mati ketika terkena cairan pestisida tersebut.
Daun mindi atau biasa disebut dengan mindi cina juga bisa digunakan untuk mengatasi diabetes. Untuk menggunakan daun mindi sebagai obat diabetes juga sangat mudah yakni dengan mengeringkan lembaran daun mindi sebanyak satu genggam dan campur dengan dua hingga tiga liter air. Untuk mendidihkan daun ini harus memakai kuali dari tanah liat sebab lebih berkhasiat dibandingkan dengan kuali besi. Diamkan sampai mendidih selama beberapa menit dan dinginkan. Minum air rebusan daun mindi tersebut secara teratur sebanyak 2 hingga 3 gelas per hari. Meski rasanya sangat pahit, namun khasiat dari daun mindi untuk diabetes ini sudah terbukti.