4 Manfaat Alat Pemadam Kebakaran

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kebakaran merupakan sebuah bencana yang dapat menyebabkan berbagai kerugian. Mulai dari kerugian fisik hingga kerugian material. Karena kerugian inilah diperlukan juga manfaat asuransi properti untuk melindungi aset berharga. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan untuk meminimalisir kebakaran terjadi. Terdapat sebuah alat yang disarankan ada di setiap bangunan untuk menanggulangi kemungkinan kebakaran.

Alat yang digunakan untuk memadamkan api disebut APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher. APAR ini berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Berat APAR berbeda-beda, mulai dari 0,5kg hingga 16kg, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 

APAR menjadi alat pemadam api portable yang mudah dibawa dan mudah digunakan, sehingga dapat digunakan untuk awal kebakaran. Cara penggunaannya sendiri cukup mudah, dapat dioperasikan hanya satu orang. Cara penyemprotannya mulai dari titik terluar api menuju titik terdalam api.  

Berikut beberapa manfaat dari alat pemadam kebakaran yakni APAR dalam bencana kebakaran:

1. Mencegah api semakin membesar

Ketika terjadi kebakaran tentu ada pemicu atau sumber api. Jika melihat sumber api maka harus segera disemprot dengan APAR untuk mencegah api semakin besar. Karena itulah di setiap bangunan mulai dari rumah, kantor pemerintah, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga kantor perusahaan harus memiliki APAR sebagai persiapan untuk mencegah kebakaran.

Dikarenakan penggunaan APAR cukup mudah, untuk itu diharapkan setiap orang memahami cara penggunaan APAR. Namun, terdapat tata cara penggunaan APAR yang perlu diperhatikan. Tata cara penggunaan APAR melalui metode TATA, yaitu:

  • Tarik pin dari pengaman atau safety pin di APAR
  • Arahkan nozzle atau pangkal selang ke sumber api dari titik luar ke titik dalam (area kebakaran)
  • Tekan pemicu untuk menyemprot
  • Ayunkan ke seluruh sumber api atau area kebakaran.

Dalam bahasa inggris, metode TATA ini disebut dengan PASS, yakni Pull, Aim, Squeeze and Sweep. Tata cara ini harus diterapkan dalam penggunaan APAR untuk keselamatan dan memastikan penggunaan APAR telah tepat.

2. Penanganan pertama saat terjadi kebakaran

Penanganan pertama tidak hanya pada kecelakaan, tetapi dalam kebakaran juga terdapat penanganan pertama. Alat utama yang digunakan jika terjadi kebakaran adalah menggunakan APAR, namun jika tidak tersedia APAR bisa dengan alat-alat lain di sekitar. Contohnya seperti kain basah untuk menutupi sumber api, namun disarankan hal ini jika apinya belum teral bear dan memang tidak ada APAR. 

3. Memudahkan karena penempatan dapat dimana saja

Berbeda dengan alarm pendeteksi kebakaran yang dipasang di banyak sudut bangunan. Alat pemadam kebakaran portable atau APAR ini dapat ditempatkan di mana saja. Namun perlu diutamakan di tempat yang mudah dijangkau namun juga aman dari jangkauan anak-anak. Hal ini berfungsi agar jika terjadi kebakaran dapat segera meraih APAR untuk memadamkan api.

Terdapat panduan pemasangan dan penempatan APAR yang perlu dipahami dan diimplementasikan. Hal ini dikarenakan APAR merupakan alat yang digunakan untuk kondisi darurat dan tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut panduan pemasangan dan penempatan APAR yang tepat: 

  • Setiap APAR harus dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau dan tidak boleh terhalangi benda apa pun.
  • Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda /tempat yang dilindungi
  • Setiap APAR harus dipasang menggantung dan terlindungi agar aman
  • Pemasangan APAR dengan ketinggian max. 1,2 meter
  • Pemasangan APAR tidak boleh di ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49º C dan di bawah 4º C

4. Membuat akses jalan keluar saat terjadi kebakaran besar

Jika terjadi kebakaran dan ternyata api menjalar cukup cepat dan tidak sempat untuk bisa memadamkan. Maka prioritas utama adalah untuk menjaga keselamatan diri. APAR dapat digunakan untuk membuka akses jalan jika memang api sudah membesar. Pastikan untuk tetap melihat sekitar untuk menghindari adanya puing-puing bangunan yang jatuh atau roboh.

Hal pertama yang perlu dilakukan tentunya usahakan jangan panik. Pikirkan jalan yang paling cepat dan aman. Perhitungkan pula penggunaan APAR, jangan sampai APAR habis tetapi jalan yang harus ditempuh untuk keluar gedung masih jauh. Hal ini tentu harus diperhatikan. 

Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Setelah memahami manfaat dari APAR, perlu juga memahami jenis-jenis APAR agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan bahan pemadam api yang digunakan, APAR dibedakan menjadi 4 jenis, yakni sebagai berikut:

1. Alat Pemadam Api (APAR) Air/Water

Jenis APAR yang pertama berisi air dengan tekanan tinggi. Jenis APAR ini merupakan alat pemadam api yang paling ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh bahan padat non-logam. Seperti kertas, karet, plastik, kain, dan sebagainya atau dikategorikan kebakaran kelas A.

Namun, APAR jenis ini akan sangat berbahaya jika digunakan pada kebakaran tipe C dikarenakan merupakan instalasi listrik bertegangan tinggi.

2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa/Foam (AFFF)

Jenis APAR busa merupakan APAR yang didalamnya berisi bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa tersebut akan keluar dan menutupi bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk semakin membesarkan api. 

APAR jenis ini sangat efektif digunakan untuk memadamkan api yang disebabkan oleh bahan non-logam seperti kertas, kain, karet dan sebagainya atau kebakaran kelas A. Dan juga dapat digunakan pada kebakaran yang disebabkan oleh bahan cair yang mudah terbakar seperti kayak, alkohol, solvent, dan sebagainya atau kebakaran jenis B.

3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder

Jenis APAR serbuk kimia terdiri dari serbuk kimia kering yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Jika serbuk tersebut disemprotkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga dapat memisahkan oksigen yang dapat memperbesar api.

APAR jenis ini termasuk serbaguna karena dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran pada hampir semua kelas yakni kebakaran kelas A, B dan C. Namun, APAR jenis ini tidak disarankan digunakan pada industri karena dapat mengotori atau merusak peralatan produksi. Umumnya APAR jenis ini digunakan pada mobil. 

4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)

Jenis APAR yang terakhir adalah menggunakan karbon dioksida sebagai bahan pemadam apinya. APAR jenis ini sangat cocok untuk kebakaran kelas B, yakni bahan cair yang mudah terbakar (Minyak, Alkohol, Solvent dan sebagainya) dan juga kebakaran kelas C yang merupakan instalasi listrik yang bertegangan.

Penggunaan keempat jenis APAR tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada setiap gedung atau industri tentu memiliki lingkungan dan potensi penyebab kebakaran yang berbeda-beda. Karena itulah perlu menyesuaikan antara potensi penyebab kebakaran dengan APAR yang disediakan.

Dikarenakan kebakaran dapat menyebabkan berbagai kerugian, tidak ada salahnya untuk mencari manfaat asuransi kerugian. Dengan ini, selain pencegahan dengan alarm pendeteksi kebakaran, alat pemadam kebakaran, dapat juga dengan menyiapkan asuransi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn