Manfaat Akar Bahar Hitam bagi Kehidupan Manusia

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda pernah mendengar akar bahar hitam serta manfaatnya? Apakah Anda tahu bahwa akar bahar hitam itu sejatinya adalah koral hitam? Apakah Anda juga termasuk salah satu orang yang mengira bahwa koral adalah tumbuhan? Kalau semua jawaban Anda adalah “ya”, kami persilahkan untuk terus menyimak artikel ini.

Koral adalah spesies yang tinggal di bawah laut, terutama di daerah tropis dan subtropis, dan masuk dalam kategori hewan. Mengapa? Karena dia tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri, sehingga tidak tepat bila disebut sebagai tumbuhan. Lebih tepatnya koral adalah karnivora.

Koral memiliki semacam tentakel kecil dan halus di tubuhnya yang dapat terjulur untuk menangkap mangsanya, yaitu hewan-hewan kecil yang berenang dan terambang dalam lautan alias zooplankton. Ada juga alga, tumbuhan hijau yang hidup di dasar laut, yang menjalankan simbiosis mutualisme dengan koral. Dia hidup dalam polip koral dan menggunakan matahari untuk berfotosintesis sehingga menghasilkan energi, dan energi inilah yang ditransfer melalui polip koral untuk menutrisinya. Sebagai gantinya, koral memberikan “rumah” dan karbon dioksida pada alga.

Baca juga: manfaat laut bagi kehidupan manusia, manfaat sumber daya laut, manfaat arus laut, manfaat makanan laut, manfaat air laut untuk kulit.

Koral hidup secara permanen dengan mengakarkan tubuhnya di dasaran laut. Sehingga yang disebut sebagai “akar” koral sebenarnya bukan benar-benar akar, namun tubuh koral sendiri yang berfungsi seperti skeleton atau kerangka. Lucu, bukan? Kita seringkali menamai sesuatu berdasarkan bentuk fisiknya, bukan berdasar klasifikasi biologinya. Koral hitam ini memiliki nama latin Antipathes sp.

Lantas dari mana nama “akar bahar” muncul? “Bahar” adalah bahasa Arab yang berarti laut, sehingga akar bahar berarti akar yang tumbuh di laut. Mungkin hanya orang Indonesia yang akrab dengan nama ini karena memang lautan di Indonesia (lebih tepatnya samudera Hindia dan perairan di Asia Tenggara) adalah rumah bagi 60% populasi terumbu karang di seluruh dunia, sehingga spesies ini banyak ditemui dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. (baca juga: manfaat terumbu karang bagi kehidupan)

Manfaat Akar Bahar Hitam bagi Kehidupan Manusia

1. Bahan Dasar Kerajinan Tangan

Akar bahar hitam kerap digunakan sebagai kerajinan tangan. Bisa ditemukan dalam bentuk yang masih utuh (berupa koral hitam) dan ada pula yang “akar”-nya diproses sehingga menjadi aksesoris seperti gelang-gelangan atau bandul kalung.

Pemrosesan akar bahar adalah dengan dijemur di bawah sinar matahari, bisa juga direndam dalam minyak esensial untuk menambahkan manfaat minyak tersebut atau sekadar memberikan aroma harum pada akar. Setelah itu akar bahar dibakar sembari dibentuk sesuai dengan keinginan. Biasanya dibentuk agar menjadi gelang, dijadikan pipa rokok, manik-manik, tongkat, cincin, atau bahkan tidak diubah bentuknya sehingga seluruh tubuh koral hitam dijadikan pajangan. Dan masih banyak lagi.

Kecantikan akar bahar hitam, ditambahkan dengan tidak cukup mudahnya kerajinan tangan ini ditemukan, membuatnya memiliki nilai yang cukup tinggi, baik dari sisi estetika maupun komersil.

2. Untuk Kesehatan

Struktur akar bahar yang kaya akan radium dan kalsium membuatnya menjadi penangkal yang manjur terhadap ikan dan kepiting yang beracun, serta sengatan ubur-ubur. Akar bahar yang digunakan sebagai gelang juga dipercaya dapat mengobati reumatik dan sakit persendian.

Akar Bahar Hitam Semakin Langka

Taman Laut Bunaken adalah salah satu contoh taman laut alami yang merupakan salah satu ekosistem terumbu karang terbesar dan terelok di Indonesia. Tapi tahukah Anda berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kita dapat menikmati keindahan tersebut? Terumbu karang hanya bertambah panjang 5-25mm per tahun dan koral hitam (akar bahar hitam) sebanyak 36 mm per tahun. Bisa dibayangkan seberapa tua koral hitam yang ada di bawah laut kita, atau yang lantas menempel di tubuh Anda sebagai aksesoris?

Akar bahar (koral) hitam adalah salah satu jenis fauna yang paling banyak dieksploitasi sehingga membuatnya masuk dalam daftar fauna yang dilindungi oleh pemerintah karena terancam mengalami kepunahan. Ancaman ini datang dari banyak faktor, termasuk ekosistem yang berpolusi (hasil dari pembuangan sampah plastik ke laut), praktik penangkapan ikan ilegal (menggunakan bom atau potasium sianida untuk menjaring ikan, yang lantas turut menghancurkan koral dan terumbu karang yang ada di sekitarnya), dan sengaja dipanen untuk dijadikan perhiasan (keindahan dan kelangkaannya membuat permintaan produk ini cukup tinggi di pasar). Kepercayaan orang akan akar bahar hitam sebagai benda mujarab, di beberapa kultur daerah Indonesia, juga membuatnya semakin diburu.

Diperkirakan sekitar 20% terumbu karang di dunia mengalami kerusakan dan tidak ada tanda-tanda mereka akan kembali sehat/tumbuh dalam waktu yang lama, dan 24% di antaranya telah mengalami kepunahan akibat tekanan dari manusia berupa pembuangan limbah dan polusi terhadap lautan.

Seindah dan seberharga apapun sumber alam yang satu ini, ingatlah bahwa memiliki dan memanfaatkan akar bahar hitam tidak setimpal dengan efeknya pada keseimbangan ekosistem laut. Mari kita jaga lingkungan tempat kita hidup agar manfaatnya masih dapat dirasakan oleh anak cucu kita kelak.

Artikel terkait lautan:

fbWhatsappTwitterLinkedIn